75+ Contoh Pantun Jenaka Untuk Pendidikan Anak dan Hiburan
Pantun banyak macam & jenisnya.
Ada pantun nasehat. Berisi nasehat-nasehat & wejangan kehidupan.
Ada juga pantun agama. Yang isinya adalah pedagogi agama.
Selain itu terdapat pula pantun cinta. Tentunya berisikan hal-hal yang herbi cinta.
Pantun sendiri adalah salah satu bentuk puisi usang.
Dan adalah bentuk puisi lama yang masih hidup sampai sekarang.
Mulai menurut anak mini sampai orang dewasa sangat menyukai pantun.
Sekarang ayo kita belajrar pantun jenaka.
Pengertian Pantun Jenaka
Pantun jenaka adalah pantun yang berisi hal-hal lucu atau jenaka dengan tujuan untuk menghibur.
Sehingga saat dibacakan, para pendengar mencicipi suasana riang gembira.
Pada pantun jenaka klasik, umumnya menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan hewan. Kenapa demikian?
Lantaran anak-anak di zaman dahulu sangat terbiasa mendengarkan dongeng tentang binatang. Baik menurut orang tua maupun dari yang lainnya.
Sehingga ketika dibacakan pantun jenaka yg menceritakan kelucuan hewan, mereka eksklusif merasakan kelucuannya.
Kalau kamu suka dongeng, niscaya kami mengerti maksud pantun jenaka ini.
[1]
Di sana kosong di sini kosong,
Tidak ada batang tembakau.
Bukan aku mengatakan bohong,
Ada katak memikul kerbau.
[2]
Kalau ketam pergi ke rawa,
Lintah turun ke pada kali.
Kalau monyet sedang tertawa,
Mukanya niscaya lucu sekali.
[3]
Bambu rotan dibuat kursi,
Rumput ilalang sebagai atap.
Sejak ayam jadi polisi,
Banyak elang yg tertangkap.
[4]
Asam kandis asam jawa,
Satu peti pada kereta.
Walau nenak sudah tua,
Hati atuk tetap cinta.
[5]
Laba-keuntungan dalam gua,
Kalau terbang terdengar bunyi.
Nenek sedih jadi tertawa,
Melihat kakek sedang bernyanyi.
Pantun jenaka zaman sekarang yg gampang dimengerti.
Beberapa bait pantun pada bawah ini pasti gampang dimengerti. Lantaran bahasanya sinkron menggunakan bahasa zaman kini .
Begitu pula menggunakan isinya. Terkandung lelucon lucu yg biasa dibawakan anak-anak sekolah.
[6]
Pintu musnah dinding belah,
Bola satu jatuh ke kolam.
Terburu-buru ke sekolah,
Lupa hanya pakai celana pada.
[7]
Pahlawan perang lawan Belanda,
Kakek santai baca koran.
Memang dia rada-rada,
Kepala botak sukanya sisiran.
[8]
Jendela kaca mudah pecah,
Kunci tempat tinggal dibawa sopir.
Badan gemuk kaya gajah,
Kalau kentut kaya petir.
[9]
Burung hinggap di atas tiang,
Terbang satu melayang-layang.
Badan kurus makin peyang,
Ditiup angin niscaya goyang-goyang.
[10]
Ulat tua jadi kepompong,
Ada satu dekat sumur.
Ada enaknya bergigi ompong,
Kalau tertawa sambil menyembur.
Pantun jenaka pada bawah ini lucu tapi mendidik kita buat menjaga kebersihan.
Kalau engkau sudah pada bangku Sekolah Menengah pertama, pastilah kamu belajar pantun jua.
Bukan hanya sekedar lucu, pantun jenaka yang kamu untuk sine qua non unsur pendidikannya.
Pantun jenaka pula bisa mempunyai banyak sekali tema. Mulai menurut tema lingkungan, kebersihan, disiplin, tanggung jawab dan lain sebagainya.
Seperti gugusan pantun jenaka di bawah ini.
[11]
Sudah malam nyalakan lampu,
Buku di lemari acak-acakan.
Katanya kelas telah disapu,
Kenapa sampahnya masih berserakan.
[12]
Ranting tua gampang patah,
Badan sakit minumlah jamu.
Ayo kita bersih-higienis sekolah,
Sebersih cintaku kepadamu.
[13]
Lepas burung menurut tangan,
Burung merpati makan ketan.
Yang membuang sampah asal-asalan,
Mungkin pacarnya orang utan.
[14]
Jangan senang merogoh kelapa,
Banyak semut di pohonnya.
Jangan senang menanam cinta,
Lebih baik menanam bunga.
[15]
Sungguh segar minum selasih,
Minum selasih di ketika siang.
Semenjak kamu hidup higienis,
Hatiku ini semakin sayang.
Pantun jenaka anak muda ini sanggup bikin ketawa.
[16]
Kereta berangkat ke kota solo,
Berhenti sementara waktu makan durian.
Sungguh susah nasib jomblo,
Orang bermesraan saya gemetaran.
[17]
Bunga layu genggam pada tangan,
Balon diisi semakin ringan.
Kalau pergi ke loka kondangan,
Hati sedih lihat yang gandengan.
[18]
Katak rawa pintar melompat,
Getah karet memang lekat.
Aku tidak butuh coklat,
Yang kubutuhkan kita akad.
[19]
Adat bestari suku Melayu,
Takkan hilang badai melanda.
Ada orang tiba merayu,
Yang dirayu ternyata janda.
[20]
Air naik tinggi sebetis,
Kena air tumbuh kudis.
Aku ini orangnya romantis,
Kalau makan ingin perdeo.
Pantun jenaka anak sekolah buat lucu-lucuan.
Sekarang kita belajar lagi pantun jenaka buat berkelakar atau lucu-lucuan.
Coba pantun mana yang mampu kamu hafalkan.
[21]
Memang indah burung gelatik,
Perut lapar rasa kempong.
Kamu itu memang cantik.
Cantik-anggun giginya ompong.
[22]
Belalang kupu jadi kepompong,
Anak kucing main di rongga di bawah rumah.
Masih mini giginya ompong,
Mirip dengan nenek rempong.
[23]
Ayam bangun masih pagi,
Cahaya hilang terlihat kelam.
Jangan malas sikat gigi,
Sikat pagi menggunakan malam.
[24]
Mari main undur-undur,
Lalat kecil namanya laler.
Ada anak suka tidur,
Kalau tidur sembari ngiler.
[25]
Daun hijau daun lontar,
Beli kecap gambar bango.
Katanya engkau pandai ,
Ditanya planga plongo.
Pantun jenaka berkelakar buat anak-anak Sekolah Dasar, SMP, & SMA
Nah, kini saatnya bermain-main menggunakan pantun.
Karena pantun pada bawah ini merupakan pantun jenaka untuk berkelakar.
[26]
Kue poci pada nampang,
Cari daging bisa tulang.
Percuma wajahnya tampan,
Belajar malas bukan kepalang.
[27]
Angin beliung suka berputar,
Angin kencang namanya topan.
Untuk apa otaknya pandai ,
akan tetapi orangnya nir sopan.
[28]
Walau kulit banyak duri,
Buah durian sedap sekali.
Kamu itu seperti bidadari,
Tapi sayang malas mandi.
[29]
Minum sirup dari gelas,
Ambil kudapan manis, kudapan manis talas.
Semua bersihkan ruang kelas,
Kecuali monyet yang malas.
[30]
Mata kecil bulunya lentik,
Bercahaya misalnya lampu.
Walau kamu wajahnya cantik,
Untuk apa tak mampu nyapu.
Inilah pantun jenaka pendek dan singkat. Gampang banget diingat-jangan lupa.
Suka berpantun tapi belum mampu bikin pantun?
Nih kini terdapat perpaduan pantun jenaka yg pendek. Kadang diklaim menggunakan pantun karmina.
Coba saja hafalkan. Praktis karena pantunnya sangat singkat.
[31]
Baju batik ada pada rongga di bawah rumah
Kamu anggun tapi ompong
[32]
Jual kresek pada hari senin
Kamu pesek akan tetapi ngangenin
[33]
Di pasar banyak pepesan
Sudah besar kok ingusan
[34]
Orang Batak makan pukis
Kepala botak senang menangis
[35]
Dua itik makan lembat
Walau manis datangnya terlambat
[36]
Lompat-lompat ikan sepat
Kelas empat mirip ketupat
Pantun JenakaTentang Cinta
Pantun lucu cinta adalah pantun yg berisikan hal-hal lucu berkaitan menggunakan cinta.
Setelah kemarin kita menciptakan pantun lucu buat anak sekolah, inilah saatnya membuat pantun lucu-lucuan mengenai cinta.
Pantun Lucu Mengejar Cinta
Perahu kecil telah berlabuh,
Dari Malaka ke negeri Sabang.
Rela Abang merantau jauh,
Agar pulang membawa uang.
Rumah mungil punya kolam,
Burung elang suka terbang.
Bekerja susah siang dan malam,
Semua demi saudara termuda tersayang.
Bukan kembang bukan terigu,
Hanya daun dibuat jamu.
Jangan bimbang jangan ragu,
Abang pulang kan melamarmu.
Dari terbelakang pulang ke kota,
Burung nuri terbang ke rawa.
Kukira adik di sana setia,
Rupanya tega adik mendua.
Dari mana datangnya lintah,
Dari sawah turun ke kali.
Dari mana datangnya cinta,
Dari mata turun ke hati.
Dari mana datangnya lintah,
Dari sawit turun ke peti.
Dari mana datangnya cinta,
Dari duit turun ke hati.
Terbang tinggi jauh melayang,
Lepas nuri menurut kandang.
Banyak uang bilang sayang,
Tak ada uang Abang ditendang.
Bunga mawar pohon berduri,
Air cantik di atas baki.
Dasar wanita tidak tau diri,
Maunya hanya duitnya si lelaki.
Pantun Lucu Tentang Cinta Tak Sampai
Layang-layang berdasarkan kota,
Kota jauh tempat kain.
Kusayang-sayang kucinta-cinta,
Pas nikah sama yang lain.
Jalan kaki ke atas bukit,
Kayu terbakar sebagai arang.
Bagaimana hati tidak sakit,
Orang yg disayang diambil orang.
Pagar rumah berdasarkan besi,
Masak rendang pakai panci.
Kirain cewek yang seksi,
Tak taunya cuman banci.
Badan berkeringat kepanasan,
Dari Bali ke Pulau Lombok.
Nasib jomblo memang mengenaskan,
Sering ngobrol sama tembok.
Kapal bahari Dewa Ruci,
Kuat hadapi ombak samudera
Kukira kembang bersih kudus,
Rupanya sampah pada jalanan.
Batik memang kain batik,
Dipakai anak berpipi gembil
Cantik memang wajahnya anggun,
Sayang orangnya suka mengupil.
Hujan turun hanya gerimis,
Air turun ke kali lebar.
Putus cinta terus menangis,
Menangisi utang yg belum dibayar.
Kain sutra berwarna ungu,
Orang sakit minum jamu
Setelah bertahun aku menunggu,
Di pernikahan ini akhirnya kita bertemu.
Pantun Jenaka Mengejar Cinta Perawan
Mata bukan sembarang mata,
Mata biru bulunya lentik.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta buat perawan manis.
Kucoba-coba merogoh manggis,
Manggis didapat hutang bayarnya.
Kucoba-coba merayu gadis,
Gadis kudapat, kutangnya saja.
Putih higienis rona awan,
Duduk bersimpuh amat teduhnya.
Maksud hati mengejar perawan,
Sudah nasib dapat emaknya.
Hitam putih rona panda,
Hujan gerimis belum reda.
Gadis manis memang menggoda,
Apalagi emaknya masih janda.
Ikan telah, terasi sudah,
Yang belum ambil lah saja.
Bunga sudah, puisi telah,
Yang belum hanya mobil-nya saja.
Siang malam kukejar kandis,
Asam kandis dibawa tokek.
Siang malam kukejar si gadis,
Gadis hilang dibawa si kakek.
Walau gajah bersembunyi,
tak kan hilang tertusuk duri.
Walau paras tidak baik begini,
Yang krusial pasangannya bidadari.
Pantun Jenaka Kepala Botak
Jalan-jalan ke tanah Batak,
Dapat uang pada dalam kotak.
Biarpun Abang kepalanya botak,
Cintaku padamu tidak pernah retak.
Paling lezat minum selasih,
Tanam selasih pada kebun subur.
Mobil dikasih uang pada kasih,
Sudah dikasih malah kabur.
Walau lumpur menurut rawa,
Yang krusial bisa kacang lada.
Walau usia telah tua,
Yang penting kan dapatnya belia.
Memang renyah kacang-kacangan,
Oleh-sang menurut kota Padang.
Ngakunya masih bujangan,
tau-tau cucunya sudah segudang.
Sudah nasib mendapat manggis,
Bukan bisa butir kokosan.
Sudah nasib dapatnya gadis,
Tiap malam nafas ngos-ngosan.
Kalau sumur dekat rawa,
Mandi dulu jangan ditunda.
Kalau umur sudah tua,
Memang ?Pas? Bisa janda.
Walau terbang abang tua,
Kan pulang jua ke pulau Jawa.
Walau saya sudah tua,
Yang krusial istrinya dua.
Kancil lari mengejar lutung,
Sarang burung latif menggantung,
Burung manyar berdasarkan Selatan.
Kalau nasib lagi beruntung,
Cari janda dapatnya perawan.
Nah segitu dulu ya. Kalau masih mau, bisa lihat kumpulan pantun nasehat dan jenaka. (23/323/io)