Puisi Ibu Terindah di Antara Yang Paling Indah

Puisi bunda terindah ini merupakan formasi puisi-puisi yang lahir berdasarkan kerinduan mendalam pada Ibu.

Dalam suasana kasih yang tak pernah putus. Inilah beberapa puisi terindah koleksi berdasarkan kami.

Seperti dalam puisi untuk ibu tercinta, puisi-puisi di bawah ini juga diusahakan menyentuh, memberikan pengalaman indah.

Puisi Indah Untuk Ibu

Puisi Hari Ibu Indah

Puisi Indah Tentang Ibu

Puisi Indah Untuk Ibu & Ayah

Puisi Indah Singkat

Puisi Ibu Tercinta Paling Indah

1. Puisi Indah Untuk Ibu

Dan semilir angin berhembus

Di antara gemericik sungai mini

Di kaki bukit nan permai.

Betapa luasnya memandang

Langit mengenakan jubah biru

Yang warnanya begitu menyentuh

Sisi estetika dalam qolbuu.

Di saat inilah

Aku memandang rumah gubuk

Tempatku dilahirkan, dirawat, dan dibesarkan

Oleh seorang wanita penuh kasih:

Ibu.

Aku ingin bersamamu lagi

Seperti dahulu.

Bermain-main pada pematang sawah

Bermain dengan lumpur yg gembur,

Dan engkau menuai padi milik kita.

Dan bila sore datang,

Kita pergi dengan hati riang.

Menuju rumah yang penuh berkah dan kebahagiaan.

Ibu Adalah Puisi Terindah

Jika aku menuliskan puisi, merangkai bait-bait kata, kemudian membingkainya pada puisi, maka tidak ada apa-apanya dibandingkan estetika kasihmu, ibu.

Tak mungkin kusandingkan menggunakan hebatnya pengorbananmu

Ibu, engkaulah puisi terindah itu. Yang hadir dalam kehidupanku. Memberiku sentuhan kelembutan. Seperti gemericik gerimis, selalu membawa kedamaian & ketentraman.

Aku ingin sepertimu,

Menjadi telaga tempat bermain anak-anak,

Menjadi pohon tempat berteduh,

Dan sebagai langit yang menaungi.

Apabila sudah tiba masanya,

Hatimu yang paling berbahagia,

Saat melihat anak-anakmu hingga ke tujuannya.

Dan Engkau Mengajarkan Cinta

Walaupun malam telah berlalu, surya bangkit dari kepulasan tidurnya, tetapi hatiku masih terusik oleh kenangan silam.

Kenangan bersamamu, Ibu.

Perhatianmu lebih hangat dari cahaya oleh matahari. Senyumanmu lebih menenangkan daripada telaga. Dan seluruh itu menciptakan kerinduanku selalu terpikat padamu.

Melalui dirimu, Tuhan mengajarkan bahwa cinta itu memberi; cinta adalah pengorbanan; cinta merupakan kesabaran yang tiada batasnya; dan cinta merupakan hasrat buat membahagiakan.

2. Puisi Indah buat hari mak di Indonesia dan dunia

Suaranya Menggema Dalam Diam

Terkadang seorang ibu tak banyak bicara, walaupun suara kasihnya begitu menggema. Engkau hanya merasakannya lewat tatapan, kerja keras, dan pengorbanan tiada terkira.

Harapannya kadang tak terlihat. Tapi selalu bergejolak melalui doa-doa ikhlas pada putra-putrinya. Bahkan harapannya melampaui dirinya sendiri.

Maka hati yang lembut akan mencicipi setiap gemarai kasihnya.

Lalu mengajaknya buat membalas setiap pengorbanan menggunakan hadiah; setiap tetes keringat dengan kebahagiaan, dan doa-doa dengan pengabulan.

Seorang bunda senang ketika Tuhan menghadirkan seseorang putra dalam hidupnya. Tetapi seseorang putra lebih senang lagi waktu tahu besarnya kehangatan cinta seorang Ibu.

Ibu

Jika engkau melihat

Makhluk lemah yg paling bertenaga

Itulah seseorang Ibu

Jika engkau melihat

Makhluk yg lembut

Tetapi memiliki hati sabar,

Itulah seorang bunda.

Maka di hari ini

apabila engkau melupakannya,

Engkau akan dilupakan.

Apabila kamu mengingatnya,

Engkau akan diingat.

Lantaran begitulah Tuhan

Menurunkan hukumnya.

Maka ingatlah ibumu

Dengan cinta kasih,

Agar Tuhan jangan lupa

Kepadamu. Dan mengisi hidupmu dengan berlaksa-laksa senang .

Tiga. Puisi Indah Tentang Ibu Yang Selalu Berkorban

Sapalah Wanita

Jika ada pundak yang paling kuat,

Maka itulah pundak seseorang Ibu.

Ia menahan beban hayati

Demi menghadirkan kebahagiaan

Bagi putra putrinya.

Ia yg menunda

Air matanya supaya tidak jatuh

Meski kepedihan di hadapinya.

Maka hari ini,

Apabila engkau jauh darinya,

Sapalah dia.

Teleponlah

Dan bercengkramalah.

Karena tidak ada yg lebih

Membahagiakan seseorang Ibu

Kecuali ketika dirinya dirindukan anak-anaknya.

Seorang Ibu

Mampu menghidupi

Sepuluh anak-anaknya.

Sedangkan sepuluh anak

Belum tentu sanggup merawat

Seorang ibu.

Ini bukan mengenai mampu

Atau tidak mampu.

Ini tentang cinta & ketulusan.

Barang siapa yang mempunyai

Cinta murni dan ketulusan mendalam,

Tentu dia bisa menaruh kasih sayangnya.

Sedangkan,

Bagi mereka yang kemarau

Dari afeksi,

Ia hanya pandai meminta.