75 Contoh Pantun Nasehat dan Maknanya Terbaru Untuk 2020

Berburu ke padang datar,

Mendapat rusa belang kaki.

Berguru kepalang ajar,

Bagai bunga kembang tak jadi.

.

.

.

Itulah sebait contoh pantun nasehat usang.

Pantun nasehat adalah pantun yg berisikan ucapan yang mengandung bimbingan, motivasi, dan kebijaksanaan.

Fungsi menurut pantun nasehat artinya memberikan pengetahuan akan kebijaksanaan & nasehat buat berbuat baik.

Banyak sekali tema pada pantun nasehat, misalnya nasehat agar tabah, tekun, belajar. Nasehat berkaitan dengan agama, entah itu perintah buat sholat, belajar mengaji, tabah, syukur, & sebagainya.

Masih poly lagi nasehat-nasehat lainnya. Kamu mampu mendapatkannya menggunakan membaca baris-baris menurut bait pantun di bawah ini.

1. Pantun Nasehat Lucu

Berikut ini pantun nasehat namun isinya disertai menggunakan suasana jenaka atau lucu.

[1]

Buah dipetik cita rasanya segar

Untuk dibentuk kue acar.

Kalau malas belajar,

Pasti kolot di saat besar .

[2]

Secangkir kopi menurut kedai,

Beli kecap gambar bango.

Mengaku anak yang pandai ,

Kalau ditanya planga plongo.

[3]

Pulang kerja hari lah petang,

Ada kudapan manis menurut ketan.

Siapa senang yg berhutang,

Mungkin pacarnya orang utan.

[4]

Kondangan nikah pakai batik,

Bagusnya dikasih 2 jempol.

Temanku memang sangat manis,

Sayang masih suka mengompol.

Dua. Pantun Nasehat Belajar

Pantun nasehat belajar merupakan pantun yang isinya berupa ajakan buat rajin belajar dan manfaat menurut belajar.

kata kata pantun

[6]

Jalan-jalan ke Maluku,

Naik perahu mancing ikan.

Siapa yg punya ilmu,

Tentu derajatnya ditinggikan.

[7]

Semua bumbu hendak diramu,

Agar sedap rasa kuliner.

Tinggi derajat lantaran ilmu,

Ilmu membawa dalam iman.

[8]

Kota akbar terdapat tugu,

Tempat bertemu anak kembar.

Siapa yg ingin ilmu,

Carilah menggunakan rajin belajar.

[9]

Hitam putih rona keledai,

Duduk bersila di atas dipan.

Rajin belajar pangkal pintar,

Itulah kunci dalam kehidupan.

[10]

Lada pedas tambah ketumbar,

Madu cantik dari si lebah.

Hormati guru yg mengajar,

Supaya ilmu menjadi berkah.

[11]

Hari raya makan ketupat,

Rumah kampung pada pedalaman.

Di mana ilmu hendak didapat,

Pada guru yang berpengalaman.

[12]

Lapangan bola amat lebar,

Tempat pemain poly bertemu.

Bersabar ketika belajar,

Itulah kunci mendapat ilmu.

[13]

Libur panjang sangat usang,

Dari Mekah bahwa kurma.

Dengarkan guru dengan akurat,

Moga ilmu masuk ke sukma.

[14]

Mancing di sungai bisa sepat,

Pulang ke rumah habis umpan.

Carilah ilmu sampai bisa,

Jangan hingga putus asa.

[15]

Datang tamu berdasarkan etopia,

Negeri jauh pada afrika.

Sudah pintar akhlak mulia,

Itulah anak idaman orang tua.

[16]

Pergi ke kebun tanam lengkuas,

Tidak lupa menanam kucai.

Ilmu Allah sangat luas,

belajar itu tidak pernah usai.

[17]

Duduk melamun bukan merenung,

Mata melihat ekor siluman.

Apa guna ilmu segunung,

Kalau nir diamalkan.

[18]

Pedih tangan karena tersayat,

Keluar darah luka diikat.

Jauhi olehmu segala maksiat,

supaya ilmu cepat didapat.

[19]

Orang tiba beriring-iringan,

Melewati jalan berbatu.

Bangun pagi jangan kesiangan,

Datang ke sekolah tepat ketika.

[20]

Petir tiba kilat menyambar,

Hujan deras sedang ditunggu.

Datang sekolah buat belajar,

Pulang sekolah bisa ilmu.

Dua. Pantun Nasehat Agama

Pantun nasehat agama adalah pantun yang berisi ajakan untuk menegakan nilai-nilai agamis. Contohnya adalah berkasih sayang, menghormati orang tua, belajar al Quran, menjalankan sunnah Nabi, dan sebagainya.

kumpulan pantun

Hidup Untuk Ibadah.

[21]

Hutan lindung banyak rusa,

Kakinya lincah pintar berpindah.

Tidaklah diciptakan jin dan manusia,

Kecuali supaya mereka beribadah.

[21]

Jalan-jalan ke kota Kedah,

Memang latif negri Malaysia.

Kepada Allah saja beribadah,

Jangan sampai kita mendua.

[23]

Kepak sayap berirama,

Burung bangau turun ke sawah.

Tauhid adalah yang utama,

Sebagai kunci menuju surga .

[24]

Cahaya matahari amat terik,

Terkena badan amat panasnya.

Awas jangan berbuat syirik,

Bisa-mampu abadi pada neraka.

[25]

Taman bunga benar-benar latif,

Tempat berenang dingin airnya.

Jika hidup untuk beribadah,

Hati hening jiwapun senang .

Tunaikan Sholat.

[26]

Jati tumbuh berjajar lima,

Sudah tinggi setinggi kelapa.

Sholat merupakan tiang agama,

Menegakannya, menegakan agama.

[27]

Kincir angin negeri Belanda,

Tempat keju poly mentega.

Sholat merupakan pembeda,

Antara kafir menggunakan mukmin.

[28]

Cahaya pagi amat hangatnya,

Badan segar baik bekerja.

Dirikan sholat tuk mengingat-Nya,

Itulah indikasi ada iman pada dada.

[29]

Rumah panggung terdapat tangga,

Roda kempes mesti dipompa.

Siapa ingin masuk nirwana,

Lima saat jangan dilupa.

[30]

Badan letih terasa indolen,

Cobalah makan kue apam.

Siapa sholat dengan khusu;

Hatinya tenang hidupnya tentram.

Mari Menghafal Al Quran.

[31]

Sudah merah buah pepaya,

Bagi dua buat tetangga.

Al Quran laksana cahaya,

Menerangi jalan menuju surga .

[32]

Bunyi huruf tolong lafalkan,

Kalau baca ayo ucapkan.

Ayat Al Quran yuk hafalkan,

Sudah hafal, kita amalkan.

[33]

Hujan turun hutanpun basah,

Hutan rimba wangi aromanya.

Bacalah jangan tergesa-gesa,

Agar kuat hafalannya.

[34]

Siapa suka melihat perahu,

Pergi saja ke pelabuhan.

Siapa ingin hayati senang ,

Jadikan al Quran menjadi pedoman.

[35]

Burung terbang kancil berjalan,

Angin tiba badai melanda.

Ulang-ulangilah ayat hafalan,

Agar tersimpan pada dalam dada.

Tiga. Pantun Nasehat Orang Tua Untuk Anak-Anak Muda

gambar pantun nasehat

Berakhlak Mulia.

[36]

Masak ikan alangkah sedap,

Ikan mujair ikan kakap.

Jadilah manusia beradab,

Selalu sopan pada bersikap.

[37]

Sungguh jernih sungai asahan,

Tempat anak bermain jala.

Bantu orang yg kesusahan,

Dengan tulus mengharap pahala.

[38]

Elang terbang jauh melayang,

Hinggap sebentar pada atas tiang.

Siapa yg sifatnya penyayang,

Pasti dia akan disayang.

[39]

Memang cantik bunga dahlia,

Tumbuh bersemi pada taman bunga.

Tetaplah berakhlak yang mulia,

Agar pada akhirat hidupmu bahagia.

[40]

Dari datangnya landak,

Dari tanah yg terinjak.

Berpikirlah sebelum bertindak,

Itulah indikasi manusia yang bijak.

Selalu Berjuang.

[41]

Ikan gabus punya insang,

Pohon pinus tinggi menjulang.

Pemuda itu harus berjuang,

Peras keringat banting tulang.

[42]

Dari desa memetik cengkeh,

Banyak ditanam di tepi ladang.

Tekunlah beramal sholeh,

Walau rintangan selalu menghadang.

[43]

Gadis desa tak jarang dipingit,

Maka tak kenal si hidung belang.

Gantungkan cita-cita setinggi langit,

Lalu gapai dengan berjuang.

[44]

Pohon rindang membuat teduh,

Batu musnah jadi kepingan.

Jangan menangis jangan mengeluh,

Hidup ini penuh perjuangan.

[45]

Kaki jatuh menginjak lubang,

Baju sobek carilah benang.

Siapa yang selalu berjuang,

Niscaya beliau akan menang.

Menjemput Rezeki Yang Halal.

[46]

Tidur malam sering bermimpi,

Mimpi burung buanglah ludah.

Jika ingin mencari rezeki,

Niatkan buat beribadah.

[47]

Safar jauh membawa bekal,

Pergi ke Arab ke kota Mekah.

Siapa yang rezekinya halal,

Pasti hidupnya menerima berkah.

[48]

Siapa hendak pulang ke Mekah,

Jangan lupa bekal dibawa.

Siapa yg menerima berkah,

Tentu hatinya akan senang .

[49]

Gelas seloki terdapat airnya,

Gadis cantik tolong pinangkan.

Cari rezeki, cari berkahnya,

Walau sedikit menenangkan.

[50]

Untuk apa rempah-rempah,

Kalau memasak nir sanggup.

Untuk apa harta melimpah,

Kalau hatinya selalu sengsara.

Nikahi Yang Baik Agamanya.

[51]

Kain batik lurik-lurik,

Ujung kain banyak renda.

Wanita cantik sungguh menarik,

Jadi godaan setiap pemuda.

[52]

Kain batik banyak warnanya,

Untuk pengganti baju yg lama .

Yang cantik belum tentu senang ,

Kalau dia tidak mengerti kepercayaan .

[53]

Untuk apa burung gelatik,

Kalau pagi nir berbunyi.

Untuk apa istrinya anggun,

Tapi sering menyakiti.

[54]

Banyak belajar jadi cendekia,

Rumah gubuk atap rumbia.

Carilah perempuan berakhlak mulia,

Niscaya rumah tangga senang .

[55]

Ladang luas tiada hama,

Hanya tiba seekor lebah.

Alangkah nikmat paham kepercayaan ,

Suami sayang, istrinya shalehah.

Nasehat Cinta.

[56]

Pagi pagi mengolah ubi,

Baca buku pendekar sakti.

Cintailah orang yg cinta Nabi,

Supaya dia banyak berbakti.

[57]

Hari ahad ada dauroh,

Ternyata poly pesertanya.

Cintailah orang yang cinta Allah,

Akhlaknya mulia, membuatmu senang .

[58]

Jangan suka bermain kaca,

Nanti tangan mampu terluka.

Jangan buta lantaran cinta,

Niscaya hidupmu akan binasa.

[59]

Sudah tua belum berjodoh,

Uban tumbuh di ketua.

Sayangi beliau karena Allah,

Agar cintamu membawa pahala.

[60]

Indramayu kota mangga,

Mangga poly aneka rasa.

Kalau membentuk tempat tinggal tangga,

Bangunlah menggunakan orang yang kamu cinta.

4. Berbalas Pantun Itu Mengasyikan Lho!

[61]

Apa gunanya daun lontar,

Kalau tergulung kemudian dilempar.

Apa gunanya kita belajar,

Kalau tidak menjadi pandai .

Jawaban

[62]

Air mengalir ke arungan,

Angin gunung berputar-putar.

Belajar itu adalah kewajiban,

Dapat pahala walau tidak pintar.

[63]

Bagaimana membuat jamu,

Ambil akar pada tanah landai.

Bagaimana menerima ilmu,

Kalau kita memang tak pandai ?

Jawaban

[64]

Dari Turki mengolah kebab,

Tambah sayur pula tomat.

Cari ilmu wajib beradab,

Kepada pengajar mestilah hormat.

[65]

Mentari tiba cahaya berpijar,

Jarum patah di dalam peti.

Untuk apa selalu belajar,

Siang malam tiada henti.

Jawaban

[66]

Rakit terbuat berdasarkan bambu,

Bambu besar panjang sekaki.

Dengan belajar dapat ilmu,

Dengan ilmu banyak rezeki.

[67]

Sepohon kayu daunnya rimbun,

Lebat daunnya poly buahnya.

Walau hayati seribu tahun,

Tak sembahyang apa gunanya.

[68]

Kijang lari cepat melesat,

Kalau dikejar tentulah penat.

Hidup pada global poly maksiat,

Sampai akhirat mendapat laknat.

[69]

Orang berkumis tampang sangar,

Hanya makan sepotong ubi.

Beragamalah dengan sahih,

Beribadah ikuti Nabi.

[70]

Jalan-jalan ke kota Medan,

Dari jawa amat jauhnya.

Nabi adalah model tauladan,

Ikuti segala yang diperitahkannya.

Lima. Nasehat Menggapai Cita-Cita

contoh pantun

[71]

Dari Aceh ke kota Banda,

Kota Lombak masjid beribu.

Ingatlah olehmu wahai ananda.

Jagalah Allah, Allah akan menjagamu.

[72]

Angsa putih pandai berenang,

Walau berenang tiada basah.

Ingatlah Allah di waktu bahagia,

Allah jangan lupa kamu di saat susah.

[73]

apabila jalan tiada rata,

Tidak bertenaga badanpun roboh.

Jika kamu hendak meminta,

Mintalah hanya kepada Allah.

[74]

apabila tumbuh sebatang pohon,

Biarkan rindang, ambil buahnya.

Apabila kamu hendak memohon,

Mohon pertolongan hanya pada-Nya.

[75]

Hendak tidur pasang kelambu,

Badan sakit minum jamu.

Apa yg tak dicatat untukmu,

Niscaya nir akan menimpa kamu.

[76]

Ayam kampung suka bertelur,

Telur cantik emas warnanya.

Bercita-citalah yang luhur,

Karena itu pertanda insan yang mulia.

[77]

Mekar sudah bunga dahlia,

Sudah tercium wangi aromanya.

Cita-cita jangan hanya global,

Yang tertinggi ke akhirat pula.

[78]

Akhir tahun berganti animo,

Angin kecang datang melanda.

Apa asa seorang muslim

Tentu ingin memasuki nirwana.

[79]

Beringin tumbuh daunnya lebat,

Adik lahir pada bulan rajab.

Hindari maksiat segera taubat,

Supaya terhindar berdasarkan adzab.

[80]

Tanah merah dibentuk bata,

Bata indah mahal pada harga.

Jangan senang mengejar harta,

Dengan harta, kejarlah surga .

Gapailah Cinta Sejati.

[81]

Senyum cantik terdapat gingsulnya,

Gadis desa penuh pesona.

Cintailah Allah & Rasul-Nya,

Pasti hatimu penuh menggunakan bahagia.

[82]

Roti lembut minyak samin,

Selalu disuka sepanjang zaman.

Cintai insan karena Rabbul alamin,

Supaya terasa lezatnya iman.

[83]

Buah duku buah langsat,

Teman makan ikan darat.

Bencilah segala macam maksiat,

Sebagaimana benci siksa akhirat.

[84]

Jalan-jalan ke kota Jambi,

Kota Jambi banyak meranti.

Siapa yang mengaku cinta Nabi,

Segala sunnahnya tentu diikuti.

[85]

Daun talas daun ubi,

Petik satu bunga melati.

Siapa yang mengaku cinta Nabi,

Tentu perintahnya ditaati.

6. Pantun Guruku Selalu Memberi Ilmu

Sepintar apapun seorang, jangan pernah arogan. Apalagi melupakan jasa gurunya. Sebab gurulah yang membawanya ke jalan kecerdasan.

Kenangan Bersama Pengajar.

[86]

Panjang ekor ikan pari,

Bakar satu di tepi lembah.

Duduk sendiri terkenang diri,

Alangkah indahnya masa sekolah.

[87]

Sahabat itu sahabat sejati,

Daun beringin alangkah lebatnya.

Teringat guru yg baik hati,

Menetes air mata mengingatnya.

[88]

Gunung merapi tumbuh salak,

Pagi pagi menciptakan kolak.

Terkenang guru yg sangat galak,

Rupanya agar saya memiliki akhlak.

[89]

Langit cerah biru warnanya,

Bayi menangis putus pusarnya.

Terimakasih guru-guruku semua,

Jasa kalian alangkah besarnya.

[90]

Makan roti ditambah selai,

Roti tawar tidak ada isinya.

Jerih payah pengajar tak ternilai,

Moga menerima pahala di sisinya.

Pengajar Selalu Memberi Ilmu.

[91]

Dari Palembang ke Kota Baru,

Oleh-sang bawa baju.

Hormati selalu olehmu pengajar,

Karena guru memberi ilmu.

[92]

Gandum utuh dibuat roit,

Masak poly tangannya lihai.

Guru mendidik sepenuh hati,

Supaya kita sebagai pintar.

[93]

Raja bijak Indragiri,

Cinta sangat pada ratunya.

Guru mengajar setiap hari,

agar anak didik hidup sentosa.

[94]

Terbang tinggi hewan lalat,

Sayap berkepak sangat cepat.

Bagaimana ilmu bermanfaat,

Jika kepada guru nir menghormat.

[95]

Beli baju di pasar baru,

Harga murah 2 ribu.

Barang siapa sayang pengajar,

Tentu mudah mendapat ilmu.

Belajar adalah Ibadah.

[96]

Manis cita rasanya air tebu,

Sudah sepah kemudian dibuang.

Bersama pengajar menuntu ilmu,

Kepada pengajar hatiku sayang.

[97]

Bila gempa bumi bergetar,

Tanah luas buat hadiah.

Jangan pernah bosan belajar,

Belajar bagian menurut ibadah.

[98]

Pergi jauh tuk berburu,

Bawa rumput satu pikulan.

Belajar ilmu tanpa guru,

Bisa-bisa tersesat jalan.

[99]

Orang kaya suka berderma,

Dari utara ke selatan.

Ilmu itu yang pertama,

Barulah amal perbuatan.

[100]

Lebat sangat kebun bambu,

Jamu pahit tidak tertelan.

Siapa beribadah tanpa ilmu,

Tentu tersesat tidak tau jalan.

7. Nasehat Agar Keluarga Bahagia Sejahtera

contoh pantun nasehat makna

Hormati Yang Lebih Tua.

[101]

Cerita usang nyai serunti,

Dongeng petang sebelum mandi.

Orang yg tua dihormati,

Itulah ciri manusia berbudi.

[102]

Tamu datang hendak disambut

Jarum patah dalam kotak.

Berkatalah menggunakan lembut,

Jangan sampai pengecap membentak.

[103]

Dari Lombok ke pulau Jawa,

Sangat jauh perjalanannya.

Dengarkan nasehat orang tua,

Karena sudah poly pengalamannya.

[104]

Di langit tinggi Tuhan istiwa,

Sifatnya tidak sanggup dijabarkan.

Selalu hormat pada yang tua,

Orang tua tempat keberkahan.

[105]

Burung puyuh main di rawa,

Masuk tanah yang berongga.

Ridha Allah pada orang tua,

Orang tua ridha, pahalanya surga .

Sayangi Yang Muda.

[106]

Afrika negeri maghribi,

Kaum muslim selalu sembahyang.

Apa pertanda umatnya Nabi,

Pada yang muda hatinya sayang.

[107]

Masakan enak berbumbu lada,

Tambah sedikit kapulaga.

Hormati yang tua, sayangi yg belia,

Akan senang kehidupan keluarga.

[108]

Pemalas suka berangan-angan,

Hidup susah pada lamunan.

Yang belia perlu bimbingan,

Supaya hidupnya pada tuntunan.

[109]

Makan gulai sampai kenyang,

Sungai jernih tempat berenang.

Yang muda diberi afeksi,

Supaya hatinya merasa senang .

[110]

Walau tinggi pohon kelapa,

Kepala muda tolong ambilkan.

Orang yg hayati senang ,

Lebih mudah berbuat kebaikan.

9. Nasehat Kehidupan Penuh Makna

bait pantun 4 baris

Carilah Ridha Allah.

[111]

Impian usang kini bermetamorfosis,

Digapai menggunakan tekun bekerja.

Ridha Allah tujuan primer,

Bukan mencari ridha manusia.

[112]

Ke Bandung membeli kunci,

Tanah Sunda Siliwingi.

Walau manusia poly membenci,

Yang penting Allah mencintai.

[113]

Untuk apa duduk di taman,

Kalau mata nir terjaga.

Untuk apa hidup berteman,

Kalau nir sampai ke surga .

[114]

Tukang pikul menggunakan batik,

Kalau berjalan amat wibawa.

Berkumpulah dengan orang baik,

Supaya akhlakmu permanen terjaga.

[115]

Rumah adat ukuran lebar,

Lantai diganti menggunakan ubin.

Kalau dunia yang dikejar,

Hati sempit terasa miskin.

Nasehat Tentang Wanita.

[116]

Hari libur poly agenda,

Jalan-jalan mencari mahkota.

Awas jangan sampai tergoda,

Oleh harta dan perempuan .

[117]

Anak melayu wajahnya manja,

Hati bahagia melihat pacuan.

Wanita selalu terlihat menggoda,

Karena mereka merupakan perhiasan.

[118]

Terampil tangan mengukir mihrab,

Sangat indah tak terhingga.

Wahai wanita kenakan hijab,

Supaya sanggup masuk ke surga .

[119]

Potong kudapan manis 5 kerat,

Mari bagi dengan homogen.

Wanita yang mengumbar aurat,

Berarti ingin masuk neraka.

[120]

Cicak pada dinding senang melata,

Nyamuk terbang terlihat di mata.

Untukmu wahai kaum wanita,

Taatilah suami penuh cinta.

Bijak Menggunakan Waktu.

[121]

Gadis manis kuning langsat,

Memintal kain menciptakan bantal.

Hidup pada dunia hanya sesaat,

Gunakan ketika buat beramal.

[122]

Angin tiba menggunakan semilir,

Tepi sungai tumbuh kecipir.

Waktu ibarat sungai mengalir,

Dari hulu menuju hilir.

[123]

Kayu pintu kayu palang,

Nasi gulai menurut lepau.

Waktu tak mampu diputar ulang,

Yang berlalu tidak bisa terjangkau.

[124]

Laut luas berwarna biru,

Dengan langit seolah bertemu.

Gunakan ketika sehatmu,

Sebelum tiba masa sakitmu.

[125]

Bahtera berlayar ke samudra,

Lewati ombak agar berjaya.

Gunakan masa muda,

Sebelum datang masa tua.

[126]

Aib itu dirahasiakan,

Nafas pendek sampai tersengal.

Waktu belia disia-siakan,

Sudah tua hanya menyesal.

[127]

Dari Cirebon ke Rembang,

Tepi jalan pohon pinang.

Waktu belia selalu berjuang,

Sudah tua hidupnya bahagia.

[128]

Masakan sedikit akan dihantar,

Untuk saudara & tetangga.

Di dunia waktunya sebentar,

Gunakan buat mengejar surga .

[129]

Walau wangi bunga melati,

Kan dipetik pada saat pagi.

Walau cinta hingga mati,

Dunia niscaya ditinggal pulang.

[130]

Desa ramai di hari raya,

Banyak orang menurut kota.

Hati-hati dengan global,

Belum ibadah tau-tau tua.

10. Hidup Bersih & Sehat

Bersih Itu Sehat.

[131]

Semilir angin bagai alunan,

Bambu mini menciptakan anyaman.

Bersihkan selalu lingkungan,

Supaya hayati semakin nyaman.

[132]

Kayu jati menjadi bangku,

Ambil dari zenit bukit.

Cuci sepatu setiap minggu,

Kalau kotor poly penyakit.

[133]

Sayur lodeh mana ketupatnya,

Makan akbar jadi kenangan.

Buanglah sampah dalam tempatnya,

Jangan buang sampah asal-asalan.

[134]

Suara lembah hanya lirih,

Terdengar sayup di tengah hutan.

Mari menyapu hingga bersih,

Kuman hilang sehatlah badan.

[135]

Jalan berdua bergandengan,

Hendak pulang ke selatan.

Yang suka buang sampah sembarangan,

Nanti pacarnya orang utan.

Menjaga Lingkungan Bersih, Indah, Sehat.

[136]

Ikan matang pada atas garangan,

Baca kitab baca Quran.

Bersama-sama jaga lingkungan,

Bersih menurut segala kotoran.

[137]

Segar sekali minum selasih,

Duduk di atas tikar anyaman.

Kalau kota kita bersih,

Tentu hayati jadi nyaman.

[138]

Nusantara banyak tarian,

Masakan padang gulai rendang.

Mari tanam poly pepohonan,

Supaya suasana semakin rindang.

[139]

Sudah kaya orangnya senang memberi,

Hati tulus tidak suka sanjungan.

Lingkungan sehat jadi dambaan,

Banyak pohon dan bunga-bungaan.

[140]

Jalan-jalan ke Jepara,

Singgah ke Semarang simpang Lima.

Lingkungan sehat dipelihara,

Buanglah sampah pada tempatnya.

Jagalah Kesehatan.

[141]

Putih rona kambing domba,

Jangan lepas selalu dijaga.

Pagi baru saja tiba,

Mari kita ber-olahraga.

[142]

Luas sawah berhektar-hektar,

Ke Jogja naik dokar.

Lari pagi badan bugar,

Udara pagi masihlah segar.

[143]

Sungai mini ikan nilam,

Kalau memancing bawa umpan.

Bekerja siang dan malam,

Kesehatan jangan dilupakan.

[144]

Di pantai ada kapal,

Sudah siap kan berlayar.

Kesehatan itu mahal,

Kalau sakit biayanya akbar.

[145]

Melamun itu tiada guna,

Lebih baik kita berjaga.

Supaya bahagia lebih usang,

Kesehatan selalu dijaga.

11. Pantun Nasehat Untuk Selalu Rajin

Rajin belajar pangkal pandai . Rajin membaca pangkal pandai . Rajin menabung pangkal kaya.

Betapa poly laba menggunakan rajin. Oleh karenanya, telah seyogyanya kita rajin pada hal-hal yang baik & bermanfaat.

Rajin belajar menerima ilmu bermanfaat.

[146]

Lawan takut tidak berkutik,

Hampir habis semua tenaga.

Siapa ingin menjadi baik,

Pahamilah ilmu kepercayaan .

[147]

Petang datang seseorang tamu,

Sudah lama nir bertemu.

Sukses dunia dengan ilmu,

Sukses akhirat menggunakan ilmu.

[148]

Gunung Ciremai mengesankan,

Banyak tergambar pada lukisan.

Belajar itu kadang membosankan,

Bosan itu satu rintangan.

[149]

Gunung Uhud poly batu,

Hutan Borneo sangat rimbun.

Orang yang belajar suatu ilmu,

Oleh malaikat dimintakan ampun

[150]

Nahkoda di perahu berseru,

Lantaran kencang bertiup anginnya.

Barang siapa punya ilmu,

Ilmu akan menjaga dirinya.

Rajin menabung jangan dihitung-hitung.

[151]

Ikan buntal ikan kembung,

Dimasak menggunakan bumbu kucai.

Teman-teman mari menabung,

Rajin menabung pangkal pandai .

[152]

Pasar malam banyak kaos,

Bambu muda namanya rebung.

Punya uang jangan boros,

Sisakan uang buat ditabung.

[153]

Air tiba, orang membendung,

Sore hari bermain angklung.

Yuk kita rajin menabung,

Menabung jangan dihitung-hitung.

[154]

Tali putus cobalah sambung,

bapak hansip bawa pentung.

Tang ting tung ayo kita nabung,

Tang ting tung eh jangan dihitung.

[155]

Dari Cikarang ke Cibitung,

Tanah Betawi tempat si Pitung.

Menabung tak dihitung-hitung,

Tau-tau nanti kita bisa untung.

Rajin beribadah, tulus buat Allah.

[156]

Kijang akbar bernama rusa,

Kalau lari tiada lelah.

Tidak diciptakan insan,

Kecuali supaya mereka beribadah.

[157]

Rajin belajar naik kelas,

Tekun belajar dapat juara.

Ibadah itu haruslah ikhlas,

Supaya dibalas menggunakan pahala.

[158]

Hati senang pada hari raya,

Semua orang bergembira.

Saat ibadah hindari riya?

Riya menciptakan ibadah sia-sia.

[159]

Rambut panjang baik digelung,

Pakai kain ketua ikatnya.

Walau pahala sebesar gunung,

Kalau riya? Tiada pahala.

[160]

Pagi hari ada embun,

Sangat bening di atas kembang.

Mari kita poly berkebun,

Tanam bunga hatipun bahagia.

.

.

.

Masih perlu pantun lainnya? Cek dulu pantun cinta, pantun jenaka, dan pantun teka-teki. 09/54/21.

Update!

Pantun nasehat adalah pantun yang isinya merupakan nasehat, bimbingan, pengajaran, serta pendidikan. Pantun nasehat merupakan salah satu pantun yang paling populer.

Pantun ini termasuk pantun orang tua.

img: muslimah.or.id
Dengan membaca pantun nasehat, maka kita mendapatkan berbagai petunjuk dan bimbingan.

Kamu mampu mencari berbagai pantun pada sini. Selain pantun nasehat, ada juga pantun anak ? Anak , pantun muda, pantun jenaka, ataupun pantun cinta.

Namun kini mari kita pelajari terlebih dahulu pantun nasehat dengan maknanya.

Daftar Isi

Pantun Nasehat Orang Tua

Pantun Nasehat Budi Pekerti

Latihan Membuat Pantun Nasehat

Pantun Nasehat Bersajak AB AB

Pantun Nasehat, Jenaka, Teka-Teki

Di bawah ini terdapat lima bait pantun nasehat berbakti pada orang tua. Disertai dengan penerangan arti atau maknanya.

[1]

Benang putih panjang sekilan,

Perahu berlayar menggunakan mualim.

Kasih Ibu sepanjang jalan,

Tak pernah surut tak bermusim.

Maknanya: Kasih sayang seorang Ibu sangat besar kepada anaknya. Tidak pernah terputus bagaimanapun keadaannya.

[2]

Tujuh sapi bertubuh kurus,

Mencari rumput ke tengah ladang.

Siang hari sibuk mengurus

Malam hari banyak begadang.

Maknanya: Seorang Ibu bekerja siang malam. Siang hari mengurusi anak-anak, rumah, dan berbagai macam hal lainnya. Sedangkan malam sering terbangun untuk mengurusi kita sewaktu bayi.

[3]

Sangat kencang angin topan,

Menerjang kayu jadi berantakan.

Berbakti kepada Ibu kewajiban

Berbakti pada ayah jangan dilupakan.

Maknanya: Kita sebagai anak harus selalu berbakti kepada ibu dan kepada ayah. Karena ibu dan ayah banyak berkorban untuk kita.

[4]

Lihat kereta pada kelokan,

Suara burung bersahut-sahutan.

Kepada Allah kita mendoakan,

Agar Ibu Bapak diberi kebahagiaan.

Maknanya: Kita harus senantiasa mendoakan orang tua agar diampuni oleh Allah. Sehingga mereka dimasukan ke dalam surga.

Berikutnya merupakan pantun pendidikan. Khususnya mengenai budi pekerti.

[1]

Bunga wangi bunga melati,

Tumbuh dekat pohon kemangi.

Kepada yang tua menghormati,

Kepada yang belia menyayangi.

Maknanya: Salah satu budi pekerti luhur adalah menghormati orang yang lebih tua. Dan menyayangi yang lebih muda.

[2]

Beli balon sebanyak lima,

Kaki tersandung menjadi luka.

Rendah hati kepada sesama,

Pasti orang akan senang.

Maknanya: Kita hendaknya rendah hati ketika bergaul terhadap sesama: keluarga, teman, sahabat, dan masyarakat. Sehingga orang lain akan senang dengan kehadiran kita.

[3]

Burung dara terbang ke awan,

Terbang di langit sangat usang.

Didiklah tanganmu agar dermawan,

Suka membantu pada sesama.

Maknanya: Makna pantun di atas ialah agar kita belajar menjadi dermawan, suka menolong, suka membantu.

[4]

Memanen padi isinya hampa,

Mengikat kado menggunakan pita.

Sopan santun jangan dilupa,

Itulah pribadi bangsa kita.

Maknanya: Sebagai bangsa Indonesia sudah tentu kita harus sopan dan santun. Karena bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang sopan.

[5]

Kalau hendak ke jalan raya,

Hati-hati poly kendaraannya.

Bergaulah dengan berakhlak mulia,

Akan dirihdai Tuhan dicintai insan.

Maknanya: orang yang memiliki akhlak mulia, akan mendapatkan keridhaan Tuhan sekaligus mendapatkan kecintaan dari manusia.

kumpulan pantun nasehat dan artinya
Contoh pantun nasehat dan merupakan

Sejauh ini kita sudah poly membaca pantun. Baik menurut pantun nasehat, jenaka, teka-teki, dan yang lainnya.

Nah kini giliran kamu yg menciptakan pantun. Bisa kan? Cobalah isi titik-titik menjadi latihan membuat pantun.

[1]

Buah mangga dibelah tiga,

Ambil satu aduh manisnya.

...................................

.....................................

[2]

Buah kelapa kini murah,

Membeli satu dapat 2.

......................................

.....................................

[3]

Ibu pulang ingin diantar,

......................................

Jadilah anak yang pandai ,

......................................

[4]

Sumur lama amat pada,

Ambil air menggunakan timba.

Ayah bekerja siang dan malam,

................................................

[5]

Jalan-jalan ke Jakarta,

Pulang pergi naik kereta.

...................................

Karena Ibu selalu cinta.

Sebagai bonus terakhir, inilah pantun-pantun dengan sajak ab ab. Isinya menggunakan banyak sekali tema. Mulai berdasarkan lingkungan, kesehatan, kepercayaan , belajar, dan yg lainnya.

[1]

Motor jatuh di tikungan,

Lewat jembatan menurut papan.

Jangan membuang sampah asal-asalan,

Agar lingkungan latif & nyaman.

[2]

Di ujung jalan loka berjumpa,

Mengenang masa yang sudah lalu.

Sarapan pagi jangan lupa,

Agar badan sehat selalu.

[3]

Terdengar kicau burung cicit,

Jauh pada hutan suku Dayak.

Sholat berjamaah mesti pada masjid,

Pahala 27 derajat lebih poly.

[4]

Menulis syair di daun lontar,

Pohon kelapa tempat si tupai.

Suka membaca otakpun pandai ,

Kelak jadi anak yang pandai .

[5]

Padang datar tempat beburu,

Bunga mawar tumbuh pada taman.

Hendaklah menghormati pengajar,

Itulah tanda murid yg budiman.

Inilah formasi pantun jenaka, teka-teki, dan tentunya pantun nasehat. Cobalah tebak mana yg pantun jenaka, pantun nasehat, dan mana yg teka-teki.

[1]

Burung kutilang burung perkutut,

Main berdua di lereng lembah.

Lihat itu orang gendut,

Kalau berjalan misalnya gajah.

[2]

Keras bukan dari baja,

Banyak harta bukan kaya.

Bermahkota bukan raja,

Bersisik bukan buaya.

[3]

Sangat indah bunga setanggi,

Hendak di petik untuk penghulu.

Batang usia telah tinggi,

Masa belia telah berlalu.

[4]

Pohon tinggi pohon meranti,

Hendak dibawa ke selat Malaka.

Sudah anggun baik hati,

Banyak orang yang senang.

[5]

Ambil kudapan manis dengan tangan,

Naik kuda pada atas pelana.

Gara-gara bangun kesiangan,

Ke sekolah lupa gunakan celana.

Pantun Nasehat Orang Tua

Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya. Inilah pantun nasehat. Dari orang tua untuk anaknya.

Orang tua sering memberi nasehat. Memberi pengarahan kepada putra-putrinya. Bukan lantaran apa-apa. Tetapi supaya anaknya sebagai lebih baik.

Nasehat bukan indikasi kebencian. Justru merupakan kasih sayang. Dengan nasehat anak belajar lebih cepat.

Nasehat umumnya tiba berdasarkan pengalaman. Entah pengalaman baik ataupun tidak baik.

Orang tua nir ingin anaknya mengalami hal tidak baik. Misalnya ada orang tua menyesal karena saat mini malas belajar.

Sehingga hidupnya susah. Ia harus bekerja keras.

Ada jua nasehat disiplin. Mendidik anak agar teratur. Disiplin merupakan kunci sukses.

Oleh karenanya orang tua ingin anaknya disiplin. Tujuannya agar anak hayati sukses.

kumpulan contoh pantun tentang nasehat dari orang tua kepada anak-anaknya.
Banyak-banyak membaca kitab agar kalbu terisi ilmu.

Pantun Orang Tua Bertemakan Agama Besar badan anaconda,

ular besar hayati di rawa.

Dengarlah wahai ananda,

pantun nasehat orang tua.

Benih padi ayo ditabur,

dalam sawah tanah subur.

Pantun warisan leluhur,

poly nasehat latif menghibur.

Asam asam butir belimbing,

walau asam tolong petikan.

Nasehat menjadi pembimbing,

buat hidup di masa depan.

Tulis syair menggunakan pena,

sayang habis tinta hitamnya.

Agar engkau bijaksana,

jalani hayati pada dunia.

Pantun Nasehat Tentang Akhlak Kepada Tuhan

Banyak cabang banyak dahan,

hanya ambil pada pucuk saja.

Banyak manusia menyembah Tuhan,

sembah hanya Tuhan Yang Esa.

Merah rona ikan lohan,

ikan patin membuat onar.

Jangan pernah memberi sembahan,

selain pada Tuhan yg benar. Terlihat cahaya dalam dahi,

senyum anggun menghiasi.

Syirik hendaknya dijauhi,

itulah indikasi iman di hati.

Jika terdapat hewan panda,

jangan pernah merusak beliau.

Apabila terdapat iman di dada,

hidup ini akan bahagia. Memang latif batu permata,

mencarinya badan sengsara.

Dekat kepada Sang Pencipta,

dunia akhirat niscaya sejahtera.

Melati melur tumbuh rendah,

disirami dipupuk sudah.

Didik hati buat ibadah,

supaya hayati semakin mudah.

Putih kertas tiada nodanya,

mengambil air menggunakan timba.

Cintai Allah pada atas segalanya,

itulah pertanda baiknya hamba.

Bunga mekar dipetik jangan,

agar terjaga keindahan.

Turuti perintah jauhi larangan,

niat lapang dada mengharap keridhaan.

Pantun Nasehat Akhlak Kepada Sesama

Sesama insan wajib tolong menolong. Selain itu kita harus rendah hati. Jangan sampai sombong.

Jika hidup harmoni sesama insan, terciptalah kebahagiaan.

Indah senja amat berkesan,

bangau terbang sayap berkepakan.

Rendah hati pada hadapan insan,

sombong takabur dijauhkan.

Siapa membawa pisau belati,

bawalah menggunakan hati-hati.

Siapa yg rendah hati,

itulah manusia yg berbudi.

Pagi hari sarapan ketan,

dengan kelapa ketan dimakan.

Iri dengki bisikan setan,

segala godaan usah diturutkan.

Karang tempat bermain ikan,

sayang karang poly dihancurkan.

Bantu membantu dalam kebaikan,

pada Kitabullah diperintahkan.

Jangan kumbang dijolokan,

walau hanya buat mainan.

Jangan membantu pada keburukan,

karena berujung pada penyesalan.

Benih ayo kita semaikan,

buat dibawa ke negeri Jepang.

Sholat segera ditunaikan,

hati damai dadapun lapang.

Daun pandan bumbu ikan,

bumbu terdapat di atas nampan.

Puasa ramadhan kita jalankan,

beroleh senang di masa depan.

Sungguh latif kota Mekah,

kota tua poly berkah.

Rajin-rajin bersedekah,

rezeki akan berkah melimpah.

Ambil arang berdasarkan rawa,

pergi jauh naik kuda.

Hormati orang lebih tua,

sayangi yg lebih belia.

Lambat jalan kura-kura,

tempurung besar hilang kepala.

Hidup di global sementara,

banyak-banyak mencari pahala.

Pantun Nasehat Tentang Akhlak Kepada Alam Lingkungan

kumpulan pantun nasehat untuk anak anak.
Nasehat indah berdasarkan orang tua yang mengasihi putra putrinya.

Pulau terpisah oleh selat,

datang burung iring-iringan.

Dalam kitab telah tercatat,

berbuat baiklah pada lingkungan.

Aneka rupa warna balon,

Pohon kelapa batangnya lurus.

Siapa yg menanam pohon,

bisa pahala terus menerus. Pergi ke pasar beli sayuran,

beli juga sedikit pepesan.

Jangan Mengganggu alam lingkungan,

itulah perintah bagi setiap manusia.

Burung dara terbang melayang,

lincah terbang badannya ringan.

Kepada hewan mesti sayang,

disiksa tentunya jangan. Tatap langit terlihat awan,

pohon beringin besar pada dahan.

Siapa memberi makan hewan,

pasti menerima kasih Tuhan.

Jika ikan pada dalam kolam,

akan susah mencari makan.

Jika kita rusakan alam,

bencana musibah akan diturunkan.

Pantun Nasehat Orang Tua Tentang Rajin Belajar

Ilmu memiliki kedudukan penting. Apalagi dalam agama Islam. Orang berilmu laksana purnama di antara bintang.

Orang berilmu lebih primer daripada pakar ibadah.

Betapa pentingnya ilmu. Terlebih ilmu agama. Dengannya kita terjaga. Kita mengetahui masa depan.

kumpulan nasehat tentang menuntut ilmu untuk anak-anak.
Ilmu sebelum amal. Berilmu sangat krusial sebelum beramal.

Kita semakin perlu terhadap ilmu. Terutama pada zaman akhir misalnya sekarang.

Itulah sebabnya. Kini kita pelajari juga pantun nasehat orang tua untuk anaknya. Khususnya menggunakan ilmu sebagai temanya.O

Angit Barat bergelora,

tumbang bunga serta merta.

Ilmu ibarat berkas cahaya,

menerangi kehidupan kita. Minum jamu sehatkan raga,

makan buah sehatkan mata.

Kumpulkan ilmu dalam dada,

amalkan dia di kehidupan konkret.

Ikan sepat dalam pemilar,

ambil jambu gunakan gantar.

Ilmu didapat menggunakan belajar,

semakin belajar semakin pintar. Apa pertanda kembang merekah,

sangat harum di penciuman.

Apa tanda ilmunya berkah,

semakin dekat dengan Tuhan.

Memohon maaf bila salah ,

luka pada hati mampu sembuh.

Rajin belajar pada sekolah,

rasa malas dibuang jauh. Buat pagar tergigit lintah,

lintah suka menghisap darah.

Tekun belajar jangan menyerah,

ilmu didapat hiduppun berkah.

Prajurit datang buat melapor,

tiba sendiri tak diminta.

Ilmu laksana barah obor,

penerang pada jalan gelap gulita. Putih-putih bunga melati,

kumbang tiba tak kelahi.

Menuntut ilmu hati-hati,

luruskan niat karena Illahi.

Baju usang sudah kumal,

padahal dulu terlihat glamor.

Kalau ilmu tanpa amal,

laksana pohon tanpa butir. Kemumu tumbuh di tanah darat,

bukan di tanah banyak airnya.

Ilmu dicari karena akhirat,

bukan lantaran mencari global.

Lama bekerja kepala penat,

lebih baik beristirahat.

Mencari ilmu salah niat,

niscaya rugi di akhirat.

Kumpulan Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya Inilah berbagai kumpulan pantun nasehat untuk anak. Semoga dengan membaca pantun ini banyak kebaikan di dapat. Jangan pula lewatkanpantun tentang menjaga kebersihan lingkungan.

kumpulan pantun nasehat untuk anak-anak.
Pantun buat anak-anak supaya rajin belajar.

Pantun dari dari kata ?Penuntun.? Tujuannya untuk menuntun insan. Yakni menuntun ke jalan yang sahih.

Hati-hati main pada taman,

taman banyak kumbang lebahnya.

Hati-hati dalam berteman,

pilih teman berakhlak mulia.

Bekerja sehari tubuh lelah,

baca puisi latif irama.

Jika kamu masih sekolah,

belajar adalah tugas primer.

Timun mentah seperti labu,

pada pasar pula bertemu.

Taati perintah ayah Ibu,

agar berkah jalan hidupmu.

Badan basah tidak terasa,

gerimis turun tergesah-gesah.

Jika susah engkau rasa,

banyak taubat tinggalkan dosa.

Jalan lambat siput pada kiri,

kancil lari sampaihlah telah.

Dosa merusak jalan rezeki,

jauhi dosa rezekipun mudah.

Air kelapa enak cita rasanya,

walau basah amat senangnya.

Barang siapa dunia cita-citanya,

niscaya susah jalan hidupnya.

Lihat indah bunga setanggi,

setanggi berdasarkan arah Utara.

Apabila dunia puncak tertinggi,

pasti sengsara jiwa dan raga.

Benteng batu tak kan goyah,

walau diserang aneka macam arah.

Sediakan ketika untuk ibadah,

dunia kan datang tanpa berpayah.

Dari Barat ke Utara,

dengan kompas lihat arahnya.

Kehidupan ibarat samudra,

dirimu laksana perahunya.

Putri anggun ciptakan tembang,

kala ratu berwajah muram.

Banyak ombak & gelombang,

hati-hati jangan tenggelam.

Pantun Nasehat Untuk Anak Perempuan

Mendidik anak perempuan berpahala besar. Pahalanya surga. Mendidiknya mesti penuh kasih sayang.

Dididik dengan lemah lembut. Diberi contoh dan teladan. Saat beliau merasa disayang, beliau akan memahami maksud nasehat.

Bukan buat menyalahkan. Nasehat adalah bukti afeksi. Dan inilah pantun nasehat orang tua pada anaknya. Terutama anak wanita.

Awas paku tajam ujungnya,

peninggalan bangsa Belanda.

Duhai putriku permata jiwa,

dengarlah nasehat berdasarkan Bunda.

Pagi hari datang kabut,

hanya di desa bukan pada kota.

Jadilah wanita yg lembut,

tampak anggun dicermati mata.

Burung bulbul pada kandang,

kini kicaunya mulai kurang.

Jadilah wanita yg tegar,

lebih bertenaga menurut karang.

Pulau Jawa poly kweni,

cita rasanya asam amat kecut.

Dalam jiwa bersifat pemberani ,

berlindung dari sifat pengecut.

Rajin membaca kitabullah,

hawa nafsu akan takluk.

Berdoa nrimo kepada Allah,

jangan meminta pada makhluk.

Berbuat baik pada mitra,

saling membantu dalam pertemanan.

Didiklah diri sebagai senang memberi,

Itulah pertanda dari keimanan.

Pantun Nasehat Untuk Anak Laki-Laki

Mendidik anak merupakan hal mulia. Entah anak perempuan ataupun laki-laki.

Anak merupakan hadiah. Anak jua merupakan jujur. Orang tua harus mendidiknya.

Memenuhi kebutuhannya merupakan kewajiban. Terlebih kebutuhan akan pendidikan. Seperti terlihat dalampantun nasehat tentang pentingnya pendidikan.

Di bawah ini merupakan contoh pantun nasehat orang tua buat anak laki-lakinya.

Keras sekali kayu jati,

bukit tinggi permanen didaki.

Berani sudahlah niscaya,

itulah tabiat anak pria. Jatijajar loka kompeni,

perjanjian dibentuk tidak ditepati.

Tekun belajar sejak dini,

persiapan untuk esok nanti.

Rumah berdasarkan kayu ulin,

sudah dibangun tegak berdiri.

Latihlah diri berdisiplin,

tegas dalam diri sendiri. Kayu tumbang jatuh menimpa,

hujan deras sangat lama .

Kitabullah jangan dilupa,

pelajari menggunakan akurat.

Jalan-jalan ke Kota Padang,

lihat kolam airnya jernih.

Dunia ini merupakan ladang,

banyak-poly menabur benih. Kota Padang terdapat di Barat,

jalannya jauh awas tersesat.

Dunia merupakan ladang akhirat,

hidup di dunia hanya sesaat.

Tinggi gunung Puncak Muria,

lewat lembah hijaunya sama.

Jadilah lelaki yg mulia,

berakhlak dan punya agama. Kain katun buat bahan,

untuk celana & sandang.

Kelak kita menghadap Tuhan,

jadikan global sebagai persiapan.

Bait-bait pantun sudah tersaji. Sangat poly jadi pilihan. Itulah pantun nasehat orang tua. Untuk anaknya yang tercinta.

Sudah cukup banyak pantun di sini. Kalau kamu masih perlu yang lain, coba lihat judul-judul lainnya di bawah ini. Ada juga pantun nasehat dan jenaka dengan artinya.