11 Rahasia Mengatasi Rasa Cemas Jelang Persalinan

Memikirkan persalinan mungkin memunculkan rasa cemas. Meskipun sudah berkali-kali melahirkan, rasa cemas tersebut nir jua hilang.

?Ya walaupun sudah melahirkan lima kali, permanen saja setiap akan melahirkan akan ada rasa cemas.? Ujar seorang Ibu yang sudah mempunyai 9 anak.

Artinya rasa cemas tadi memang natural. Ia selalu timbul setiap kali seorang wanita mendekati hari H kelahiran.

Namun terdapat pula wanita-perempuan yg sangat bahagia. Bahkan yg gak mulai terasa kontraksi.

Mereka masih sanggup melakukan kegiatan misalnya biasa. Bahkan tidak tergambar raut ketegangan dalam wajah.

Lalu Bagaimana cara agar kita nir cemas menjelang hari kelahiran?

Berikut ini adalah beberapa saran menarik.

1. Pilih Bidan Yang Menenangkan

Jauh-jauh hari, jatuhkan pilihan pada mana anda melahirkan. Di tempat tinggal sakit, Puskesmas, atau tempat lainnya.

Jangan yang sangat krusial merupakan menggunakan siapa Anda melahirkan.

Akan sangat baik anda kenal dengan bidan atau dokter yg membantu anda.

Jika anda sudah kenal baik maka itu bisa mengurangi ketegangan. Hal tadi sangat baik dalam proses melahirkan.

Catatan krusial nya adalah:

Temukan dokter atau bidan yang bisa menenangkan Anda.

Bagaimana cara menemukan bidan yang cocok untuk kita? Di masa-masa hamil belia, cobalah periksakan kehamilan pada beberapa bidan atau dokter.

Dari situ kita tahu dokter mana yang cocok buat kita.

Hal ini telah dilakukan oleh mak saya beberapa kali. Memang terdapat beberapa bidan atau dokter yang begitu menenangkan.

Tetapi terdapat jua bidan yang membuat kita panik. Sedikit-sedikit wajib dirujuk ke rumah sakit.

Sehingga kita dan famili kurang damai.

Dua. Siapkan Skenario Persalinan

Hal lain yg kami lakukan merupakan persiapan terkena skenario persalinan.

Contoh skenario atau persiapan untuk hari kelahiran.

  • Melahirkan di mana?
  • Kendaraan yang disiapkan?
  • Bersama siapa yang menemani?
  • Lahir normal atau sesar?

Nah berdasarkan pertanyaan tadi kita bisa menentukan skenario di hari H.

Berikut ini model Jawaban menurut pertanyaan pada atas.

Kami menetapkan buat melahirkan pada bidan Ratih. Kami menggunakan mobil menuju ke tempat tinggal Bidan. Cukup berdua saja untuk pesanan. Apabila telah sampai pada sana, dan dan kondisi agak tenang, kami akan menelpon bunda.

Kehadiran seorang ibu akan lebih menyenangkan dalam persalinan.

Lahir menggunakan cara bagaimana sesar atau normal? Sejauh ini kami memutuskan buat melahirkan secara normal.

Kami pula umumnya menghindari banyak orang. Artinya kami nir memberitahu keluarga apalagi tetangga dalam proses persalinan tersebut.

Karena umumnya semakin poly orang maka akan semakin hilang rasa tenang.

Tiga. Berpikir Tenang

Berpikir tenang lebih krusial dari segalanya. Apapun yang kita hadapi atau kita dengar.

Kami pernah punya pengalaman berkonsultasi dengan dokter. Sebagian mereka mengatakan bahwa kami tidak sanggup memiliki anak.

Kami pula pernah mengalami keguguran. Lagi-lagi dokter mengungkapkan bahwa karena akibat keguguran tadi maka kami wajib pada rontgen.

Kalau tidak maka akan membahayakan janin atau rahim.

Tentu saja kami sangat panik!

Apalagi ketika itu di awal-awal pernikahan. Jadi pernah mempunyai pengalaman bagaimana menghadapi kondisi tadi.

Seiring saat kami pun belajar damai. Terlebih ketika menghadapi persalinan.

Banyak cerita dari famili yang ketika mengalami kelahiran, oleh bidan berkata wajib ke tempat tinggal sakit.

Tapi karena tenang, maka proses kelahiran tersebut ternyata lancar.

Kuncinya adalah kita tenang.

4. Memperbanyak Kebahagiaan Sebelum Lahir

Cara mengatasi kecemasan menjelang persalinan salah satunya adalah menggunakan memperbanyak momen-momen yang membahagiakan.

Sebagian perempuan mencicipi masa-masa sulit selama kehamilan. Peran suami & keluarga sangat krusial. Bagaimana caranya menciptakan momen yg membahagiakan.

Ada banyak lho cara membuat momen membahagiakan.

Minum teh bersama.

Mengobrol beserta menggunakan calon bayi yg terdapat pada perut.

Mengenang masa-masa indah & impian di masa depan.

Hal tadi mungkin terlihat remeh. Akan tetapi menciptakan ikatan suami istri lebih bertenaga lagi.

Kehadiran seseorang suami sangat penting. Bukan hanya kehadiran tubuhnya saja.

Akan tetapi perhatian, kasih sayang, dan kehangatan.

Dengan begitu maka kecemasan menghadapi hari H sedikit berkurang.

Lima. Mengobrol Dengan Bayi

Kelahiran anak Islam yg ke-tiga sangat khas. Lantaran kami sudah berada di masa yg lebih mapan.

Sehingga banyak waktu berkumpul. Apalagi pekerjaan suami di rumah. Hanya membutuhkan akses internet saja.

Lantaran itu maka kami banyak mengobrol menggunakan calon bayi pada perut.

Ajak bayi berbicara. Kalimat-kalimat yang hangat akan membuat seseorang ibu lebih bahagia dan lebih siap menghadapi hari H kelahiran.

Ingat benar apa yg engkau ucapkan saat bayi itu terdapat pada perut.

?Dede kapan mau munculnya??

?Udah nggak tabah ya pengen melihat global??

? Nanti yg damai ya jikalau (datang hari) melahirkan.?

Dan tentunya masih banyak lagi kalimat-kalimat yg bisa kita sampaikan kepada bayi kita.

6. Pahami Bahwa Anak Adalah Anugerah

Kita wajib menyadari bahwa kehamilan merupakan sebuah anugerah.

Tidak sedikit wanita yg menginginkan hamil. Akan tetapi belum jua mengalaminya.

Oleh karenanya kehamilan benar -benar rezeki yang sangat akbar. Akan tiba seseorang yg kita cintai, yaitu anak kita sendiri.

Kita akan melihat lucu wajahnya.

Melihat bagaimana manis senyumannya.

Seorang anak yg akan menghangatkan suasana pada keluarga.

Dengan begitu akan termotivasi buat melahirkan secara kuat. Sehingga akan menghindari kepanikan bahkan ketakutan akan melahirkan.

Memang beberapa wanita mengalami trauma akut melahirkan yang diklaim menggunakan tokofobia.

Jadilah ibu yang berjuang buat anak-anak. Perjuangan pertama adalah bagaimana melahirkan pada keadaan yg tenang.

7. Mengendalikan Emosi

Kontrol emosi. Usahakan bagaimanapun caranya buat selalu positif.

Jangan gampang marah. Tidak sabar. Atau mengeluh.

Ganti menggunakan rasa bahagia, hati yang tabah, & jiwa yg selalu bersyukur.

Ketika emosi kita pada keadaan positif, syarat tubuh akan bertenaga. Hal ini sudah banyak dibuktikan sang eksperimen kesehatan.

Sebaliknya, apabila seseorang tidak bisa mengontrol emosinya, maka beliau akan mengalami perkara dalam kekuatan pada tubuh.

Yaitu daya tahan tubuh yg menurun.

Oleh karena itu kontrol selalu emosi Bunda.

Lalu bagaimana cara mengontrol emosi?

Pertama jangan sampai terlalu lebih atau lelah. Kemudian lakukan hal-hal yg menyenangkan.

Yang sangat krusial adalah: tukar pikiran menggunakan seseorang yang sanggup menenangkan.

Lantaran ada sebagian orang yg jika kita ingin membuatkan pengalaman, justru akan membuat kita cemas.

Oleh karenanya selektiflah pada memilih orang-orang yg mampu diajak bicara mengenai hal ini.

8. Tetap Aktif Selama Kehamilan

Sedapat mungkin tetaplah aktif selama masa kehamilan. Tubuh yg aktif akan membantu proses persalinan lebih mudah.

Oleh karena itu jauhilah perilaku bermalas-malasan. Kita mampu mengerjakan segala sesuatu misalnya umumnya.

Dan utamakan melakukan persiapan untuk persalinan.

Contoh kasusnya.

Kami dahulu pernah mengalami posisi bayi keadaan sungsang. Padahal usianya telah 7 bulan.

Bidan menyarankan agar banyak bersujud. Maka kami pun aktif melakukan itu.

Termasuk salah satunya mengepel lantai menggunakan kain. Hal tadi akan menguatkan otot-otot yg digunakan selama pada proses persalinan.

Dan memang nir perlu cemas. Selama kita tenang umumnya proses persalinan akan berjalan lancar.

9. Latihan Relaksasi

Selain senam kehamilan, relaksasi sangat krusial.

Senam kehamilan menguatkan otot-otot tubuh. Sedangkan relaksasi menguatkan otot-otot mental.

Luangkan waktu buat relaksasi. Misalnya menggunakan duduk di Senja hari sambil meminum teh hangat. Atau menikmati membaca kitab .

Atau sekedar mengobrol menggunakan suami tercinta.

Intinya merupakan anda merasakan rileks. Kadang-kadang terdapat juga yg berjalan kaki di pagi hari juga di sore hari.

Relaksasi akan memberi efek penguatan mental buat menghadapi hari H.

10. Memahami Tahapan Persalinan

Orang takut lantaran tidak tahu. Seseorang tersesat di hutan akan ketakutan karena tidak tahu jalan.

Namun penduduk yg terbiasa hayati di sana mereka sama sekali tidak cemas.

Berarti kunci buat mengatasi kecemasan adalah mengetahui.

Pahamilah proses atau tahapan persalinan. Sehingga sedikit poly anda mengetahui apa yang akan terjadi selama proses kelahiran.

Oleh sebab itu pelajarilah cara melahirkan yang sempurna. Sikap seorang ibu yang tepat ketika melahirkan meningkatkan kecepatan proses kelahiran.

Beberapa hal yang perlu dipelajari, pada antaranya:

Latihan pernapasan

Sikap tubuh

11. Percayalah, Semuanya Akan Lancar

Tidak perlu takut hiperbola. Kami dahulu, kami sangat ketakutan.

Bagaimana jikalau terjadi begini. Bagaimana jika terjadi begitu.

Namun ternyata apa yg ditakutkan hanyalah sekedar bayar.

Yang terjadi adalah segalanya berjalan menggunakan sangat lancar.

Oleh karena itu tenanglah. Atasi rasa cemas & panik menjelang persalinan.

Bukankah anda punya Tuhan?

Serahkan seutuhnya pada-Nya.