100 Puisi Tentang Persahabatan Waktu Di Sekolah

Kamu, kenangan

Dan estetika

Adalah tiga hal

Yang kukenang

Dari persahabatan.

.

.

Anna Noer Jannah

Puisi tentang persahabatan memang tidak pernah terdapat habisnya. Semua orang yg pernah sekolah, mempunyai kenangan indah bersama sahabatnya.

Untuk melengkapi puisi sahabat yang pernah kami berikan, perlu juga kami tuliskan puisi tentang persahabatan di sekolah.

1. Selaksa Kenangan pada Sekolah

Sekolah membawa poly sekali kenangan. Apapun itu akan terasa sangat latif. Indah sekali.

Kita akan mengingat kelas pada mana kita belajar, guru yang mengajar, sahabat-sahabat dengan canda & tawanya.

Kenangan itu terdapat baiknya ditulis dalam bait-bait puisi.

1.1 Di Kelas Itu Kita Bertemu

Saat gerimis

Aku duduk sendiri.

Memandangi taman

Dari sudut ventilasi.

Dan entah bagaimana mulanya

Tiba-datang kau datang, & mulailah kita bercerita.

Lalu aku merasa

Kaulah seorang sahabat baru

Yang akan sebagai sahabatku.

Dan setiap gerimis datang

Wajahmu pulang terkenang.

Tentang ceritamu

Kebaikan, kehangatan, & persahabatan

Yang kau berikan untukku.

Aku terkenang

Bagaimana caramu menatapku,

Seperti seorang yang mengerti

Siapa diriku.

Aku terkenang

Bagaimana kau berbicara

Seolah engkau seseorang

Yang ingin berada pada sampingku

Mendengarkan ceritaku,

Keluh kesan,

Bahagia,

Dan segalanya.

Gerimis turun.

Aku terkenang,

Di kelas itu kita bertemu.

1.Dua Indahnya Hari-Hari Kita

Tuhan telah takdirkan

Aku & kamu berjumpa

Menjalani hari-hari latif

Di sekolah.

Entah mengapa

Hati rasa terpaut

Bagai satu jiwa

Hanya terpisah sang raga.

Ada kenyamanan

Yang tak kudapatkan

Kecuali ketika bersamamu.

Saya menjadi diriku

apa adanya.

Tanpa kutakut

Dihakimi.

Hari-hari latif

Akan selalu terkenang

berdasarkan hari ini dan seterusnya.

1.3 Kau Menguatkan Jiwaku

Dalam persahabatan

Kutemukan cinta, kasih sayang, dan pengorbanan.

Dalam persahabatan

Aku merasakan kemesraan di pada hati, Kehangatan pada jiwa, Dan keteduhan yg tak pernah terdapat habisnya.

Saat aku terjatuh

Kau bantu membangunkan diriku.

Saat saya terluka

Kau mengobati sepenuh jiwa.

Saat saya bersedih,

Kau bawa tawa ke pada sukma.

Saat saya putus harapan,

Kau bawakan harapan yang bercahaya.

Hanya terimakasih

Yang dapat kuucapkan

Untuk sahabatku tercinta.

Tanpamu

Mungkin aku tersesat jalan.

Tanpamu

Mungkin aku terjerumus

Dalam jurang keputusasaan.

1.Lima Teman Sebangku

Pertama jumpa

pada sudut kelas itu,

saya terkesima denganmu.

Caramu berbicara;

menatap, dan apapun darimu

semuanya amat mempesona diriku.

Tak terasa

Hari demi hari

Kita menjalani.

Teman sebangku,

Adalah episode terindah

Dari episode-episode kehidupan.

Jika hari ini

Aku ingin mengulang masa kemudian,

...Saya ingin kembali

Duduk bersamamu.

Belajar beserta,

Di sekolah yg kita tercinta.

Dua. Persahabatan Ini Tak Pernah Usai

Anak-anak zaman dulu jarang sekali dipotret. Mereka tampak lebih kaku pada depan kamera dibandingkan anak-anak kini .

Persahabatan pada sekolah kadang-kadang berlanjut hingga kehidupan selanjutnya. Yakni sampai masa rumah tangga.

Hingga mereka punya anak-anak, persahabatan pada masa sekolah tidak jua usai.

Persahabatan mereka terus terjalin latif. Bisa jadi hingga usia usai berdasarkan kehidupan mereka.

Dua.1 Bahagia itu Saat Sahabat Selalu Setia

Telah usai masa sekolah,

Saat masa remaja terasa latif.

Telah usai hari-hari kita,

Saat berjibaku menggunakan tugas sekolah.

Namun persahabatan...

...Tak pernah usai.

Meski pernah berjauhan

Meski pernah terpisah

Namun Tuhan takdirkan

Bahwa kita 2 sahabat tidak terpisahkan.

Tahukah kamu?

Saat saya kembali berjumpa

Ada berlaksa-laksa rasa senang

Bagai air yg bergeranjas

Di arungan jiwaku.

Ya,

Aku begitu senang .

Bagai menemukan kembali

Hiasan permata berharga

Yang lama hilang.

Lalu tiba-tiba

Ia berada pada depan mataku.

2.Dua Sahabat Selamanya

Rasanya baru saja kemarin

Kita sama-sama pusing

Menghadapi ujian.

Rasanya baru saja kemarin

Kita sama-sama merayakan

Kelulusan ujian.

Tapi

Rupanya sudah usang

Waktu berlalu.

Kau & aku

Kembali bertemu.

Menjadi teman sejati

Persahabatan yang tidak pernah usai

Dari saat sekolah dulu

Hingga kini ,

Anak-anak kita yg sekolah.

Rasanya baru kemarin.

Dua.3 Bintang Dalam Hatiku

Saat aku kesepian

Kau datang memberi hiburan.

Lalu saya pun senang

Dengan sepenuh rasa.

Saat aku terjatuh

Kau datang membangkitan.

Lalu akupun bangkit

Melewati masa-masa sulit.

Terimakasih

Untuk kesediaanmu

Berada di sisiku ? Selama ini.

Terimakasih

Untuk kesabaranmu

Menghadapi diriku ? Yg belum mampu menjadi sahabat terbaikmu.

Hadirmu

Bagiku adalah bintang

Di tengah gelap gulita di malam kelam.

Kamu begitu latif.

Sendiri sepi pada sana.

Aku terkesima. Dan ingin sekali sebagai misalnya indahnya dirimu.

Dua.4 Sahabat Menuju Surga

Kamu memang baik,

Dari dahulu hingga sekarang.

Tak poly bicara,

Tapi selalu setia.

Rendah hati

Padahal hartamu pada sana sini.

Aku bahagia sekali

Mengenal dirimu

Dipertemukan & disatukan

Dalam bahtera persahabatan.

Saat aku keletihan

Menghadapi segenap ujian kehidupan.

Kau datang laksana embun pagi

Menyirami hati yang penuh luka.

Saat aku terjatuh

Dalam kubangan dosa

Tanganmu lembut mengajakku

Agar balik ke taman nirwana.

Sahabat,

Ya engkaulah teman sesungguhnya

Yang tidak ingin melihatku sengsara,

Di dunia ini, apalagi pada akhirat nanti.

Dua.5 Tak Ingin Berpisah

Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar.

Sahabat yg setia bagai pewangi yg mengharumkan.

Sahabat sejati menjadi pendorong impian.

Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.

Aku tak ingin berpisah darimu

Karena bersamamu

Rasanya saya berjalan pada kedamaian.

3. Cerita Sekolah Dalam Kepingan Puisi

Gaya paling kece persahabatan anak-anak tempo doeloe.

Puisi-puisi persahabatan pada sekolah lahir berdasarkan cerita seseorang di sekolah. Kepingan cerita itu yang akhirnya mengkristal.

Dan tersusun menurut istilah demi kata, dalam puisi yang sangat latif. Seperti puisi senja yang tak pernah mampu hilang kenangannya.

3.1 Tak Takut Kehilangan

Aku tak pernah takut kehilangan

Apalagi kehilangan seseorang sahabat

Sepertimu.

Karena teman sejati

Dimanapun beliau berada

Tak pernah terdapat pengkhianatan.

Dan aku memahami

Aku menyadari

Engkaulah teman sejati.

Karena selalu balik

Padaku ? Kemanapun kau pulang.

Tiga.Dua Sahabat dan Teman Aku tidak pernah memahami

Apa bedanya sahabat dengan teman.

Yang kutahu

Sahabat adalah mereka

Yang tiba padaku saat bahagia.

Dan tak pernah pergi

Walau diriku pada susah.

Sahabat adalah mereka

Yang selalu pada sisimu;

Apapun kau adanya.

3.Tiga Telah Datang

Akhirnya

Telah tiba dalam kehidupan

Seseorang yang sudah usang

Kutunggu kehadirannya.

Yang tegak bagaikan gunung

Mengalirkan keberanian.

Yang teduh bagaikan pohon

Tempatku istirah pada kedamaian.

Yang mengalir bagaikan air

Tempatku menyegarkan segala letihku.

Tiga tahun lamanya beserta

Semakin aku mengerti

Bahwa kamu sahih-sahih teman sejati.

Tiga.4 Cerita Di Sudut Sekolah

Di sudut sekolah

Ada kenangan yang sangat latif.

Yang tidak mungkin saya lupa

Di sepanjang usiaku pada dunia.

Bahwa pada sana

Pernah terdapat dua sahabat

Yang saling setia ? Sangat erat.

Pernah terdapat cerita

Dari diriku: mengenai famili,

Tentang keadaanku yang semakin kelam.

Di sana pula,

Aku menemukan seorang

Yang kata-pungkasnya merupakan asa:

Tatapannya adalah cahaya

Dan senyumannya begitu menguatkan.

Maka bila kuingat

Segalanya tentangmu akan sangat mengharukan.

Seperti gerimis renyai

Yang datang dengan melodi kehangatan.

3.Lima Sahabatku Kau Telah Tiada

Mendengar berita kematianmu

Seolah saya tak percaya.

Bagaimana sanggup?

Rasanya baru saja kemarin

Kita berjalan beserta,

Bercerita, tertawa, dan bercanda beserta.

Namun

Memang kehidupan tidak dapat diramalkan.

Aku masih jangan lupa

Saat kau bercerita

Tentang hasrat

Cita-cita

Harapan

Dan segalanya.

Lalu tiba-tiba

Kematian merenggut.

4. Puisi Pertemuan & Perpisahan Sahabat

Foto anak-anak sekolah jadul. Terlihat persahabatan di antara mereka.

Puisi persahabatan yg cukup mengharukan ialah puisi tentang perpisahan.

Selekat apapun persahabatan seseorang, mereka akan tiba pada satu masa waktu persahabatan wajib terpisah.

Entah karena waktu, urusan, juga yg lainnya. Memaksa mereka untuk berpisah.

Berikut ini merupakan puisi persahabatan tentang perpisahan menggunakan sahabat.

4.1 Hari Ini Adalah Hari Yang Paling Menyedihkan

Hari ini merupakan hari yg paling menyedihkan.

Ketika pagi pecah & mentari perlahan-lahan bangkit. Sepoi angin begitu syahdu. Seolah mengiringi jenak waktu yg tak usang lagi: saat perpisahan antara aku & teman-sahabatku.

Hari ini merupakan hari yg paling menyedihkan.

Setelah mengurai hari bertahun lamanya, di sekolah yang tercinta. Mengukir cerita indah. Antara satu teman menggunakan temannya. Antara satu sahabat menggunakan sahabatnya. Antara guru & para muridnya.

Hati ini menangis. Kesedihan ini membuncah.

Di hari ini aku menyadari betapa hari-hari kita selama ini merupakan hari yang dipenuhi menggunakan keindahan.

Saat berangkat ke sekolah, berjumpa dengan teman & teman, mengikuti pelajaran pada kelas, bahkan saat mendapatkan sanksi.

Di saat bercanda dengan teman. Bergurau dengan kawan. Ataupun bersusah payah bersama-sama.

Hari ini:

Mungkin kita akan berpisah. Setelah bersama sekian lama .

Hari ini: engkau akan pergi ke barat mengejar harapan yang kau dambakan. Ada jua yg ke timur. Menyambut kehidupan yg diidamkan.

Sahabat-sahabatku,

Kemanapun kau pulang, jangan pernah melupakan hari ini. Bahwa kita sama-sama pernah berjanji buat bersahabat sampai nanti.

Bawalah harapanmu beserta langkah penuh keyakinan. Raihlah cita-citamu sehingga hidupmu bersinar.

Jelahahilah dunia ini menggunakan hati yang sabar, bersyukur, dan rendah hati.

Yakinlah. Bahwa esok hari mentari kehidupan lebih cerah, rerumputan lebih hijau, dan sepoi angin lebih meneduhkan.

Kepada guru-guru kami,

Hanya ucapan terimakasih yang kami bisa kami sampaikan.

Terimakasih buat hari-hari yang berharga ini. Terimakasih buat setiap kesabaran pada mendidik kami.

Terimakasih buat setiap ilmu yang kau berikan. Terimakasih buat segalanya.