12 Puisi Tentang BANJIR 4 Bait, 3 Bait, 2 Bait di Desa dan Kota

Bencana banjir sudah seringkali terjadi. Tidak hanya pada kota namun juga pada desa.

Hampir merata pada seluruh negeri. Dari mulai pulau Sumatera, Jawa, hingga ke Kalimatan.

Demikian jua di dunia. Kita tak jarang mendengar bencana banjir melanda.

Artikel pada bawah ini yang merupakan deretan puisi tentang bencana banjir.

Yaitu puisi yang berbicara mengenai peristiwa atau fenomena bencana banjir.

Penyebab poly sendiri banyak sekali. Di antaranya adalah: konduite membuang sampah asal-asalan, dampak penebangan hutan, kurangnya sarana irigasi.

Bencana Banjir

Hujan deras melanda kota

Tanah tidak bisa menyimpannya

Sungai tak bisa menampungnya

Air tiba dari segala arah

Kami panik

Kami ketakutan

Dan kami segera mengungsi

Ditempat yg lebih kondusif

Kenapa hal ini terjadi ......Oh Tuhan

Namun ku sadari hal itu

Ternyata itu karena perbuatan manusia

Banyak pohon ditebang & banyak sampah dibuang pada sungai

Oh....... Tuhan

Surutkanlah banjir ini

Kami berjanji

Tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi

Banjir Pilu

Banyak tempat tergenang air

Menyebabkan bencana banjir

Suasana terasa sangat pilu

Menyesakkan isi kalbu

Tak terbendung air hujan

Memenuhi pelosok pemukiman

Banyak rumah yg terendam

Nasib penduduk begitu kelam

Hujan turun seluruh basah

Karena air hingga ke rumah

Di mana-mana begitu melimpah

Air bercampur dengan sampah

Mengapa orang sumpah serapah

Padahal itu karena tingkah

Memenuhi sungai menggunakan sampah

Pohon ditebang menggunakan serakah

Kini tempat tinggal kebanjiran

Pemerintah juga yang disalahkan

Kapankah mereka menyadari

Semua ini keliru diri sendiri

Salah Kami

Banjir?

Akhirnya kamu pun datang

Walaupun tanpa kami undang

Airmu terus menerjang

Laksana ombak menghantam karang

Kami pun kalang kabut

Ketika kamu tidak surut-surut

Memang seluruh keliru kami

Yang lalai terhadap lingkungan

Selama ini kurang peduli

Untuk menjaga kebersihan

Puisi Banjir dua Bait

Puisi tidak harus panjang. Terkadang kita perlu puisi yang singkat.

Puisi singkat adalah puisi yg terdiri hanya satu atau 2 bait. Setiap baitnya terdiri dari tiga atau 4 baris.

Sapuan Banjir

Alangkah lembutnya air

Di atas bumi dia menyusur

Dari atas dia mengalir

Ke dalam Bumi kemudian melebur

Sayang bila air banjir

Sangat ganas ketika menggilas

Menyapu bumi tanpa berpikir

Terjangannya amatlah keras.

Pesan Dari Banjir

Mungkin banjir memberi pesan

Yang tersirat pada manusia

Agar mereka mulai sadar

Sampah kotor jangan ditebar

Sungai bukan loka sampah

Yang menciptakan air bingung

Kemana harus mengalir

Akhirnya sebagai banjir.

Desaku Tenggelam

Desaku hampir tenggelam

Dipenuhi air hujan

Hingga ke atap rumah

Semuanya habis terendam

Keluarga & tetangga

Akhirnya mengungsi jua

Ke tempat yg lebih aman

Lari menurut kebanjiran.

Hujan Membanjir

Deras air dalam hujan

Sungai-sungai ke permukaan

Menjadi sebuah luapan

Karena sampah berserakan

Air hujan tidak tertahan

Meluber ke pemukiman

Lantaran ulah insan

Mengisi sungai menggunakan sampah.

Puisi Banjir 3 Bait

Semua ini galat siapa

Yang sembarangan membuang sampah

Hutan-hutan habis ditebang

Yang rimbun berubah gersang

Banjir melanda seantero negara

Alam bagaikan sedang marah

Semua ini peringatan berdasarkan-Nya

Sadar manusia seluruh ulah mereka

Cintailah alam sepenuh hati

Agar alam kembali asri

Walau hujan sedang bersemi

Air tak menggenang di sana sini.

Musim Hujan Telah Tiba

Musim hujan sudah datang

Air menggenang pada mana-mana

Lantaran hutan sudah tiada

Juga sampah yg merajalela

Pohon-pohon diganti tempat tinggal

Sungai air penuh menggunakan sampah

Itulah sebab datang bala

Menerjang manusia tiba-tiba

Mengapa kita belum paham

Dengan isyarat dari alam

Semua ini ulah manusia

Yang tak terpuji penuh dosa

Bencana Alam

Banjir merupakan salah satu bencana alam. Banyak sekali jenis-jenis bencana alam. Diantaranya adalah: kebakaran hutan, banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami. Dirangkum dalam puisi indah. Baca di Puisi Tentang Bencana Alam .

Hutan

Hutan banyak memberikan kebaikan. Dengan adanya hutan udara segar. Air hujan tersimpan di akar. Sehingga ketika hutan hilang, air tidak bisa lagi ditampung. Baca Puisi Tentang Hutan .

Puisi Banjir 4 Bait

Deras mengucur air hujan

Turun dari celah awan

Mengguyur alam pedesaan

Membasahi perkotaan

Jatuh beliau ke tepi sawah

Membasahi tempat tinggal -rumah

Jika hujan tidak henti-henti

Tanda banjir sedang menanti

Kini air kebingungan

Karena tak terdapat akar

Sebab pepohonan telah ditebang

Digantikan dengan pertokoan

Air hujan hanya menggenang

Tak mampu meresap ke pada bumi

Ia digelari menggunakan banjir

Oleh manusia masa sekarang.

Marilah Kita Merenung

Marilah kita mawas diri

Mengapa bencana alam seringkali terjadi

Bukankah Tuhan maha pengasih

Kepada hamba-hambanya yg di bumi

Bisa jadi terlalu berdosa

Maksiat di mana-mana

Hati insan terpaut global

Lupa menggunakan tujuan sebenarnya

Marilah kita merenungi

Nanti kita pada hari nanti

Bencana akbar menanti

Akan dihisab setiap

.

.

Karya keita Rani Maharani

Tentunya masih banyak lagi puisi tentang alam. Tentang estetika hingga bencana.

Alam memang merupakan inspirasi. Bahkan beliau adalah pengajar.

Banyak sekali pelajaran yang kita petik berdasarkan alam. Sehingga poly juga peribahasa yg memakai ibarat alam.

Semua itu memberitahuakn bahwa alam merupakan indikasi-pertanda Kebesaran Tuhan. Marilah kita hayati serasi dengan alam.

Yakni dengan menjaganya tetap asri. Sehingga bala pun jauh menurut kehidupan kita.

Http://fangsyuzu.Blogspot.Com/2015/08/bencana-banjir.Html