Puisi GALAU Yang Menyentuh Hati Tentang Rindu Patah Hati #210
Siapakah kamu
yang datang kepadaku
menyisakan bayang-bayang
rindu, lalu kau pulang
tidak memperdulikan diriku.
.
.
Itulah contoh puisi galau. Akan ada banyak puisi lainnya yang bertemakan kegalauan. Entah karena cinta, rindu, ataupun patah hati.
Inilah kehidupan yg tak selamanya indah. Terangkum pada puisi galau buat menemanimu, sahabat-sahabatku.
1. Puisi Galau Pendek
Sepi.
Duduk aku sendiri,Di antara ranting-ranting sunyi.
Melangkahkan kaki
Tapi hati hanya ingin berdiam diri.
Engkau telah pergi.
Maka aku sepi. Sendiri. Di sini.
Ingin Kukirim
Ingin kubuatkan lagiSebuah puisi.
Lalu kukirimkan padamu,
Seperti dahulu.
Tapi apa dayaku
Engkau bukan untukku.
Kau & Dia
Siapakah beliauYang sanggup runtuhkan
Rasa setia.
Siapakah beliau
Yang sanggup mencuri,
Kerinduan dalam hati.
Janjimu musnah
Tak terdapat lagi aku berharap
Agar kamu balik .
Terimakasih
Terimakasih untuk janjiUntuk rayuan & istilah dusta .
Terimakasih
Berikan saja semuanya
Untuk beliau yg kau cinta.
Aku?
Aku tidak memerlukan itu seluruh.
Pergilah
Pergilahapabila itu memang inginmu.
Untuk apa di sini
Jika hanya melukai hati.
Pergilah.
Aku tidak akan memaksa;
Memaksamu menyakitiku lagi.
Biarlah Bahagia
Izinkan aku bahagiaMeski tanpamu.
Karena saya tahu
aku pernah hidup
meski tidak mengenalmu.
Biarkan diriku
Jangan pernah lagi mengganggu.
Sebab aku memahami
Aku mampu hayati
Tanpamu, penuh senang .
Dua. Puisi Galau Lantaran Rindu
Alangkah nestapa buat mereka yang tak pernah mencicipi rindu. Sebab rindu adalah sebuah rasa. Ia menggelisahkan namun menyenangkan.
Rindu itu membawa duka sekaligus suka cita. Oleh sebab itulah, akan dituliskan bait puisi gundah yg disebabkan sang rindu.
Menunggu Di Ujung Hari
Duduk lagi di sini,Di tepi jendela.
Memandang jauh ke depan,
Berharap kamu akan tiba.
Puas telah diri menanti
Puas telah raga menunggu
Menanti engkau pulang.
Rindu Ini Bagai Gerimis
Rindu ini bagaikan gerimisBergerintik jauh menitik
Ke lantai jiwaku.
Dalam tenang,
Aku mendengar jiwaku berkata,
Bahwa saya harus setia,
Meski hari ini
Engkau tidak pernah mengirim berita.
Tenanglah Dalam Juangmu
Usah kau risaukan,Usah kau gundahkan.
Aku pada sini
Tetap menanti. Apapun yang terjadi.
Tenanglah
Dalam juangmu.
Bangun masa depan kita,
Menatanya serapi mungkin.
Dan apabila waktunya datang,
Tentu kita akan kembali beserta
Dalam suasana yang lebih bahagia.
Kujaga Setia Ini
Hingga engkau kembaliKan kujaga setiaku ini.
Kurawat sebaik-baiknya,
Bagai sekuntum bunga,
Agar permanen bersemi
Harum & berseri.
Kan kujaga cinta ini
Apapun yang terjadi.
Agar permanen mengalir
Laksana mata air
Yang bergeranjas
Di puncak perbukitan.
Bersamamu, Betapa Manisnya
Bukan mendengar suaramu,Bukan pula melihat gambarmu,
Yang kuingin,
Agar kamu bersamaku.
Aku ingin dekat
Menatapmu eksklusif,
Menyentuhmu...
Maka bersamamu
Betapa manisnya itu.
3. Puisi Galau Menyentuh Hati
Adakalanya istilah-istilah tidak cukup menggambarkan. Cerita tidak relatif buat tahu.
Tapi hanya dengan puisi kegalauan itu mengejewantah. Maka menggunakan puisi yg menyentuh hati ini, yuk kita teteskan air mata ke dalam. Agar jiwa semakin bijaksana.
Menetes Air Mataku
Sedih hatiku
Saat kau tidak mau mengerti.
Bahwa
Jiwaku lelah, lelah sekali.
Hatiku sakit, sakit sekali.
Saat kau mengatakan
Bahwa kau tidak lagi percaya lagi.
Padahal cintaku hanya untukmu,
Setiaku kuberikan seutuhnya. Dan rinduku tak pernah kuberikan kecuali hanya untukmu.
Seandainya kamu tidak percaya,
Maka biarlah Tuhan yang menyaksikan,
Bahwa cintaku ini utuh kuberikan untukmu.
Hari Ini, Esok, dan Selamanya
Diamku karena aku tahuBangunan cinta ini telah kita jalin
Berhari-hari lamanya.
Aku tak ingin merobohkan
Hanya lantaran murka sesaatmu.
Kau tahu?
Hari ini saya mencintaimu
Apapun kau adanya.
Esokpun begitu,
Aku mencintaimu
Lebih dari hari sebelumnya.
Dan cintaku selalu dan selamanya hanya untukmu.
Antara Dua
Telah datang saatnya
Hatiku harus memilih
Satu pada antara 2.
Sebagai pendamping hayati
Yang menemaniku selamanya.
Lalu bagaimana saya wajib memilih,
Saat 2 cinta tiba meminang hati?
Tak ingin kusakiti
Satu pada antara 2.
Maka,
Tunggulah.
Biarlah waktu
Menunjukan siapa di antaramu yg bisa mengetuk hatiku.
4. Puisi Galau Karena Patah Hati
Patah hati memang menyedihkan. Air mata menetes karenanya. Jiwa terguncang lantaran sentuhannya.
Patah hati. Siapa orang yang ingin terluka karena itu? Hanya lewat puisi ini, kutuangkan cerita mengenai patah hati.
Bertahun, Sia-Sia Rupanya
Kusangka bunga mekar bersemi,
Rupanya layu lalu tewas.
Kusangka bunga harum mewangi,
Rupanya busuk jatuh ke bumi.
Kusangka jalinan cinta abadi,
Rupanya terselesaikan sampai di sini.
Bertahun sudah kujalin cinta,
Rupanya hanya sia-sia.
Kalau kutahu begini,
Untuk apa berkorban untukmu selama ini.
Kudoakan Kau Bahagia
oke. Lanjut nanti ya. Mau sholat dulu...
Oke lanjut...
Kudoakan Kau Bahagia
Hati siapa
Yang tak akan terluka
Bila kekasihnya tidak setia.
Hati siapa
Yang tidak akan kecewa
Jika cintanya dibalas bohong.
Sekian lama
Kita jalin cinta,
Menata gelora asmara,
Akhirnya
Kau pulang
Membawa cintaku.
Walau pedih terasa
Tak ingin kupendam
Biarlah kudoakan
Agar kau bahagia.
Ingin kuteriak
Sekuat-kuatnya.
Melepaskan semua rasa
Yang penuh dengan kecewa.
Mengapa kau berikan
Seluruh asa. Apabila akhirnya,
Kau ambil lagi misalnya semula.
Namamu Selalu Di Hati
Aku masih belum percaya,Mengapa semua ini terjadi.
Bukankah dulu kita pernah berjanji,
Akan beserta menata masa depan?
Kau pernah menyampaikan,
Akan setia meski pada susah,
Akan cinta meski pada sengsara,
Semua lantaran cinta.
Tapi sekarang
Kata tinggalah kata.
Ucapan tinggallah ucapan.
Dan janji tinggalah janji.
Aku memang terluka,
Sedih dan kecewa.
Namun entah mengapa
Namamu selalu pada hati.
5. Galau Di Senja Merah
Galau Senjaku
Seperti ilalangHatiku tidak kuat,
Meski hanya menunda embusan sepoi angin senja.
Ada asa
Yang masih tersimpan.
Ada semangat
Yang masih membara.
Hanya saja aku membutuhkan dirimu, tuk menemaniku.
Di senja yang latif ini,
Tangan-tangan kerinduan menyentuhku. Mengejek diriku. Dan saya begitu lemah saat rindu kepadamu tiba walau tak diundang.
Mengenangmu
Setiap kaliMengingatmu,
Air mataku tidak tertahankan.
Maka saya mulai mengerti
Bahwa engkau masih segalanya.
Jauh kakiku melangkah,
Terasa berat, jika tanpamu.
Hadirlah
Meski sesaat seperti purnama yg datang pada kegelapan.
Lupamu
Duduk di sini,Sekedar menanti.
Masihkah terdapat harapan
Bahwa kamu akan tiba.
Atau saya terlalu udik
Mengharapkan sebuah hati
Yang sudah pulang & tidak mau kembali lagi.
Kamu.
Ya engkau .
Kamu memang pulang,
Tapi lupa membawa
Segaris cinta yang kau tinggalkan pada sini.
Senja Ini Begitu Indah
Senja ini begitu indahDengan seulas awan tipis
Mengambang indah pada sana.
Senja ini begitu mewah,
Saat hati terisi rindu.
Lalu perlahan-huma
Membayang wajahmu.
Indah sekali.
Lalu
Aku sepi sendiri.
Lantaran kamu tidak pada sini.
Selamanya.
6. Tentang Kehidupan Yang Penuh Misteri
Kadang kitapun galau menjalani kehidupan ini. Entah menurut harapan yg belum tergapai, gejolak asmara yg tak sesuai harapan, bahkan perpisahan dengan orang yg kita cintai.
Di sinilah puisi ini dimulai. Bukan buat mengikat kesedihan. Melainkan buat menumpahkan isi hati yg hampir mengguncang.
Kapankah?
Kapankah tiba saatnya
Saat mimpi sebagai nyata.
Aku berjalan
Menuju pulau harapan.
Tetapi belum lagi sampai
Badan ini begitu lelah.
Hanya tangis & air mata,
Yang temaniku dengan setia.
Dimanakah mimpi itu
Kapan ia sebagai konkret.
Agar kucecap rasa bahagia
Bukan sekedar angan semata.
Tetap Berjuang
Kau tahu,
Aku pada sini untuk berjuang,
Bukan buat mengeluhkan.
Menerobos dinginnya malam,
Melewati panasnya terik matahari.
Tidak.
Aku nir akan menyerah,
Meski badan berdarah-darah.
Piala kehidupan itu
Harus saya rebut.
Lebih baik jadi pejuang,
Meskipun kalah pada medan perang.
Daripada jadi pengecut,
Yang lari berdasarkan medan kehidupan.
Jangan Galau Tentang Kehidupan
Setiap kita;Kamu dan aku
Telah dicatatkan ceritanya.
Maka merupakan satu kebodohan
Saat engkau menjadi gundah.
Apa yang terjadi
Ia niscaya terjadi, meskipun engkau berusaha lari.
Apa yang tidak kau dapati,
Ia niscaya tidak pernah mendatangi,
Meskipun kamu berusaha sekuat diri.
Tugas kita adalah:
Bekerja pada hening
Menerima penuh qonaah
7. Kegalauan Sebab Kecewa
Setiap orang pernah kecewa. Yang kaya, miskin, orang kota, maupun desa.
Tidak mungkin seseorang lari menurut rasa kecewa. Sebab kecewa adalah keliru satu pertanda bahwa kita punya rasa.
Semenjak Kepergianmu
Laksana terkurung batu karang
Tiada pintu tiada jalan.
Tinggallah kesedihan
Menemani hari-hari
Semenjak kau pergi.
Aku bertanya
Mengapa saya begitu kurang pandai.
Membiarkanmu berjuang sendiri
Memperjuangkan cinta yg suci,
Hanya lantaran takut menghadapi
Masa depan yg tak pasti.
Sebenarnya
Bukan karena saya tak cinta
Hanya aku takut kau tak bahagia...
...Jika bersamaku.
Perpisahan Cinta
AkhirnyaApa yg kutakutkan terjadi pula.
Kau dan saya
Harus berpisah. Padahal terdapat cinta pada antara kita.
Aku memahami
Hatimu terluka. Air matamu menitik. Dan jiwamu terguncang.
Tapi
Perlu kau sadari.
Bisa jadi seluruh ini merupakan dosa.
Cinta tidak semestinya pada jalan kelam,
Karena cinta adalah kebahagiaan.
Lalu bagaimana kita bahagia
Bila kita menerjang larangan
Dari Dia sumber bahagia.
Jangan Galau
Masih kulihat
Sedihnya hatimu dari sorot mata.
Masih kulihat
Kecewanya haitmu dari senyuman yg tertahankan.
Usah kau jangan lupa lagi.
Harapan itu terdapat di sini. Mimpi itu berada pada depan matamu.
Terimalah diriku,
Pengganti yg lebih baik berdasarkan yg dulu.
Putus Cinta
Gejolak asmaraYang dulu membakar
Laksana api.
Padam sudah
Semenjak kau ingkar janji.
Sakit diri lantaran cinta
Sakitnya diri penuh luka.
Bersyukur.
Lantaran aku sudah putus cinta.
Sebab bila bersamamu
Sama saja memberikan diriku pada sengsara.
.
.
.
Cukup telah rupanya. Puisi gundah buat hati yg kecewa. Entah lantaran cinta, asmara, putus cinta, ataupun lantaran kehidupan yg tak tahu arahnya.
Semoga kamu, menemukan cahaya terang di sana. Bersama harapan yang masih tersisa. Atau pulang dahulu ke pangkuan ibu. Menceritakan segalanya. Sebab kasih ibu tercinta selalu ada, tak pernah pudar selamanya.
Oke sahabat. Hingga pada sini dulu. Akuhnya jadi ikut sedih
semoga puisi ini ada yg sanggup mewakili sedihnya hatimu, pula. Saya mo istirahat dulu ya. Kamu sih mampu baca lainnnya.