Puisi RINDU Untuk Orang Tersayang

Puisi rindu merupakan puisi yg berisikan ungkapan hati yg menginginkan perjumpaan. Baik berjumpa dengan orang juga menggunakan sesuatu lain, contohnya mengenang masa-masa latif.

Orang rindu terkadang dirundung kegelisahan, misalnya yg terangkum pada deretan puisi resah hati. Ada jua yg rindu di sepanjang senja, menanti seseorang untuk kembali.

Berikut ini bukan hanya rindu karena cinta asmara. Lebih dari itu, kumpulan puisi rindu ini diperuntukan buat orang-orang tersayang.

Puisi Rindu Islami

Cinta dan rindu begitu indah. Selalu menjadi cerita dari zaman ke zaman. Tak pernah terselesaikan. Kumpulan puisi rindu berikut adalah merupakan ungkapan menurut perasaan anak insan. Semoga menjadi ilham dari mobilitas latif cintamu.

1. PilihanMu

Dulu aku selalu bertanya,

Mengapa inginku tak terlaksana.

Mengapa harapan

Dipertemukan menggunakan kecewa.

Hari ini saya mulai mengerti,

Selalu terdapat rahasia di pulang rencanaMu.

Engkau berikan yg terbaik,

Menunggu waktu. Waktu terbaik untukku.

Maka saya memilih

Untuk selalu terima pilihanMu.

2. Makin Jauh, Makin Kurindu

Kekasihku jauh,

Nun jauh di seberang sana.

Mengais rezeki

Menjejahkan harapan

Meskipun pergi berbulan-bulan.

Di sini

Hanya doa yang terlantunkan

Untukmu, kekasih hatiku.

Moga rahmat Allah

Melingkupimu. Moga keinginan

Mendatangimu.

Aku mencintaimu.

Hari ini. Dan buat seterusnya.

3. Cinta Ini Begitu Membahagiakan

Tiba-tiba

Aku jatuh cinta lagi,

Padamu, kekasih & pujaan hatiku.

Ada rasa bahagia

Mengucur deras. Deras sekali,

Memenuhi ruang jiwaku.

Aku bahagia

Dipertemukan menggunakan lelaki,

Yang baik dan perhatian;

Yang penyabar

Dan gampang memaafkan.

Jikalau kupunya sebuah puisi

Tentu saja ingin kupersembahkan

Untukmu. Sebuah puisi terindah

Yang kutulis dari lubuk hatiku.

Jika kupunya dua hati,

Tentu saja ingin kupinjamkan

Kepadamu. Agar engkau tau,

Betapa saya bahagia mencintaimu.

Hanya pada cinta yg halal, terdapat keberkahan yang begitu membahagiakan.

4. Desau Rindu di Lubuk Qolbu

Ada desau rindu

di lubuk qolbu.

Terungkapkan

Lewat istilah-kata

Yang kupuisikan

Walau tak begitu indah.

Rindu ini:

Seperti semilir angin,

Begitu sejuk pada sela-sela jiwa.

Seperti gerimis senja,

yg berakhir dengan pelangi

aneka rona.

Kamu tahu?

Kalau aku rindu,

Berarti ada cinta yang menggebu.

Dan jika saya jatuh cinta,

Ada setia di sana.

Aku rindu padamu.

Kutunggu. Dalam setia selamanya.

5. Rindu Ini Merangkai Syahdu

Tentu kamu jangan lupa,

Bagaimana caraku menatap,

Saat kita berkumpul beserta.

Lantaran,

Setiap kutatap dirimu,

Seolah-olah segenap

Yang bernama cinta,

Ingin memeluk dirimu.

Kini

Hanya kutatap

Foto pernikahan kita.

Indah sekali.

Lihat wajahku, yg

Tersenyum pada kebahagiaan.

Aku ingin

Kebahagiaan itu

Selalu hadir di ketika-ketika menunggumu, seperti waktu ini.

6. Puncak Kerinduan

Bertahun-tahun

Melewati masa di dunia ini,

Dalam usaha & keletihan

Semua itu, demi berjumpa dengan-Mu.

Dunia & perhiasannya,

Seindah apapun tak ada artinya,

Saat hati merindukan perjumpaan.

7. Betapa Indahnya

Dengan apakah kubandingkan,

Keindahan ibadah ini?

Dengan bunga-bunga,

Ataukah kata-kata dari pujangga?

Tidak.

Kedekatan ini begitu latif,

Kerinduan ini tidak terungkapkan.

Saat sujud

Dalam kedalaman malam,

Aku memahami, tidak ada lagi estetika

Kecuali keindahan bersama-Mu.

Puisi Rindu Buat Kekasih

Cinta mengakibatkan kebersamaan begitu latif. Itulah sebabnya, ada rindu yang mengajak buat selalu bersama

Alangkah nestapanya sebuah jiwa yg nir memiliki kekasih. Maka beliau tak akan pernah memahami, tentang cinta dan rindu.

Alangkah nestapanya, jika kekasih tidak tahu bahwa kita merindukannya. Padahal cinta ini terpendam begitu mendalam. Lewat puisi inilAh, kita ungkapkan kerinduan kepada kekasih, pujaan hati.

1. Sebutir Rindu

Ada sebutir rindu,

Untuk kekasihku, seseorang.

Sebutir rindu

Yang begitu menawan.

Ada cahaya

Memancar menurut dalamnya.

Garis-garis indah

Yang tidak kumengerti maknanya,

Melingkari di antara bentuknya.

Sebutir rindu...

Kupersembahkan untuknya,

Sang kekasih hati. Yang kini

Jauh di sana. Mencari nafkah.

Aku c i n t a kamu. Sungguh!

Dua. Duduklah Bersamaku

Duduklah bersamaku,

Seperti saat dulu,

Di bawah senja indah.

Biar kuceritakan padamu,

Bagaimana rindu hatiku

Ketika jauh dahulu.

Malamku teringat padamu,

Siangku, juga.

Sampai saya tahu,

Bahwa kamu merupakan hibAh,

Dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Maka,

Aku bersyukur

Dan kuberdoa,

Jangan sampai saya terlupa

Pada-Nya, Sang Pencipta.

Tiga. Terimakasih Kekasihku

Lama sudah kita bersama,

Merajut hari-hari dalam senang .

Kau berikan

Senyuman di jenak-jenak

Waktuku.

Hari ini

Ingin sekali aku mengucapkan

T e r i M a ka si h berdasarkan lubuk hati terdalam.

Terimakasih

Untuk setiap seyuman

Yang kau berikan.

Terimakasih

Untuk setiap kesabaran

Dalam meniti susahnya kehidupan.

Terimakasih

Untuk setiap pengorbanan

Yang mungkin tidak terlihat olehku.

Dan kupinta darimu,

Setia selalu padaku.

4. Aku Begitu Rindu

Aku begitu rindu padamu,

Seolah dalam setiap detak jantung

Mengajakku buat berjumpa denganmu.

Aku bersyukur sekali

Mendapatkan pendamping sepertimu.

Kekasihku,

Marilah kita bersyukur

Untuk setiap kebahagiaan kita.

Untuk setiap cinta

Yang mengembang & bersemi

Di antara engkau dan aku .

Untuk setiap kemudahan

Dalam merajut perahu

Kehidupan.

Untuk setiap kerinduan

Yang menggebu pada qolbu.

Aku rindu.

Rindu padamu.

Kekasih Yang Jauh

Mereka yg berbahagia dalam bahtera tempat tinggal tangga merupakan mereka yg sahih-sahih hayati pada antara bunga-bunga cinta.

Katanya, menulis puisi cinta lebih susah dibandingkan puisi patah hati. Tapi puisi-puisi di bawah ini mengatakan sebaliknya.

Kumpulan puisi untuk kekasih yg jauh ditulis buat mewakili sebuah hati, yang dipenuhi kerinduan sejati.

1. Kamu Begitu Indah

Saat senja begini,

Teringat aku padamu,

Duduk berdua satu meja,

Sambil menyeduh teh hangat

Lalu kita bercerita.

Aku rindu

Menatap wajahmu

Yang tertawa, tersenyum,

Dan riang itu.

Lebih rindu lagi

Saat tiba-datang

Saat engkau menatapku

Lalu tersenyum, seraya menyampaikan

?Aku cinta engkau ?

Dua. Jika Jauh

Jika kamu jauh,

Aku baru mengerti

Bahwa saya cinta padamu.

Sebab jauh itu

Memberitahukan diriku

Ada sebilah rindu mengisi qolbu.

Sebab rindu itu

Adalah sebuah pertanda,

Bahwa terdapat cinta tumbuh pada sana.

Aku jatuh cinta,

Saat kamu jauh.

Aku sayang kamu

Saat engkau pada sini.

3. Sepi Sekali

Saat sepi sekali,

Ingin kutulis lagi,

Ungkapkan rindu hati

Dalam sebuah puisi.

Tentang cerita cinta

yg tumbu di antara kita

membuahkan sebuah cerita,

pada bentangan saat yg latif.

Ingin sekali bercerita,

bahwa di sini aku menderita,

menantikan berita & keterangan,

darimu wahai pujaan jiwa.

Ingin kutulis lagi,

Tentang sebuah hati,

Yang sepi di malam ini,

Rindukan sang kekasih.

Wanita amat senang waktu oleh lelaki melindunginya, lahir & batin.

4. Seindah Namamu

Dulu,

Tak pernah aku menyangka,

Engkau datang dalam hidupku,

Dalam mimpipun

Tak pernah engkau tiba.

Tapi kini

Setiap hari

Ada rindu setiap saat

Kau tau

Entah mengapa

Aku begitu cinta padamu.

Mungkin karena

Hatimu yg begitu tulus,

Pengorbananmu yg begitu besar ,

Kesetiaanmu yang tak pernah pudar.

Aku merasa

Begitu bahagia waktu kau terdapat,

Begitu rindu waktu kau jauh,

Begitu kehilangan saat kau pulang.

Selalu aku doakan

Semoga kau dapatkan keberkahan

Orang sebaik engkau , kan disayang Tuhan.

Maafkan jua

Bila diriku, belum sempurna

Menjadi pendamping dirimu.

Dua sejoli yg mengabadikan momen cinta. Dalam Islam, cinta merupakan galat satu cara menggapai estetika surga .

Lima. Bilakah Kau Datang?

Bilakah kau datang,

Mengobati sebongkah rindu

Yang melukai tubuhku?

Terlalu lama cita rasanya,

Kau pergi ke sana. Kapan kembali?

Aku selalu menanti.

Betapa bahagia

apabila dua manusia penuh cinta,

Menjalani hayati beserta-sama.

Alangkah nestapa,

Saat dua insan saling cinta,

Terpisahkan jarak & ketika,

Meniti cita yg tidak tentu.

6. Anganku

Kau

Yang selalu kucintai

Kuharapkan kehadirannya

Kusemogakan dalam doaku.

Genggamlah tanganku,

Menyusuri sungai, gunung, pantai,

Dan setiap estetika pada global ini.

Aku,

Yang merindukanmu

Setia menunggu,

Dan mendoakan

Ingin cita rasanya permanen senang ,

Menghabiskan usia pada global.

Puisi Rindu Dalam Diam

Kepribadian introvert tak jarang menuangkan perasaannya dalam puisi. Termasuk ketika jatuh cinta ataupun rindu.

Siapakah yang menyimpan rindu diam-membisu? Mungkinkah itu aku ? Ataukah dia?

Tidak seluruh rasa bisa diungkapkan. Hanya tersimpan pada-pada. Kalaupun diungkapkan, terkadang hanya takut berbuah kecewaan.

Maka inilah gugusan puisi rindu pada diam, yg didedikasikan untukmu ? Sahabat-sahabatku.

1. Kamu, Membuat Aku Jatuh Cinta

Entah sejak kapan

Wajahmu datang membayang.

Di malam-malam sunyiku

Diam-membisu menyelinap

Masuk ke ruang mimpi.

Dalam tulisanku,

Diam-membisu hadir

Dalam puisi cinta.

Ingin kukatakan

Apa yang kurasakan.

Tetapi biarlah

Rasa ini datang dan pulang

Tak ingin kau tahu,

Biarlah ia jadi cerita,

Dalam sunyiku sepanjang masa.

2. Kulupakan Dirimu

Kucoba melupakanmu

Lantaran kau mengganggu

Pikiran dan perasaanku.

Siapa engkau ?

Yang berani mengambil

Tidur nyenyakku?

Memecahkan konsentrasi belajarku.

Kucoba melupakanmu,

Semakin kucoba, semakin sulit melupakanmu.

Tiga. Itukah Kamu

Mungkinkah

Kamu adalah seseorang

Yang kusemogakan dalam do?Aku ?

Untuk hadir menemani

Perjalanan hidupku.

Melengkapi apa yang kurang,

Menyempurnakan kebahagiaan,

Serta mendengarkan keluh kesahku.

Lama sudah dirindung rindu

Mendapatkan pendamping

Yang baik hatinya, lembut celoteh katanya.

Yang menyayangi dengan nrimo,

Megajari dengan keteduhan,

Mengayomi penuh kesabaran.

Itukah kamu,

Yang kelak sebagai pendamping hidupku?

4. Bimbang

Telah kusimpan rapi-rapi

Seulas rindu di pada hati

Kujaga baik-baik,

Biar terjaga keindahannya.

Rindu itu bagai bunga,

Wangi memenuhi ruang jiwa,

Jiwaku serasa sejahtera,

Tercurahi rasa bahagia.

Tak ingin kurusak

Sekuntum rindu

Maka biarlah rinduku

Tersimpan rapi.

Jangan seorangpun memahami,

Tak pula kau.

5. Diam-Diam Jatuh Hati

Aku tak pernah

Membiarkan dirimu

Menjadi asal kebahagiaanku.

Aku ingin

Meski sendiri

Kebahagiaanku mengalir

Dalam jiwa.

Tapi

Entah kenapa

Hari ini saya sudah kalah.

Sebab diam-membisu

Aku jatuh cinta.

Padamu.

Puisi Rindu Sederhana

Mengungkapkan rindu tidak mesti berlebihan. Ada kalanya dengan cara yang sangat sederhana.

Kumpulan kata yang sederhana & mengena, justru menjadi sesuatu yang indah pada puisi rindu. Seperti puisi-puisi pada bawah ini.

Melepas rindu. Kadang seseorang hanya membutuhkan seulas sepi buat memanjakan kerinduan.

1. Menikmati Secangkir Kopi

Ada secangkir kopi,

Hangat, masih hangat.

Biasanya

Aku meminumnya

Sembari ditemani senyumanmu.

Tapi pagi ini

Rupanya saya sendiri.

Kamu?

Di mana kamu?

Kapan kamu pulang?

Dua. Kutulis Puisi Rindu Ingin kutulis lagi

Sebuah puisi rindu

yang kupersembahkan

untukmu, kekasih hatiku.

Sedih hati rasanya

Saat kita tak beserta

Padahal mengembang bunga cinta

Rindu ini memberi luka.

Selalu kucoba buat tabAh,

Menghadapi apapun pula

Demi cinta dalam jiwa,

Moga akhirnya kan bahagia.

Tiga. Terurai Dalam Kata

Aku ingin sebuah kata

Yang sangat sederhana,

Untuk ungkapkan rasa,

Bergejolak pada jiwa.

Yang kupersembahkan

Dalam bentuk paling latif.

Untukmu, kekasih jiwa

Rindu ini tak pernah kulupa.

Rinduku amatlah sederhana

Hanya sekedar ingin berjumpa

Sekali jumpa rasa bahagia

Membuncah pada jiwa.

4. Kubaca Puisi Indahmu

Bila telah tiba

Rindu ini penuhi dada,

Maka saya menangis

Rindukan dirimu.

Kubaca lagi

Puisi persembahanmu

Yang kau tulis

Untuk kubaca.

Indah. Amat latif

Setiap istilah yg terurai

Setiap kalimat yang terangkai

Puisimu, pelepas dahaga rindu.

Puisi Rindu Orang Tua

Akan tiba masa pada mana kita merindukan orang tua. Rindu pada masa mini yg dipenuhi kehangatan kasih sayang.

Begitu banyak orang-orang yg kita sayang. Mulai menurut pengajar sampai sahabat.

Dan yang paling kita sayang, merupakan orang tua: ayah & mak . Merekalah yang seharusnya mendapatkan segala rindu.

Selalu saja ada air mata, jika mengenang ayah & mak . Kasih sayangnya, pengorbanan, & kesabarannya membesarkan kita.

Di bawah ini merupakan puisi ungkapan rindu dalam orang tua tercinta.

1. Puisi Untuk Ibuku Tersayang

Rinduku bagai sekuntum bunga,

Yang mekar pada antara pepohonan.

Kulihat bagaimana mekarnya,

Kulihat betapa indahnya.

Ibu.

Kepadamu rindu ini berlabuh,

Di antara gerimis yg jatuh,

Jatuh jua air mataku.

Ingin kembali

Ke pangkuanmu. Dalam belaian

Yang hangat, penuh kasih sayang.

Di antara

Riuhnya kehidupan,

Kasih sayangmu begitu meneduhkan.

Dua. Terbetik Rindu Untuk Ayah

Masih kuingat

Masa-masa mini dahulu.

Ketika kita turun ke sawAh,

Bermain dengan lumpur, jauh pada desa.

Masih kusimpan

Dalam peti kenangan,

Masa-masa yg sangat latif,

Waktu kamu mengantarku ke sekolah.

Masih kuinginkan

Dongeng-dongengmu yang menawan,

Sebelum tidur diceritakan,

Tentang kancil & sahabat-teman.

Hari ini,

Terbetik dalam hati

Sebuah rindu padamu ayAh,

Kenangan itu...Teramat indah.

Tiga. Moga Bisa Kubahagiakan

Ibu,

Aku tahu

Betapa besar pengorbananmu.

Aku memahami,

Air matamu saat sedih

Memikirkan masa depanku.

Aku tahu

Betapa letihmu

Bekerja buat membahagiakan diriku.

Kini

Aku sudah dewasa

Ingin kumencari masa depan

Bukan untukku, tapi ingin

Kubahagiakan dirimu

Kehidupan ini

Sudah cukup panjang

Untuk sebuah keletihan.

Doakan

Agar esok

Aku pulang. Dan ingin kuberikan kado kebahagiaan.

4. Jangan Menangis Lagi

Jangan lagi

Biarkan air mata menetes.

Kesedihan itu

Hanya ada di masa lalu.

Berakhir sudah.

Lihatlah

Kini perjuanganmu

Memberikan hasil.

Inilah anakmu

Yang kau besarkan,

Kau didik, dan kau doakan.

Biarlah kini

Anakmu yang berkorban

Dan membahagiakan dirimu.

Lima. Rindu Di Kesenyapan Malam

Malam telah jatuh

Kesunyian telah tiba.

Dan bintang-bintang

Mulai berhias, berbaring di antara langit malam.

Tubuh letih inipun terbaring,

Bagai hilang ruh dari padanya.

Sebab, kerinduan ini begitu mendalam.

Hati ini ingin pergi,

Menuju masa lalu yg syahdu

Saat aku hanya mengenal kebahagiaan.

Bukan beban yang berat terpikul,

Di antara hari-hari yg begitu muram.

Oh,

Apakah dosaku

Sudah terlampau akbar?

Hingga tidak izinkan kebahagiaan

Menyambut diriku pada kehidupan.

Puisi Jatuh Hati

Seorang gadis Palestine yang melepaskan pandangannya ke laut. Hidup pada antara cinta dan perjuangan.

Dari mana datangnya rindu? Bisa jadi dari sebuah hati yang mencicipi jatuh cinta.

Ketika jatuh cinta, ada begitu poly rasa. Seperti kembang-kembang, dari bunga-bunga yang tumbuh di taman.

Beraneka rupa. Bermacam-macam warna.

Dan ketika seseorang jatuh hati, di sanalah ia mulai merasakan kegalauan. Hidup di antara kebahagiaan, harapan, kecemasan, bahkan bisa jadi kekecewaan.

1. Jatuh Cinta Lagi

Hari ini

Aku jatuh cinta lagi.

Pada seseorang

Yang mungkin indahnya

Bagai bidadari.

Dia memiliki senyuman

Yang pesonanya hanya

Dipunyai sang gadis-gadis berhati baik.

Dia laksana mata air,

Yang mengalirkan berbagai pandangan baru.

Hingga istilah-kata tersusun menjadi puisi,

Kalimat tersusun menjadi syair pujangga.

Hari ini.

Aku jatuh cinta lagi.

Pada seseorang gadis

Yang tatapannya penuh pesona.

2. Cintaku Untuk Kamu

Jika tiba masanya,

Kan kuberikan segenap cinta,

Untukmu pilihan jiwa,

Cinta kekal buat selamanya.

Jika telah jatuh cinta,

Kan kuiringi menggunakan setia,

Agar kekasih rasa senang ,

Menjalani hayati beserta-sama.

Cintaku ini

Untuk kamu.

Bukan hari ini.

Tapi nanti.

Tiga. Mencintaimu Begitu Saja

Aku ingin mencintaimu

Dengan begitu saja.

Seperti hujan yang menitik,

Sungai yg mengalir,

Atau misalnya pagi yang tiba-tiba datang.

Karena sesungguhnya

Pesona amatlah akbar.

Hingga tak perlu

Kecuali jatuh cinta, dengan begitu saja.

4. Mudahnya Mencintaimu

Mudahnya mencintaimu

Seperti gerimis di waktu senja

Yang mencipta pelangi latif.

Mudahnya mencintaimu,

Seperti samudera & ombaknya

Bergulung sepanjang ketika,

Kemana jua hendak berpisah.

Mencintaimu amatlah sederhana

Seperti hening pada tengah malam

Ia hadir tak diminta.

Lima. ILALANG (2016)

JAKARTA,

tiga Maret 2016

08.00

Shaqina Said

Hangat menggulung rerumputan, dan?

Kemarau menyisir padang, yg?

Membentang,

memohon tetesan

kuning surya

Daun-daun memohon ampun

Angin menadah benih, ikhlas

ke tanah manapun yg penuh belas?

Pada bawah awan yg rela terperas demi menitikkan butir-buah

pengampunan

Jiwaku lapang

penuh ilalang, yg?

Tak mau memahami

membunuhi asaku

Jiwaku hangus

tersiram bara, dan?

Teraup hara?

Tercekik haus

mampus

pada padang ilalang

Jiwaku raya-raya

Sudah lupa asa,

keras kepala

membentang?

Tak mau tahu mati

dan tumbuh berkali-kali

lagi?

Menyibakkan ilalang

Cinta Tak Terungkapkan

Sebuah puisi dari generasi milineal.

Tak seluruh cinta terungkapkan. Sebagiannya tersimpan. Penuh rahasia. Bahkan misteri.

Ada sebab di mana cinta dibiarkan. Seolah sebutir benih yg hilang di tengah ilalang.

Kata Kahlil Gibran, cinta tidak terungkapkan, kasih tidak sampai, jauh lebih latif bagi para pujangga. Karena pada sanalah tumbuh gelora pada jiwa.

1. Aku Tidak Tahu

Aku nir memahami

Apakah aku telah jatuh cinta?

Perlahan dan sangat lembut

Diam-membisu memasuki ruang rasa.

Mungkinkah ini cinta,

ataukah sekedar tergoda?

Ah,

saya nir tahu.

Dua. Cinta Dalam Kesunyian

Rasa ini menggetarkan

Ketika diam-membisu

Ada cinta

Yang sulit terungkapkan.

Dengan apakah

Aku sampaikan, gelora rasa dalam jiwa?

Apakah menggunakan puisi cinta,

Ataukah dengan puisi mengenai rindu?

Lalu kupersembahkan padamu?

Ataukah kuberikan dalam lautan,

Biar, izin cintaku hanyut

Ditelan gelombang.

Cinta ini...Begitu sunyi.

Keindahan alam cinta seindah alam raya.

3. Bukan Salahmu

Bukan salahmu.

Hanya saja aku begitu lemah

Ketika berada pada sampingmu.

Tiba-tiba saja

Aku tak kuasa

Mengatur rasa cinta ini.

Begitu pula menggunakan rindu.

Ia keluar berdasarkan kedalaman jiwa,

Menujumu!

Kalau saya jatuh cinta,

Bukan lantaran salahmu.

Aku saja yg begitu lemah

Tak bisa menahan semua rasa.

4. Bukan Untukku

Namamu begitu indAh,

Hingga kupuisikan pada syair cinta.

Biarlah kutatap dirimu

Dari kejauhan. Melihatmu

Yang begitu indah. Dari senyuman hingga setiap langkahnya.

Kamu terlalu baik

Bagi diriku.

Kalau kukatakan

Rasa cinta ini, Ah, betapa aku tak tahu malu.

Kau pantas

Mendapatkan pendamping

Yang juga sebaik dirimu.

Meskipun aku cinta,

Aku memahami, siapa diriku.

Moga kau bahagia.

5. Cinta Tak Terungkapkan

entah mengapa

begitu berani diriku

untuk jatuh cinta

kepadamu.

Engkau yg aduhai

Penuh kharisma dan pesona

Ya,

Tentu aku tahu

Jika kau wajib menentukan

Tentu kau tidak mungkin memilih diriku.

Maka

Tak mengapa

Ada cinta dan rindu.

Kubiarkan menggelora

Di pada jiwa.

Biarlah.

Jangan pernah diungkapkan.

Mungkin cinta itu

Lebih baik meninggal perlahan-huma,

Terkubur bersama kelancanganku

Untuk jatuh cinta padamu.

Rindu Tak Terbendung

Foto seorang muslimah. Cinta & rindu seorang muslimah bukan sekedar tentang rasa. Tapi juga mengenai keindahan & kebahagiaan. Bukan hanya pada dunia, bahagia itu harus sampai menjejah surga .

Ya begitulah. Cinta memang tak masuk akal.

Rindunya pun demikian. Ada rindu serindu-rindunya. Hanya mengendap dalam dada.

Untuk berterus terang, memalukan cita rasanya. Kalau disimpan, juga menyakitkan.

1. Sepucuk Rindu

Ada sepucuk rindu

Di zenit cinta.

Jatuh melayah-layah

Ke lembah duka.

Itulah beliau

Sepucuk rindu

Milikku.

Tak lagi bisa kumenahannya

Ia jatuh, lantaran mencarimu.

Moga-moga

Kau mengerti tentang rasa itu.

2. Rindu Tak Terbendung

Di tepi lautan cinta,

Tentu terdapat ombak rindu

Berdebur di sana.

Orang bilang rindunya indAh,

Bergulung-rol sepanjang masa,

Tapi bagiku, rindu ini menyakitkan.

Ada rindu bercampur cinta,

Yang tak mampu kumenahannya.

Sayang seribu kali sayang,

Yang kurindu hanya menganggap persahabatan.

Tiga. Bawa Hatiku

Kalau kau pergi,

Bawa pula hatiku menggunakan rindunya,

Supaya saya tidak tersiksa.

Bahwa hatiku menggunakan lukanya,

Supaya pedih ini hilang segera.

Kenapa aku

Begitu terkesima olehmu.

Hingga senang ini

Seolah berada di tanganmu.

Tidak!

Aku ingin seperti dulu

Yang senang walau tanpamu,

Yang tersenyum menggunakan segala kehidupanku.

Ya AllAh, izinkan aku kembali kepada-Mu.

4. Bimbang Dengan Perasaan

Kalau memang bukan cinta,

Kenapa ada rindu tak terbendung.

Mencari celah di setiap hariku,

menghambat tidur malamku.

Tapi jikalau cinta

Kenapa kubiarkan

Engkau pulang dengan yang lain

Menuju samudra kehidupan.

MungkinkAh,

Aku sedang jatuh cinta

Hingga hilang pikiranku,

Tak lagi sempurna. Ya, lantaran cinta.

Lima. Puisi Rindu Sahabat

Persahabatan itu latif. Salah satu berdasarkan tiga hal yang mendatangkan kelezatan iman merupakan mengasihi seseorang karena Allah.

Berikut ini beberapa puisi ungkapan rindu untuk sahabat.

.

.

Ingin kubercerita.

Di saat-saat begini

Aku semakin kangen sama engkau .

Ingin bercerita

Bahwa malam ini

Hatiku tidak tentu rasa.

Aku telah jatuh cinta.

Meskipun begitu aku tahu,

Cinta ini seharusnya tidak ada.

Seperti yang kau katakan,

Cinta itu hanya tumbuh

Saat berada di peraduan

Yang direstui Tuhan.

Aku memahami,

Tapi entahlah. Mengapa

Malam ini aku tergoda

Oleh cinta yg tidak berharga.

.

.

Kau Dimana?

Kau dimana?

Apakah kau tidak ingat saya?

Sungguh,

Aku sangat risi

Apakah kau baik-baik saja.

Kalau kau bahagia,

Kabari diriku supaya akupun ikut bahagia.

Kalau kau sedang susAh,

Katakan padaku, bukankah aku adalah sahabatmu sejak dahulu?

Jangan kau pendam sendiri

Di sini, sahabatmu setia menanti.

.

.

Masih Berharap.

Semenjak kenal dulu,

Aku masih berharap padamu.

Suatu hari, semoga

Aku kau izinkan buat memberi bahagia.

Sebab cintaku bukan cinta meminta.

Cintaku memaksa diriku

Untuk senang melihatmu bahagia.

Di sini.

Aku berharap & menanti.

.

.

Sumber gambar dari berbagai link dari sini atau sini.

Sudah selesai menulis koleksi berdasarkan moga kan menjadikan ide