Jenis Jenis Pantun dan Contohnya Lengkap
Jenis-jenis pantun adalah pengklasifikasian pantun sebagai banyak sekali macam pantun menurut kategori eksklusif.
Pengkategorian tadi umumnya berdasarkan usia, isi, & bentuknya.
Jenis-Jenis Pantun Berdasarkan Usia
Berdasarkan usianya, pantun terbagi menjadi tiga:- Pantun Tua
- Pantun Muda
- Pantun Anak
Pantun Tua
Pantun tua merupakan pantun yang biasa digunakan oleh orang-orang dewasa atau tua. Biasanya berisikan hal-hal mengenai adat istiadat atau nasehat.Contoh Pantun Tua
Peti emas dibawa berlayar,Jarum patah dalam peti.
Hutang emas dapat dibayar,
Hutang budi dibawa meninggal.
Terbang jauh burung gagak,
Jauh tinggi melayang-layang.
Walau ilmu dengan tinggi tegak,
Untuk apa bila tidak sembahyang.
Sungguh berkah kota Mekah,
Tempat berkumpul anak manusia.
Walau ke mana kaki melangkah,
Sembahyang jangan pernah dilupa.
Shafnya rapi kaki dirapatkan,
Hati senang dipenuhi iman.
Apabila salah mohon dimaafkan,
Itulah pertanda hati yang budiman.
Bahtera berbelok ke Selatan,
Jauh telah berdasarkan Utara.
Jika tangan telah gemar memberi,
Banyak hati yang mencinta.
Burung dara burung burung merpati,
Terbang tinggi jauh melayang.
Jika ingin terhibur hati,
Ingatlah Tuhan Maha Penyayang.
Pantun Muda
Pantun muda merupakan jenis pantun yang digunakan oleh anak-anak muda yang biasanya berisikan percintaan, perkenalan, dan usaha dagang.Contoh Pantun Muda
Di sana batik di sini batik,Ada gunung di tengah-tengahnya.
Di sana anggun pada sini anggun,
Aku bingung dalam memilihnya.
Di sini batik pada sana batik,
Bulan puasa memetik kurma.
Di sini baik, di sana baik,
Cinta mana yang harus kuterima.
Jamu getir wajib ditelan,
Hangat-hangat kue cendawan.
Wajahnya anggun laksana rembulan,
Bercahaya sangat dagi.
Anak sholeh amat indahnya,
Berbinar-binar bola mata.
Kalau boleh saudara tertua bertanya,
Adik manis siapa yang punya.
Pohon randu pohon manggis,
Terbakar pohon menjadi arang.
Puas merindu si anak anggun,
Yang dirindu sekarang milik orang.
Pantun Anak
Pantun anak merupakan pantun yang dibuat untuk anak-anak. Isinya terkadang berupa kelucuan untuk menghibur, suka cita, dan kadang-kadang duka cita. Selain itu ada pula yang berisikan teka-teki.Contoh Pantun Anak
Tumbuh di ladang rumput ilalang,Tertiup angin di saat petang.
Hati bahagia tiada kepalang,
Melihat ayah telah tiba.
Ikan sepat menurut rawa,
Hendak dimasak mana tomatnya.
Adikku pintar tertawa,
Kalau tertawa amat lucunya.
Hamba budiman poly disanjung,
Pergi ke pasar membeli tepung.
Ke tempat tinggal kakek, hendak berkunjung,
Jauh bepergian menuju kampung.
Jalan-jalan ke Pulau Bali,
Kaki sakit tertusuk duri.
Turun ke sawah main ke kali,
Kampungku indah sangat asri.
Banyak minum perut kembung,
Ibu baik sangat penyayang.
Menangis saudara termuda meraung-raung,
Ingin membuat layang-layang.
Jenis Jenis Pantun Berdasarkan Isinya
Berdasarkan Isinya, pantun memiliki berbagai jenis:- Pantun Percintaan
- Pantun Pantun Dagang
- Pantun Jenaka
- Pantun Teka Teki
Pantun Nasehat
Nasehat Hidup Damai Jalan-jalan ke gunung Ciremai,
Awan hitam berwarna kelam.
Mari hayati dengan damai,
Jangan pernah ada dendam.
Kolam bahari tempat si pari,
Ikan gabus pada pada kali.
Dendam di hati laksana duri,
Siang malam sakit sekali.
Pagi datang naik surya,
Turun hujan nampak pelangi.
Sapa menyapa wajah berseri,
Sesama sahabat saling mengunjungi.
Pergi ke pasar beli terasi,
Sawah menguning tempat si padi.
Hidup bersama saling toleransi,
Agar bermasyarakat selalu harmoni.
Katak mini turun ke rawa,
Rawa pening sebagai sawah.
Hendaklah hormat pada yg tua,
Agar hayati mendapat berkah.
Nasehat Jangan Suka Menyakiti
Hujan turun si kucing risau,
Sore hari langitpun merah.
Tajam memang ujung pisau,
Lebih tajam ujung pengecap.
Air bening berdasarkan telaga,
Sangat tawar jika dirasa.
Kalau verbal tidak terjaga,
Pahala sholat kan sia-sia.
Kota Solo tempatnya batik,
Angin berhembus sangat perlahan.
Ucapan istilah yg baik-baik,
Ucapan buruk hendaknya di tahan.
Sungguh ramai orang berpesta,
Pesta meriah pada hari raya.
Selama hidup jauhi dusta ,
Hidup berkah telah pasti.
Jalan-jalan ke Cianjur,
Mandi di kali mandi pada sumur.
Siapa yang selalu menyampaikan jujur,
Tentu hatinya bertambah makmur.
Bunga disiram setiap hari,
Agar mengembang mawar melati.
Pada Allah dekatkan diri,
Itulah tanda hamba berbakti.
Pandai terbang fauna lalat,
Tak mudah jua terkena jerat.
Tiang kepercayaan adalah sholat,
Bekal bahagia global akhirat.
PANTUN PERCINTAAN
Jenis pantun ini biasanya digunakan oleh orang-orang muda atau remaja. Sesuai dengan namanya, pantun percintaan tentunya berisi hal ihwal cinta.Ujung Pandang kota berseri,
Buah manggis harga seribu.
Sekali pandang jatuh hati,
Pada gadis berkerudung biru
Entah lintah entah bukan,
Buah randu berjatuhan.
Entah cinta entah bukan,
Ada rindu yg terasakan.
Selimut tebal badan hangat,
Biji selasih mini sekali.
Siang malam selalu teringat,
Pada kekasih pujaan hati.
Pulang Bangka tempatnya lada,
Air cuka menciptakan pedih.
Kalau berjumpa hati bahagia,
Kalau berpisah terasa murung .
Lintah bukan sembarang lintah,
Lintah kecil menurut hutan.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cintaku asli bukan karbitan.
Pantun Percintaan Romantis
Barang bekas untuk mainan,Lucu imut cangkang kerang.
Duduk anggun di pelaminan,
Rasa hati begitu riang.
Awan kelabu suasana sendu,
Badan meriang minum jamu.
Lama telah memendam rindu,
Di pernikahan ini akhirnya bertemu.
Kain songket kain satin,
Jahit sedikit sebagai baju.
Wajahmu manis menjadi pengantin,
Sayang aku hanya sebagai tamu.
Kue satru kue talam,
Makan banyak supaya kenyang.
Bekerja keras siang & malam,
menabung uang buat si sayang.
Tetes embun di pagi hari,
Akan hilang apabila siang.
Duduk termenung seorang diri,
Kekasih hati diambil orang.
Pantun Dagang
Kayu terbakar menjadi arang,Kapas putih sebagai benang.
Jauh nasib di negeri orang,
Indah kampung selalu terkenang.
Roda besi buat kereta,
Pohon tinggi loka si simpanse.
Pulang kampung menjadi harapan,
Agar berjumpa sanak saudara.
Ikan mini dari empang,
Hendak dimasak menggunakan terasi.
Di sini hanya hidup menumpang,
Sekedar mencari sesuap nasi.
Empek-empek kapal selam,
Enak dimakan saat sarapan.
Sedih sendiri di saat malam,
Duduk termenung memandang bulan.
Tanah liat tanah lempung,
Ambil sedikit berdasarkan gunung.
Sanak saudara jauh pada kampung,
Anak rantau terkadang gundah.
Pantun Jenaka
Di sana bingung di sini bingung,Di tengah-tengah kenapa gunung.
Baju usang telah bolong,
Perut lapar terasa kempong.
Bukan saya mengatakan bohong,
Kakek tua giginya ompong.
Ada enaknya jadi kepompong,
Hanya diam di atas bukit.
Ada enaknya temanku ompong,
Kalau menggigit nir kan sakit.
Ikan sepat lezat dipindang,
Kalau dipindang pribadi makan.
Hati senang mata memandang,
Kakek nenek bergandeng tangan.
Burung perkutut burung kutilang,
Kamu kentut ngga bilang-bilang.
Pantun Teka Teki
Jalan ke bukit selalu menanjak,Kue enak pada pada baki.
Kalau kamu memang bijak,
Binatang apa tanduk di kaki.
Untuk apa membawa tombak,
Kalau hanya pergi ke pasar.
Kalau mampu cobalah tebak,
Dimasukan malah keluar.
Main ke tambak kencang anginnya,
Pergi ke sana pagi-pagi.
Tebak benda apa namanya,
Dipotong makin tinggi,
Jenis Jenis Pantun Berdasarkan Jumlah Baris
Berdasarkan jenis-jenisnya, pantun bisa dibedakan sebagai beberapa jenis.
- Pantun karmina atau pantun kilat
- Pantun empat kerat
- Pantun talibun
Pantun Karmina
Pantun karmina atau pantun kilat adalah pantun yang terdiri hanya 2 baris pada setiap baitnya.Kura-kura dalam bahtera,
Pura-pura tidak memahami.
Sudah gaharu cendana juga
Sudah tau, bertanya pula.
Ikan sepat ikan lembat.
Siapa cepat beliau dapat
Pantun Empat Kerat
Pantun empat kerat adalah pantun yg dalam satu bait terdiri dari 4 baris.
Tangan luka sangat pedih,
Diberi obat jangan dirasa.
Kenapa hati merasa murung ,
Karena di kelas tidak bisa kampiun.
Paling lezat makan ketupat,
Dimakan di hari lebaran.
Carilah ilmu hingga dapat,
Jangan hingga putus asa.
Kalau harga sedang murah,
Beli satu dapatnya 2.
Jadi anak jangan pemarah,
Kalau pemarah lekas tua.
Pergi ke kebun cari belalang,
Belalang besar menciptakan heran.
Hati senang bukan kepalang,
Lantaran esok hari lebaran.
Pantun Talibun Talibun merupakan jenis pantun yang dalam satu bait terdiri dari 6 baris. Jadi pantun talibun merupakan pantun terpanjang.
Ramai sungguh di hari raya,
Mawar melati berseri-seri,
Gerimis turun menyirami.
Rumah tangga akan senang ,
Suami kasih pada istri,
Istri hormat kepada suami.