18 Puisi Tentang HUTAN Indonesia 2 Bait, 3 Bait, Untuk Anak Sekolah
Daun-daun sangatlah rindang
Dengan warna yg begitu hijau
Sungguh sedap saat dilihat
Rumah bagi burung berkicau
Hutanku adalah kekayaan
Pelindung bagi kehidupan
Tempat margasatwa fauna
Tumbuh menggunakan bergembira
.
.
Oleh kieta Rani Maharani
Puisi hutan adalah puisi yang menyampaikan mengenai hutan dan banyak sekali hal berkaitan dengannya.
Nusantara mempunyai hutan. Memberikan banyak sekali kebaikan. Hutan merupakan paru-paru global. Darinya terserap karbondioksida. Sekaligus menaruh oksigen bagi fauna & manusia.
Fungsi hutan pula untuk menghindari bencana. Ketika hutan mulai gundul, maka poly bala yang menerpa.
Banjir maupun kekeringan mampu terjadi karena hutan tidak terawat.
Manusia menebang hutan demi laba yg sementara waktu. Setelah itu mereka menanggung kerugian.
Oleh karena itu kita wajib melestarikan hutan. Jangan merusaknya.
Dan yg lebih baik lagi adalah penghijauan. Penghijauan adalah cara supaya bumi yg rusak pulang menjadi latif.
Kerusakan hutan mampu ditimbulkan jua lantaran kebakaran. Baik yg disengaja juga yang tidak.
Indonesia mengalami kebakaran hutan hampir setiap tahun. Kabut asap sebagai bala yg lain.
Kumpulan puisi tentang hutan ini merupakan bagian dari puisi tentang alam.
Puisi Tentang Hutan 1 Bait
Di bawah ini adalah puisi mengenai hutan terdiri berdasarkan 1 bait.
Bisa juga disatukan sebagai beberapa bait.
Perhatikan dengan seksama.
Daun-daun gugur jatuh
diterpa angin yang kemudian
Melayang pada atas bumi
Bersatu menggunakan akar-akar
Hutan merupakan tempat tinggal indah
Bagi aneka macam tumbuhan
Di sanalah mereka tumbuh
Lalu menaruh kesegaran
Luas terbentang hutan Nusantara
Menghijaukan wajah bumi
Mengirimkan kesejukan udara
Semoga hutanku tetap lestari
Puisi Hutan dua Bait
Setelah menciptakan puisi mengenai hutan yg terdiri dari 1 bait, kini membuat puisi 2 bait.
Perhatikan setiap puisi di bawah ini.
Ratapan Hutan
Ranting-rantingku patah
Daun-daunku meranggas
Batang-batangku tumbang
Hancur sang para penebang
Hewan-hewan berlarian
Sungguh mereka ketakutan
Rumahnya luluh lantak
Dilanda sang keserakahan
Kicau Burung Di Rimba
Kicau burung pada rimba raya
Terdengar setiap pagi
Sungguh alam terasa sentosa
Saat matahari berseri-seri
Mereka terbang bebas
Dari dahan ke dahan lain
Masuk di antara pepohonan
Meramaikan hutan menggunakan kicauan
Hutanku Tak Ada Lagi
Hutan yg rindang tidak terdapat lagi
Sungai yg mengalir kini kemarau
Kicauan burung semakin habis
Hutangku kini tak berseri
Jangan lagi engkau merusak
Hingga gundul hutan rimba
Bencana akan datang kelak
Jika hutan ditebang seluruh.
Puisi Hutanku Menangis
Puisi tentang hutan di bawah ini adalah puisi kesedihan. Penyebabnya adalah lantaran hutan semakin rusak.
Dahulu hutan begitu luas. Sekarang hampir meranggas.
Pohon-pohon besar berusia ratusan tahun, kini sudah hilang.
Selain itu kebakaran pun tak jarang melanda. Atau bahkan masing-masing pemotong, membuahkan hutan semakin hilang.
Mengapa Kau Tebangi Aku
Mengapa engkau menebangiku
Padahal aku melindungimu
Memberimu udara segar
Mencegah banjir melanda
Apakah engkau tidak mengerti
Hanya sekedar berterima kasih
Menjagaku supaya tetap lestari
Bukan membuatku menangis begini
Hutanku Menangis
Rantingku telah patah semua
Tubuhku telah lapuk
Dimakan oleh usia
Tapi bukan itu murung
Aku menangis lantaran tangan manusia
Menggergaji ku semena-mena
Membakar ku dimana saja
Mengundang alam sebagai marah
Tindakan mereka kasihan
Pada diri mereka sendiri
apabila datang banjir bandang
Barulah mereka menyesal
Puisi Hutanku Terbakar
Kebakaran hutan sering terjadi. Terutama pada ekspresi dominan kemarau.
Banyak orang yg membakar. Sehingga asap pada mana-mana.
Pemandangan berkabut. Sulit sekali buat melihat.
Engkau membakar hutan
engkau memiliki perasaan
Bagaimana menggunakan burung-burung
Yang kehilangan sarangnya
Engkau tak memikirkan
Rusa rusa yang lari kepanasan
Margasatwa bergelimpangan
Tak mempunyai daya kemampuan
Semua itu karena ulah manusia
Yang hatinya penuh dengan serakah
Menghancurkan makhluk di bumi
Demi laba diri sendiri
Kabut Asap
Siapa lagi yang membakar
Rimba raya Nusantara
Tidakkah mereka mempunyai nalar
Perbuatannya begitu durjana
Menghirup udara begitu sesak
Diliputi oleh kabut dan asap
Hutan-hutan pun makin rusak
Kehidupan ini tidak lagi sehat
Indonesia Berkabut
Indonesia ini berkabut
Oleh asap yg begitu bau
Disebabkan kebakaran pada hutan
Yang dilakukan oleh sebagian insan
Hutankupun menangis sedih
Mengapa Nusantara jadi begini
Membuang sembarangan kuntum api
Merusak tatanan kehidupan ini
Terbakar Paru-Paru Dunia
Terbakarlah paru-paru global
Digerogoti barah menyala - nyala
Daun-daun kemarau kerontang
Pohon-pohon menjadi tumbang
Alangkah sedih hati ini
Melihat hutan terasa perih
Mengapa Indonesia jadi begini
Hutan hangus sang barah
Mengapa orang membakar hutan
Akibatnya tidak dipikirkan
Pohon fauna bergelimpangan
Dalam sedih menemui kematian
Puisi Tentang Hutan Gundul
Kerusakan alam keliru satunya merupakan hutan gundul. Karena hutan ditebang.
Sebagiannya dijadikan kebun. Ada juga yang dirusak karena pertambangan.
Hutan yg gundul sangat berbahaya. Karena jika hujan tiba tiba banjir.
Jika kering mengakibatkan kekeringan.
Pohon-pohon yang hilang tidak bisa menyimpan air. Itulah sebabnya tiba bala.
Di bawah ini adalah perpaduan puisi mengenai hutan yg gundul.
Puisi tentang hutan gundul
Hutan yang rindang kini gersang
Udara yg segar kini panas
Pemandangan hijau kini hilang
Tanah kering dan kerontang
Burung-burung sudah mati
Rusa cantik sudah tiada
Rumah mereka dihancurkan
Oleh tangan-tangan tidak berperasaan
Hutanku kini sudah berganti
Menjadi sesuatu menjulang tinggi
Udara tetap higienis lagi
Pemandangan tak lagi asri.
Tak Seindah Dulu
Hutan?
Kata-istilah Indah dahulu
Ketika rindang dahan-dahan
Tempat bermain si rusak anggun
Juga burung yg berkicau
Kini tidak kulihat lagi
Pemandangan yang begitu hijau
Aku cium lagi
Aroma spesial berdasarkan pepohonan
Manusia sudah menghambat hutan
Membabat habis-habisnya
Hingga tak tersisa lagi bekas
Ketika hujan turun
Mereka mengeluh tentang banjir
Ketika kering tiba
Mereka mengeluh tentang kekeringan
Ketahuilah wahai insan
Jika hutan sudah tiada
Engkau akan mendapat bala
Kekeringan dan kebanjiran
Akan selalu menimpa
Hutanku
Hutanku
Merindukanmu yg dahulu
Yang hijau jua latif
Sekarang kamu telah rusak
Oleh ulah manusia
Batang pohon ditebang
Kini hutanku terlihat gersang
Hutanku Yang Hilang
Berapa luas menghampar
Menghasilkan udara segar
Tempat bagi kehidupan
Margasatwa berkeliaran
Di sanalah burung berkicauan
Margasatwa menikmati kehidupan
Berapa banyak ketakjuban
Yang terkumpul di dalam hutan
Tetapi..
Mesin mesin dihidupkan
Alat berat pada datangkan
Dan hutan pun dihancurkan
Di mana loka bernaung
Bagi hewan yg lemah
Segalanya tampak gersang
Hutan yg cantik sudah hilang
Hutan
Hutan?
Hijau & menyegarkan
Oksigen dia berikan
Untuk hewan juga manusia
Betapa murung ?
Ini hutan tidak lagi lestari
Udara sejuk ini panas
Tebak pohon telah meranggas
Batang-btg digergaji
Bergelimpangan amat Pedih
Lalu dibakar dengan api
Hutan pun hilang kini
Puisi Penghijaun Hutan
Yang rusak sanggup diperbaiki. Begitu jua dengan hutan. Hutan merupakan asal daya alam yg bisa diperbaharui.
Kerusakan hutan mampu diperbaiki menggunakan reboisasi. Meskipun sangat lama , reboisasi penting kelas kehidupan manusia.
Setelah kita menciptakan puisi tentang kebakaran hutan, hutan yang gundul, kerusakan alam, Sekarang saatnya untuk membuat puisi penghijauan.
Saat kulihat hutan
Yang sedikit mulai tergusur
Suaranya berdasarkan alam
Terdengar mendesir
Pohon-pohon mulai berseru
Agar kita turun kepadanya
Menanam balik yang telah ditebang
Agar hijau seluruh hutan
Penghijauan
Ada tangan tak dikenal
Yang menghambat mencemarkan alam
Menebang pohon-pohon di hutan
Tanpa iba atau kasihan
Kini terlihat telah
Bumi tak lagi asri
Bencana pun datang melanda
Menimpa makhluk yang tidak berdosa
Sadarlah wahai sahabat
Mari kita menanam
Lakukan program penghijauan
Agar rupawan wajah sang alam