80 Pantun RINDU Untuk Sahabat, Kekasih, Eh Mantan Juga Lucu

Kata siapa rindu itu menyiksa? Kamu tahu orang yang merindu tak mau melepaskan diri kerinduannya.

Kata orang, rindu itu siksaan yang mengasyikan. Apalagi jikalau buat seorang yang kita sayang.

Untuk para perindu, kami persembahkan pantun-pantun tentang rindu. Inilah beliau bait demi bait yang membawakan kerinduan untuk engkau .

Pantun Rindu Sahabat

[1]

Tumbuh jamur dekat bambu,

Malam hari pasang kelambu.

Kenapa rindu datang di qolbu,

Kenangan teman rasa beribu.

[2]

Dari Alengka tiba Bisma,

Naik kuda beserta Arjuna.

Pernah kita bermain bersama,

Jadi kenangan tidak terlupa.

[3]

Angin datang berdasarkan Selatan,

Berhembus terus hingga utara.

Indah nian tali persahabatan,

Jangan putus sampai ke akhir masa.

[4]

Hujan turun kebun basah,

Benih tumbuh pada tanah.

Raga kita boleh berpisah,

Tapi persahabatan jangan pernah.

[5]

Surya terik ekspresi dominan kemarau,

Tiada hujan amat lama .

Terkenang pergi ke surau,

Belajar mengaji beserta-sama.

[6]

Kedah memang kota Kedah,

Tempat tamasya para pejabat.

Indah biar menjadi latif,

Kenangan indah beserta sahabat.

[7]

Ladang jagung poly hama,

Pergi pagi daunnya basah.

Tiba-tiba merindu teman lama ,

Penuh kenangan pada masa susah.

[8]

Tinggi sekali pohon kelapa,

siang harus memetik 3.

Indah persahabatan tidak terlupa,

Moga berjumpa pada nirwana.

[9]

Sangat harum bunga di taman,

Banyak bunga aneka rupa.

Bagaimana kabarmu sahabat,

Lama pula tak berjumpa?

[10]

Randu bukan sembarang randu,

Randu kapas di ladang desa.

Rindu bukan sembarang rindu,

Rindu dalam teman usang.

Pantun Rindu Kekasih Tersayang

[11]

Duduk kalem terdengar Adzan

Tanda hari akan petang.

Hati tersiksa sang kerinduan,

Kapan engkau akan tiba?

[12]

Pedang tajam menurut baja

Tajam pikiran terasa bingung.

Walau hanya satu jam saja,

Rasanya sebulan ditinggal telah.

[13]

Walau getir rasa jamu,

Akan sehat seluruh tubuh.

Tok tok tok bukakan hatimu,

Ini saya datang membawa rindu.

[14]

Dari mana datangnya lintah,

Dari kali turun ke sawah.

Dari mana datangnya cinta,

Dari kekasih yang sangat setia.

[15]

Hitam awan terasa sendu,

Hitam bagai sebongkah batu.

Kenapa saya begitu merindu,

Karena engkau memang nomor satu.

[16]

Rumah kosong memang hampa,

Tertiup angin yang menderu.

Kekasihku engkau sedang apa?

Kalau aku sedang kangen engkau .

[17]

Bunga melati telah layu,

Dua hari telah berlalu.

Bukan maksud ingin merayu,

Tapi wajahmu terbayang selalu.

[18]

Naik gunung dengan pemandu,

Perut lapar petik kemumu.

Selagi hati masih rindu,

Tak tentram jika belum bertemu.

[19]

Jangan takut dengan hantu,

Mari ucapkan kalimat bismillah.

Senyuman manis milikmu itu,

Membuat diriku tak berdaya.

[20]

Burung nuri terbang melayang,

Kulit rusa belang-belang.

Titip rindu buat kekasih tersayang,

Moga kamu tabah menanti pulang.

Pantun Rindu Kekasih Yang Jauh

[21]

Bunga dahlia bunga selasih,

Tumbuh di kebun aneka rupa.

Hati bahagia punya kekasih,

Sayang beliau jauh pada sana.

[22]

Walau mini tapi berani,

Badan kuat memikul papan.

Rela kutabahkan hati ini,

Demi membentuk masa depan.

[23]

Hari Ahad hari Minggu,

Jalan-jalan si kumbang janti.

Kekasih jauh selalu menunggu,

Di sini saya menanti-nanti.

Pantun tentang kenangan yg tak terlupa beserta sahabat

[24]

Capung terbang tolong tangkapkan,

Putri manis dari kerajaan.

Lewat pantun aku ungkapkan,

Rasa rindu pada oleh pujaan.

[25]

Baju batik pasar kamis,

Jalan ke kampung poly lubang.

Wajah cantik senyum anggun,

Itulah beliau kekasih kakak.

[26]

Mawar mawar bunga melati,

Tumbuh dekat gunung Merapi.

Sabar sabarkanlah hati,

Kan bersua suatu hari nanti.

[27]

Asap hitam tinggi mengepul,

Kotabumi Bandar Lampung.

Rindu hati segera berkumpul,

Dengan famili jauh pada kampung.

[28]

Elang putih elang jawa,

Sangat bertenaga kepakan sayapnya.

Rindu ini segenap jiwa,

Yang dirindu malah mendua.

[29]

Maksud hati ambil berudu,

Jadi katak jumlah sepuluh.

Maksud hati melepas rindu,

Saat bertemu beliau menduakan.

[30]

Kebun anggur strawberri,

Petik banyak pada pagi hari.

Uang kuberi cinta kuberi,

Sudah diberi dia pulang.

Pantun Rindu Mantan

[31]

Jalan-jalan ke pantai Carita,

Tuk hilangkan hati yang bingung.

Pernah saya punya cerita,

Tentang mantan yg sangat indah.

[32]

Santan bukan sembarang santan

Santan tua si raja Ampat.

Mantan bukan sembarang mantan,

Mantan ku bejat sekarang taubat.

[33]

Makan sate tabur kecap,

Bikin rasa makin enak.

Lihat mantan sudah berhijab,

Jadi membuat malu masih maksiat.

[34]

Hari kamis potong kuku,

Naik sampan hingga ke hulu.

Kalau kutahu nasib mantanku

Tentu kuterima pinangannya dulu.

[35]

Bulan jauh laksana bintik,

Bambu habis dimakan panda.

Dulu tidak baik sekarang anggun,

Mengapa mantan senang menggoda.

[36]

Hujan turun bungapun basah,

Kebun hijau teramat latif.

Walau sudah kita berpisah,

Semoga hidupmu makin senang .

[37]

Untuk apa membeli santan,

Buat sendiri menurut kelapa.

Untuk apa kangen mantan,

Yang pada sini lebih menggoda.

[38]

Baju batik senang kentut,

Jahe merah dibuat jamu.

Dulu manis sekarang gendut,

Maaf, hati tidak lagi merindukanmu.

[39]

Untuk apa menciptakan santan,

Kalau hendak melihat rusa.

Untuk apa mengingat mantan,

Tidak menambah kecuali dosa.

[40]

Jalan ke hutan awas tersesat,

Berliku-liku sampainya lambat.

Bersama mantan poly maksiat,

Banyak-banyaklah bertaubat.

Update Pantun Rindu!

Di sini telah poly kumpulan pantun rindu di blog ini. Ada mengenai sahabat, kekasih bahkan mantan.

Dan kali ini ingin kami tambahkan lagi pantun tentang rindu. Supaya kamu lebih pintar merangkai rindu.

Bukan hanya lewat puisi, akan tetapi pula lewat pantun. Karena pantun adalah puisi lama yang khas di Bumi Nusantara.

Pantun bukan sembarang pantun. Berikut ini pantun rindu. Walau sakit tetaplah santun. Jangan sakit terasa pada kalbu.

1. Pantun Rindu Sahabat

Sahabat adalah sahabat. Teman kita yang sangat dekat. Bersamanya terdapat kenangan. Tak terlupa di lorong zaman.

Sahabat selalu baik hati. Walau tau diri tak paripurna. Dia selalu menemani. Di saat senang maupun duka.

[1]

Nyiur melambai pohon kelapa,

Angin datang berirama.

Lama telah tidak berjumpa,

Dimanakah gerangan teman lama ?

[2]

Kenapa lebah suka menyengat,

Agar menang dengan cepat.

Mengapa hati selalu ingat,

Pada manusia bernama sahabat?

[3]

Sungguh indah pandai carita,

Duduk pada pantai berlama-usang.

Suka sedih adalah cerita,

Yang dirangkai kita beserta.

[4]

Bagaimaan menggapai awan,

Naik ke atas sayap dikepakan.

Bagaimana kabarmu mitra,

Sudahkah tercapai seluruh harapan?

[5]

Bukan motor bukan kereta,

Hanya kayu diberi roda.

Bukan dunia bukan harta,

Bersahabat lantaran cinta.

[6]

Angin bertiup cepat berlalu,

Surya tiba hadir bayangan.

Masih ingatkah di ketika dulu,

Masa sekolah penuh kenangan.

[7]

Kalau bukan karena kuda,

Tak mungkin debu penuhi udara.

Kalau bukan lantaran cinta,

Tak mungkin rindu penuhi dada.

2. Pantun Rindu Lucu

Tak selamanya rindu menyiksa. Ada kalanya rindu membuat tertawa. Karena terselip kelucuan yg tidak mungkin terlupa. Cobalah simak bait pantun di bawah ini. Lalu bolehlah kamu tersenyum sendiri.

[8]

Udang mahal uang windu,

Kasih tempe pula tahu.

Kadang-kadang saya rindu,

Yang dirindu tidak pernah tau.

[9]

Kukira lidi ternyata paku,

Bukan sawah ternyata ladang.

Kukira kamu rindu padaku,

Rupaya tiba mau berhutang.

[10]

Jalan-jalan ke kota Malang,

Anak petani membawa parang.

Kangen istri bukan kepalang,

Cuma mampu memandang kutang.

[11]

Katanya ingin meminum jamu.

Jamu berdasarkan pohon benalu.

Katanya rindu ingin bertemu,

Sudah bertemu malah membuat malu.

[12]

Sungguh enak butir labu,

Jangan campur tahu gejrot.

Lama telah nir bertemu,

Dulu anggun kini gembrot.

[13]

Tandan masak apa tandanya?

Harum wangi menurut buahnya.

Jatuh cinta apa tandanya?

Ada rindu pada pada dada.

[14]

Mendung datang awan kelabu,

Gerimis jatuh sebagai indikasi.

Dalam hati merasa rindu,

Yang dirindu beranak 5.

3. Berbalas Pantun Rindu Pacar Tersayang Yang Halal

Rindu pacar yg halal, bisa pahala. Rindu pacar yg haram, malah berdosa. Makanya menikah saja. Daripada menciptakan dosa.

Kalau sudah menikah, mampu pacaran sepuasnya. Pacaran pada rumah, di kamar, di kasur, pada kamar mandi, hingga pada ruang tivi.

Bisa makan bareng, jalan bereng, sampai tidur bersama. Semuanya berpahala. Nah siapa yg mau?

[15]

Laut luas warnanya biru,

masak air di atas tungku.

Mancing ikan naik bahtera.

Baru saja jadi pengantin baru,

Abang telah pulang meninggalkanku.

[16]

Perahu mini apa namanya,

Namanya sampan pada dayung saja.

Aku pergi tak selamanya,

Pergi ini hanya tugas kerja.

[17]

Manis anggun gula jawa,

Senyum anggun dilihat mata.

Hati kangen ingin berdua,

Agar bisa memadu cinta.

[18]

Tebu anggun apa namanya,

Tebu surat itu namanya.

Pergi ini tidak selamanya,

Sabarlah tabah nantikan saya.

[19]

Pohon tinggi pohon meranti,

Tempat singgah pohon dedali.

Setiap senja aku menanti,

Moga saudara tertua cepat kembali.

[20]

Kucing bermain dengan tulang,

Petani pergi menanam bawang.

Tak lama lagi saudara tertua pergi,

Bawa oleh-oleh untukmu sayang.

[21]

Kupas dulu buah kelapa,

Jangan lupa mengasah parang.

Tak perlu bawa apa-apa,

Asalkan jangan lupa bawa uang.

[22]

Untuk apa menanam bawang,

Bawa ikan berdasarkan empang.

Akan kubawa seluruh uang,

Untuk orang yg paling kusayang.

[23]

Kue bolu satu loyang,

Masih panas, tolong letakan.

Siapa orang yg kakak sayang,

Ingin kudengar, cobalah katakan!

[24]

Kera sakit makan pisang,

Tidak sanggup makan kerang.

Tak ada orang yg kusayang,

Hanya kamu anggun, orang tersayang.

4. Pantun Rindu Kekasih Yang Jauh

Saat seorang kekasih jauh. Ada rindu yg pada pada qolbu. Hati niscaya ingin bertemu. Sayang masih wajib menunggu.

Kekasih jauh hatipun rindu. Tiada hari tanpa menunggu. Rindu getir bagai empedu. Tetap kutelan hanya untukkmu.

[25]

Randu bukan sembarang randu,

Randu tumbuh dekat jati.

Rindu bukan sembarang rindu,

Rindu dalam si jantung hati.

[26]

Sore hari duduk pada jembatan,

Walau sore masih jelas.

Rindu hati ingin berdekatan,

Sayang kekasih jauh pada seberang.

[27]

Burung nuri terbang ke awan,

Sarangnya rupawan menurut papan.

Kekasihku jauh di perantauan,

Bekerja buat masa depan.

[28]

Rumah lapuk hampir rubuh,

Banyak orang tiba bertamu.

Ada susahnya punya kekasih jauh,

Kalau rindu tak bisa bertemu.

[29]

Bangun pagi pada ketika subuh,

Lari pagi berkilo-kilo.

Ada susahnya kekasih jauh,

Hidup bagai seseorang jomblo.

[30]

Anak bermain sangat gaduh,

Kain lembut dari beledru.

Ada enaknya kekasih jauh,

Makin lama makin rindu.

Lima. Pantun Kangen Istri

[31]

Pagi hari makan tekwan,

Makin lezat tambah ikan.

Kerja jauh di perantauan,

Kangen istri jadi kelabakan.

[32]

Baju bolong hendak dijahit,

Baju dijual pada pasar kamis.

Banyak obat cita rasanya pahit,

Hanya obat rindu rasanya cantik.

[33]

Dongeng mini tentang peri,

Tidur nyenyak hingga pagi.

Sudah lama kangen istri,

Sekali ketemu bagai pengantin lagi

[34]

Jalan-jalan ke Danau Toba,

Beli oleh-oleh jangan lupa.

Jarang disapa jarang diraba,

Langsung nubruk begitu berjumpa.

[35]

Kenapa orang sakit gigi,

Lantaran tertusuk ikan berduri.

Kenapa istri minta lagi,

Karena kangennya berhari-hari.

6. Pantun Untuk Apa Rindu Mantan

[36]

Paling enak makan ketan,

Makan pagi buat sarapan.

Kadang-kadang rindu mantan,

Tapi sudah tak punya harapan.

[37]

Kebun tebu banyak belalang,

Surya tiba alampun jelas.

Mantanku cantik nir kepalang,

Tapi sayang diambil orang.

[38]

Rahwana mencari Sinta,

Dalam wayang dongeng usang.

Mantanku memang penuh cinta,

Cinta pada harta benda.

[39]

Untuk apa menciptakan santan,

Lebih baik belajar masaknya.

Untuk apa mengingat mantan,

Lebih baik mengingat dosa.

[40]

Dulu hutan loka rusa,

Hutan habis tidak terdapat pohonnya.

Dulu pacaran tidak tau dosa,

Kini saatnya buat taubat nasuha.

.

.

Nah, enak kan kini sanggup membaca pantun-pantun rindu. Jangan sembarang rindu ya. Rindu itu menyiksa. Daripada rindu mantan, lebih baik rindu surga .

Pantun Rindu dua Baris