50 Pantun Banjir dan Hujan Turun Untuk Musim Hujan
Harum harum bunga melati,
Badan dingin tidur di bedeng.
Hujan turun tak henti-henti,
Air naik ke atas genteng.
.
.
.
Pantun banjir adalah pantun mengenai bencana banjir yang umumnya terjadi di demam isu penghujan.
Ibukota Jakarta adalah kota yg paling sering ditimpa bala alam ini. Jakarta adalah daerah rawa; yakni wilayah rendah yg umumnya banyak genangan air.
Oleh karenanya, Jakarta adalah lokasi langganan banjir.
Kalau ingin pantun hujan yang romantis, sudah tersedia di sini. Apalagi pantun cinta. Tentunya sudah banyak.
1. Rumah Kebanjiran
1.
Binatang mini undur-undur,
Kacang tanah sayur kentang.
Malam-malam lelap tidur,
Tahu-memahami banjir datang.
Dua.
Rumah usang kena gusur,
Pindah tempat tinggal menuju hilir.
Tidur nyenyak di atas kasur,
Rupanya tidur pada atas air.
3.
Kebun luas ditanam kentang,
Tumbuh satu pohon pinang.
Kalau banjir telah datang,
Pikiran panik hati tidak hening.
5.
Masak bebek pada kuali
Rambut panjang hendak dikuncir.
Kalau tempat tinggal pada pinggir kali,
Musim hujan siap-siap banjir.
6.
Kepala pusing berdenyut-denyut
Beli obat di toko mana.
Kasur hanyut mobil hanyut,
Sudah takdir, harus diterima.
7.
Beli baju hari selasa,
Tulis surat pada mana pena.
Mungkin kami poly dosa,
Sering ditimpa oleh bala.
8.
Jalan-jalan ke Pulau Bali,
Kasur busa berisi jerami.
Sering buah sampah ke kali,
Kali memberi banjir kepada kami.
9.
Hujan turun ada petir,
Naik delman dekat pak kusir.
Musim panas susah air
Musim hujan terkena banjir.
10.
Hutan rimba tempat rusa,
Tanduk di atas kereta kencana.
Kalau negeri banyak dosa,
Di sana akan banyak bala.
Dua. Banjir bandang
Banjir bandang. Banjir bandang atau air bah merupakan banjir besar yg datang secara datang-datang dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar (misalnya kayu dan sebagainya). Banjir ini terjadi secara tiba-datang di wilayah permukaan rendah dampak hujan yang turun terus-menerus.
|
| Banjir bandang yang melanda Labuhan batu. Sumber liputan6. |
11.
Naik kuda di atas pelana,
Padi dipanen isinya hampa.
Kita berlindung berdasarkan bala,
Moga-moga tidak menimpa.
1Dua.
Pagi hari pulang ke pasar,
Beli bawang beli kencur.
Banjir bandang bencana besar ,
Pohon & tempat tinggal bisa musnah.
13.
Hari gelap waktu petang,
Langit hitam tanda mendung.
Kalau bala sudah tiba,
Kemana juga hendak berlindung.
14.
Masak mie masak bihun,
Orang kaya orang tajir.
Membangun rumah bertahun-tahun,
Hancur seketika lantaran banjir.
15.
Siang hari makan ketan,
Ketan hitam lezat rasanya.
Bencana adalah peringatan,
Agar manusia balik pada-Nya.
16.
Jalan-jalan ke kota Sentul,
Rumah terbakar terlihat asap.
Hutan hijau sekarang gundul,
Air hujan tidak meresap.
17.
Ikan berenang pada kolam,
Baju baru diberi pita.
Kalau kita Mengganggu alam,
Alam kan merusak milik kita.
18.
Pergi ke bahari hendak menyelam,
Dari pasar beli celana.
Jaga selalu kelestarian alam,
Supaya hayati jauh menurut bala.
19.
Tinta hitam pada pena,
Kancil berteman dengan rusa.
Jangan mengundang bencana,
dengan maksiat dan dosa-dosa.
20.
Bunga mawar poly duri,
Mekar satu pada pucuk dahan.
Mari kita introspeksi diri
Telah lupa peringatan Tuhan.
Tiga. Mari kita pelihara lingkungan & alam
|
| Hutan merupakan pengendali banjir. |
Kerusakan di darat & pada samudera disebabkan sang tangan-tangan insan. Entah karena membuang sampah asal-asalan juga membuang polutan.
Oleh karena itu, kita harus punya akhlak terhadap alam kurang lebih yang adalah hadiah & nikmat berdasarkan Allah.
21.
Mari main kora-kora
Air penuh sampai tumpah.
Wahai saudara-saudara
Sungai itu bukan tempat sampah
2Dua.
Jangan senang mengucap sumpah,
Sumpah pedagang pada dalam pasar.
Kalau sungai penuh sampah,
Hujan kecil banjirnya besar .
23.
Malam malam pulang menonton,
Sambil makan kue ketan.
Mari kita menanam pohon,
Air terserap walaupun hujan.
24.
Pohon kelapa loka si ketam,
Turun pohon pulang ke hutan.
Sungai jernih sekarang menghitam,
Penuh dengan banyak sekali polutan.
25.
Monyet suka makan pisang,
Lebah hinggap pada atas kembang.
Kampung yang asri sekarang gersang,
Banyak pohon yg ditebang.
26.
Sungguh lezat biji selasih,
Tumbuh banyak di tengah taman.
Apabila kota kita bersih,
Akan terasa sangat nyaman.
27.
Mata mengantuk hingga lena,
Hutan gunung si pohon kina.
Apabila sampah pada mana-mana,
Banyak penyakit poly bala.
28.
Elang putih melesat terbang,
Kancil kecil pada sangkar.
Jaga hutan jangan ditebang,
Agar jangan sampai banjir bandang.
29.
Jangan berbuat sia-sia,
Nanti menyesal di hari tua.
Semua memang salah manusia,
Lantaran serakah terhadap dunia.
30.
Kakek tua membaca koran,
Rumah mini pada tepi rawa.
Banjir kini jadi pelajaran,
Dunia ini kan hilang pula.
4. Kepedulian Terhadap Korban Banjir
|
| Salah satu poster forum peduli terhadap bala. |
Saat bala tiba, banyak orang perlu donasi. Ketika banjir, sandang basah, tidak bisa mengolah, dan tentunya badan kedinginan.
Oleh karenanya marilah kita bantu mereka. Semoga bantuan yang sedikit mampu membantu mereka.
31.
Gunung tinggi tempat berkelana,
Rumah terpencil suku sasak.
Sangat sedih tertimpa bencana,
Terkena banjir rumahpun rusak.
3Dua.
Dari kiri menuju kanan,
Dari maksiat menuju iman.
Ingin makan tidak ada makanan,
Moga-moga terdapat kiriman.
33.
Pergi ke kota naik kereta,
Sayang terasa sakit kepala.
Mari bantu saudara kita,
Ikhlas hanya mengharap pahala.
34.
Kalau luka terasa pedih,
Mari obati menggunakan bidara.
Bencana datang jangan bersedih,
Mari bantu sesama saudara.
35.
Sungguh indah kota Palu,
Pergi ke satu belum pernah.
Kirim donasi pada yg perlu,
Titipkan dalam yg amanah.
5. Nasehat buat kita semua.
|
| Warga & TNI bahu membahu menciptakan rumah ibadah. |
36.
Masuk hutan jangan tersesat,
perahu sampan masuk ke selat.
Kalau di negeri banyak maksiat,
Bencana datang secepat kilat.
37.
Kota Jogja banyak salak,
salak besar warnanya hitam.
Pada alam tidak berakhlak,
Akan datang bencana alam.
38.
Dahan kemarau dipatahkan,
pohon tua poly duri.
Jangan saling menyalahkan,
Mari sama-sama muhasabah diri.
39.
Hati sepi rasa merana,
Sangat sedih sepenuh rasa.
Hujan turun jadi bala,
Mungkin lantaran poly dosa.
40.
Warna putih sayap angsa,
datang menyengat kawanan lebah.
Jika penduduk negeri bertakwa,
Pasti hayati mereka penuh berkah.
5. Hujan turun tidak henti-henti
41.
Negeri afrika banyak gurun,
Negeri kita banyak melati.
Dari malam hujan turun,
Sudah pagi belum berhenti.
4Dua.
Kapuk berdasarkan pohon randu,
Mangga kecut namanya kemumu.
Hujan rintik suansa syahdu,
Paling enak ngobrol sama engkau .
43.
Panjang ekor ikan pari,
Pergi ke pantai gunakan topi.
Hujan turun pagi hari,
Nyantai dulu sambil ngopi.
44.
Jalan-jalan ke kota Mekah,
Jangan lupa ke Madinah.
Moga hujan jadi berkah,
Suburkan ladang pula sawah.
45.
Padang pasir namanya gurun,
Tempat burung menaruh telur.
Kalau hujan masih turun,
Tarik selimut, yuk kita tidur.
46.
Sejuk-sejuk tertiup angin,
Burung nuri terbang melayang.
Hujan turun udara dingin,
Paling enak dipeluk yayang.
47.
Rumah glamor ada piano,
Anak mini giginya tanggal.
Begini nasib jadi jomblo,
Hujan turun meluknya bantal.
48.
Susu energi dari milo,
Diminum sang tukang cangkul.
Memang kasian jadi jomblo,
Kedinginan memeluk dengkul.
49.
Kaki sakit berjalan lambat,
Hendak memetik butir tomat.
Hujan turun sangat lebat,
Moga semua permanen selamat.
50.
Irian cederawasih,
Bangun tidur sikat gigi.
Cukup sekian terimakasih,
Saya mau tidur lagi.