Contoh Pantun Suka Cita dan Duka Cita Dengan Maknanya
Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) umumnya terdiri atas empat baris yg bersajak (a-b-a-b), tiap larik umumnya terdiri atas empat kata, baris pertama & baris kedua umumnya buat tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat adalah isi (kamus Bahasa Indonesia).
Suka cita adalah suasana bahagia, girang, senang hati.
Dari definisi di atas bisa diartikan bahwa pantun senang cita merupakan pantun yg isinya mengungkapkan kebahagiaan atau kegirangan hati.
Lawan menurut pantun suka cita adalah pantun duka cita.
Pantun ini termasuk ke dalam pantun anak-anak. Karena isinya merupakan gambaran dari kebahagiaan anak-anak.
Misalnya senang lantaran menerima kampiun kelas, mendapatkan hibah dari bunda, lantaran bapak tiba berdasarkan kerja.
Pantun Suka Cita
Untuk kali pertama kita akan membuat pantun suka cita. Coba perhatikan isi dari pantun suka cita ini.Suka Cita Jalan-Jalan
Api unggun hangat membara
Duduk sendiri jangan termenung.
Betapa hati riang gembira
Jalan-jalan ke puncak gunung.
Btg bambu sepanjang lengan
burung pipit hinggap di dahan.
Alangkah indah pemandangan
Semua anugerah menurut Tuhan
Naik mobil pelan-pelan
Makan nasi dengan petai.
Hari libur jalan-jalan
Dengan keluarga, libur pada pantai.
Adik kecil makan bubur,
Sudah bubur makan snack.
Sebentar lagi akan libur,
Akan main ke rumah nenek.
Suka Cita Dapat Hadiah
Pasti engkau bahagia ketika menerima hadiah. Kadang-kadang kita menerima bantuan gratis lantaran telah mencapai prestasi tertentu. Misalnya menang dalam perlombaan. Pantun senang cita di bawah ini berhubungan dengan senang cita karena menerima hibah.
![]() |
Contoh pantun senang cita |
Burung merpati burung dara
Terbang rendah ke turun sawah.
Hati riang sangat gembira
Ayah tiba membawa hibah
Manis cita rasanya air tebu
Minum di bawah pohon teduh.
Dapat hibah berdasarkan Ibu
Karena hafal jus 3 puluh.
Ikan gabus dalam rawa,
Kalau dimasak enak cita rasanya.
Dapat bantuan gratis yg istimewa
Karena rapotku bagus nilainya
Tuk pada merasa heran,
Ada kancil berteman rusa.
Kalau saya hafal Quran
Hadiahnya umroh beserta-sama
Suka Cita Bermain
Anak-anak senang bermain. Bermain merupakan asal kebahagiaan. Hati sebagai riang. Pikiran senang . Nah, kini pantun senang cita dengan tema bermain.
Pohon mangga pada laman,
Buahnya sedikit sangat jarang.
Jalan-jalan naik delman
Keliling desa hatiku girang.
Ada sopir terdapat kenek,
Kenek lama sakit gigi.
Naik becak bersama nenek
Hendak belanja ke pasar pagi.
Berbagai bunga terdapat pada taman,
Layang-layang putus benang.
Main petak umpet dengan sahabat
Hati senang , aku menang.
Panas-panas minum blewah,
Sore hari cari belalang.
Main ke desa, turun ke sawah
Senang hati seperti bolang.
Pantun Suka Cita Dengan Artinya
Sekarang mari kita belajar lagi pantun suka cita. Karena pantun suka cita ini merupakan pantun lama, mungkin kamu kurang paham isinya. Oleh karena itu, akan kami berikan artinya.[1]
Elok rupanya kumbang jati
Dibawa itik pergi petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah tiba
Artinya: Pantun di atas menggambarkan betapa senangnya hati seorang anak saat mengetahui ibunya datang.
[2]
Dibawa itik pergi petang
Dapat dirumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah tiba
Hati cemas sebagai hilang
Artinya: Saat di rumah sendiri kadang-kadang hati seorang anak merasakan takut, cemas, dan tidak tenang. Maka semua perasaan itu berganti senang saat melihat ibunya datang.
[3]
Dapat pada rumput bilang-bilang
Menghisap bunga menggunakan mayang
Hati cemas sebagai hilang
Perut lapar sebagai kenyang
Artinya: Saat ibu datang, kecemasan berganti kebahagiaan. Perut yang lapar jadi kenyang.
[4]
Juragan bernama Sutan Tahir
Muat beras bercampur pulut
Selama masa adikku lahir
Telah beroleh kawan bergelut
Artinya: Perasaan senang karena punya adik baru. Dengan punya adik, maka bisa bermain bersama.
[5]
Orang Bandung memintal kapas
Anak Cina berkancing tulang
Ayah kandung pulanglah lekas
Ananda rindu bukan kepalang
Artinya: Menunggu-nunggu ayah untuk segera pulang. Dengan kepulangan ayah, maka hati ini menjadi bahagia.
[6]
Ramai orang bersorak-sorak
Menepuk gendang menggunakan rebana
Alangkah besarnya hati awak
Mendapat baju menggunakan celana
Artinya: Pantun di atas menggambarkan rasa suka cita seorang anak karena mendapatkan baju dan celana baru.
[7]
Cina gemuk membuka kedai
Menjual embeh dengan pasu
Bertepuk adikku pintar
Boleh diupah menggunakan susu
Artinya: Senangnya hati karena bisa mengajarkan adiknya bertepuk tangan.
[8]
Saya nir pintar menari
Sebarang tari saya tarikan
Saya tidak pandai menyanyi
Sebarang nyanyi aku nyanyikan
Artinya: Pantun yang mengungkapkan tidak pandai menyanyi akan tetapi tetap senang walaupun ketika bernyanyi suaranya jelek.
Pantun Duka Cita Dan Maknanya
Ada pula pantun duka cita yang termasuk ke dalam pantun lama. Sehingga bahasanya kurang familiar di telinga kita.Oleh karena itu perlu adanya penjelasan berdasarkan makna pantun suka cita tersebut.
[1]
Sinangis lauk ?Rang tiku
Diatur menggunakan duri pandan
Menangis duduk di pintu
Melihat ayah pulang berjalan
Maknanya: Merasa sedih karena ayah hendak pergi. Biasanya anak-anak menangis apabila ayah atau ibunya hendak pergi. Pantun di atas menggambarkan kesedihan tersebut.
[2]
Diatur menggunakan duri pandan
Gelombang besar membawanya
Melihat ayah pulang berjalan
Entah ?Pabila kembalinya
Maknanya: Pantun di atas menggambarkan rasa sedih ketika melihat ayah pergi. Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah si anak tidak tahu kapan ayahnya akan pulang.
[3]
Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Dimana hati tidakkan rusuh
Ibu mangkat bapak berjalan
Maknanya: rasa sedih akibat ditinggal mati oleh ibunya. Dan melihat ayahnya pergi jauh. Oleh karena itu semakin sedihlah hatinya.
[4]
Besar buahnya pisang batu
Jatuh melayang selaranya
Saya ini anak piatu
Sanak saudara nir punya
Maknanya: Pantun tersebut menggambarkan perasaan anak yatim piatu, yakni tidak punya ibu dan bapak. Selain itu tidak punya saudara. Sehingga hidupnya sebatang kara.
[5]
Elang berculit tengah hari
Cenderawasih mengirai kepak
Alangkah sakitnya berbapa tiri
Awak menangis disangka gelak
Maknanya: Kesedihan hati karena hidup dengan bapak tiri. Bapak tiri tidak sama dengan bapak kandung. Dalam pantun di atas digambarkan ayah tiri tidak mengerti perasaan anak tirinya.