99 Pantun Gombal Abis

Pantun cinta gombal - Pantun merupakan salah satu seni tradisi masyarakat Nusantara.

Meskipun telah berusia tua, tetapi salah satu jenis sastra ekspresi ini tetap digemari sang banyak kalangan rakyat.

kumpulan pantun rayuan gombal si raja.

Apabila dahulu hanya mengenal pantun berkasih-kasihan, maka sekarang justru semakin berkembang.

Kita mengenal pantun cinta. Lebih spesifik lagi pantun cinta gombal. Anak muda sangat menyukai jenis pantun ini.

Maka berdasarkan itu sekarang kita akan menikmati banyak sekali bait-bait yang berisi gombalan, rayuan maut, bahkan yang berbau romantis.

Tentu saja semua ini hanya buat hiburan semata. Daripada sedih lantaran cinta, lebih baik gembira lantaran cinta.

Pantun Cinta Ala Raja Gombal

[Sekarang mari kita mulai pantunnya....]

Beli gula sebungkus 5,

Beli jauh ke luar kota.

Betapa merah butir delima,

Tapi tak semerah bibirmu jelita.

Tanam mangga tanam kemangi,

Sapu laman hingga bersih.

Indahnya rona warni pelangi,

Lebih indah wajahmu kekasih. Batik bukan sembarang baik,

Batik seperti kayu gelam.

Cantik bukan sembarang anggun,

Cantik dirimu luar dan dalam.

Lintah tiba berdasarkan kali,

Kalau ke darat langsung mangkat .

Tatapanmu tajam sekali,

Sampai-hingga menusuk hati. Kapal laut kapal selam,

Kena ombak goyang-goyang.

Tidak siang nir malam,

Hanya wajahmu yang terbayang.

Pohon roboh satu tarikan,

Jatuh menimpa ikan lohan.

Lirikan bukan sembarang lirikan,

Sekali lirik hati orang berjatuhan. Kenapa jika minum jamu,

Terasa hangat seluruh badan?S

Kenapa ya jika dekat engkau ,

Hatiku langsung merasa nyaman?

Putus benang layang-layang,

Di hari panas jelas benderang.

Kalau demi adik tersayang,

Lautan dalam berani kuseberang. Beribu-ribu burung gelatik,

Hanya satu berwarna lurik.

Beribu-ribu gadis yg manis,

Hanya engkau yg paling menarik.

Apabila kancil hendak berkawan,

Ia tiba ke segala fauna.

Kenapa hatiku terbang ke awan,

Lantaran kecantikanmu sangat dagi.

Pantun Cinta Gombal 4 Bait

[Pantun memiliki banyak ragam dan jenisnya. Ada pantun karmina, pantun seloka, dan berbagai macam lainnya. Ada pula pantun yang terdiri dari 2 bait, 4 bait, 6 bait, dan 8 bait. Hanya saja yang paling dikenal oleh kita adalah jenis pantun 2 dan 4 bait. Karena jenis pantun ini sangat mudah untuk dihafalkan. Termasuk yang sebentar lagi akan kita buat. Mudah-mudahan kamu bisa hafal salah satu dari kumpulan di bawah ini.]

Menulis surat dengan pena,

Pasang papan menggunakan paku.

Aku memahami kamu tinggal pada mana?

Kamu tinggal pada hatiku.

Si Arjun temannya Rohit,

Kepalanya botak amat kelimis.

Walaupun kopi cita rasanya pahit,

Kalau lihat kamu terasa manis.

Kalau sauh pada pohon randu,

Nanti akan jadi benalu.

Kalau jauh merasa rindu,

Kalau dekat merasa memalukan. Hilang dompet pada saku,

Hilang udang pada balik batu.

Kalau engkau menjadi milikku,

Hidupku senang sepanjang waktu.

Kota Cirebon kota batik,

Tak ada pabrik tak terdapat mesin.

Kamu cewek paling anggun,

Marahnya saja bikin gemesin.

Tenggerokan haus pengin minum

Air jernih berdasarkan sungai Citarum.

Apalagi jikalau tersenyum,

Dunia ini cita rasanya harum. Bukan mati sekedar layu,

Tumbuh pada sela-sela batu.

Bukan aku pintar merayu,

Tiada bandingan cantikmu itu.

Jual tanah tidak laku -laku ,

Tentu hati terasa pilu.

Kalau saja kamu terima cintaku,

Ah langsung saja ke penghulu.

Tinggi sekali pohon Kina,

Daunnya diambil apa gunanya?

Wanita anggun benar-benar mempesona,

Apakah kamu terdapat yang punya? Katak kecil bernama berudu,

Jatuh ke kolam poly yg mangkat .

Rindu rindu sangatlah rindu,

Yang dirindu si jantung hati.

Pagi pagi sarapan bubur,

Terbang tinggi burung camar.

Siang malam kerja lembur,

biar besok bisa melamar.

Rumah retak segera ditambal,

Dengan semen airnya kental.

Bukan merayu bukan menggombal,

Terpesona diriku sang si tubuh sintal. Sangat keras batu karang,

Sekeras punggung parang.

Dari dulu sampai sekarang,

Kecantikanmu nir berkurang.

Cari emas dapatnya perak,

Perak poly kemudian diikat.

Walaupun terpisah jeda,

Cintaku padamu tetap merekat.

Pantun Cinta Gombal Banget

[Kamu senang ngegombal atau senang digombalin? Kalau gombal pake kata kata mutiara sih sudah biasa. Pake puisi sudah basi. Pake rayuan, sudah ketinggalan zaman. Pake pantun, itu baru mendingan.

Ini dia kumpulan pantun untuk menggombal paling gombal alias banget banget kebangetan. Coba baca beberapa bait di bawah ini, pasti ada yang kamu suka.

Jangan lewatkan juga pantun gombal versi pendek yang ditulis kemarin.]

Jangan sagu jangan kumbang,

Beli saja kudapan manis loyang.

Jangan ragu jangan bimbang,

Aku cinta aku sayang.

Hujan turun rintik-rintik,

Hitam hitam rona arang.

Meskipun poly cewek anggun,

Pilihanku engkau seseorang.

Hujan turun belum reda,

Terpaksa tidak berangkat kerja.

Aku memang gampang tergiur,

Tergoda hanya olehmu saja. Anget-anget air jamu,

Jamu dari kota Kendari.

Enak banget jadi kamu,

Kalau ngaca liat bidadari.

Lereng gunung cukup landai,

Susah pula mengangkut barang.

Rela kutempuh topan badai,

Asalkan bisa engkau seorang.

Tanah liat sedang diramu,

Hendak dibawa dalam bis.

Kalau lihat paras kamu,

Senengnya ga habis-habis.

Burung nuri melayang-layang,

Pergi ke pantai sampai ke tepi.

Apabila siang terbayang-bayang,

Kalau malam terbawa mimpi. Ke Tangerang memborong tinta,

Tinta poly aneka warna.

Beginikah orang jatuh cinta,

Sekujur jiwa rasa bahagia.

Tepung gandung tepung kanji,

Kedua tepung dibentuk roti.

Mari kita mengikat janji,

Untuk setia hingga meninggal.

Pohon karet banyak getah,

Tempat bermain musang rubah.

Kalau kayu sanggup patah,

Tapi cintaku tak pernah berubah. Udara dingin bibirnya kelu,

Kaki sakit karena luka.

Teman-teman sudah ke penghulu,

Kapan kita menyusul mereka?

Kapal besar telah berlabuh,

Membawa sekodi jamu.

Meski engkau pulang jauh,

Kalau jodoh niscaya bertemu.

Buah mangga buah kemumu,

Tumbuh dekat pohon meranti.

Kalau saya jauh darimu,

Rasanya dunia hendak berhenti. Rumah adat berdasarkan kayu,

Rumah besar menurut batu.

Cantiknya bunga mampu layu,

Cantiknya kamu sepanjang ketika.

Tajam durinya ikan betik,

Tapi dimasak enak cita rasanya.

Cukup memandang paras si manis,

Hati gelisah berubah senang .

Senja hari datang tamu,

Sudah habis semua kuliner.

Tak mengapa sporadis bertemu,

Sekali bertemu pada pelaminan.

Kumpulan Pantun Cinta Rayuan Gombal

[Masih membicarakan pantun gombal gembel, tentunya tidak lepas dari kata kata merayu. Merayu si dia yang belum dikenal, merayu pasangan yang sedang marah, atau merayu dia agar hatinya bahagia...

Rayuan bukan sembarang rayuan. Rayuan lapang dada berdasarkan hati sahih-benar membahagiakan. Bukan sebagai cara menerima wanita, akan tetapi menerima romantisme yang tiada tara.

Dan buat itu, maka kita masih mampu menikmat formasi bait-bait, rima, baik sampiran maupun isi berdasarkan pantun pada bawah ini]

Keris badik pada dalam peti,

Jatuh ke air yg mendidih.

Kalau adik bersedih hati,

Hatiku terasa sangat pedih. Jatuh keris ke air mendidih,

Angkat ia menggunakan perlahan.

Bagaimana tiada sedih,

Kalau si jantung hati berjauhan.

Kupu-kupu terbang di taman,

Bagaikan ada sebuah seremoni.

Bukan buat mencari nyaman,

Hanya ingin memberi kebahagiaan.

Beras ketan sedang direndam,

Dalam peti dari papan.

Rindu ini memang terpendam,

Hanya untukmu gadis pujaan. Burung gelatik terbang ke awan,

Terbang tinggi jauh melayang.

Meskipun cantik gadis perawan,

Hanya dirimu yg dagi.

Ambil bambu hanya sebatang,

Tidak lupa mengambil bawang.

Dari jauh saya tiba,

Karena cinta jualah aku berjuang.

Burung nuri melayang-layang,

Hinggap pada tepi pantai nan hening.

Siang malam terbayang-bayang,

Ingin cita rasanya segera meminang. Jalan jalan ke Ujung Pandang,

Membawa jeruk perasan.

Tiada jemu dipandang pandang,

Memandang yg manis tiada bosan.

Senja hari cahaya kelam,

Dalam sekedup damai cita rasanya.

Rela aku bekerja siang malam,

Agar melihatmu hayati bahagia.

Pergi nelayan 3 pekan,

Membawa bekal 5 cendawan.

Kulupakan tidak mampu dilupakan,

Lantaran engkau terlalu menawan.

Jika senja merah merona,

Akan malam itu tandanya.

Melihatmu saya terpesona,

Mengenalmu aku bahagia. [Rayuan mungkin merupakan bumbu penyedap cinta. Tetapi pantun adalah penyedap dari hubungan rasa. Katakan dengan pantun segala rasa yang terpendam. Mungkin dalam pantun kita menemukan inspirasi cinta. Dan, selesailah bait-bait pantun cinta gombal abis kali ini.]